..*..
Tak ada kata yang dapat menjelaskan, suasana hati serta seluruh campur aduk perasaan yang tengah Charlotte rasakan. Aroma rumah sakit kembali menyambutnya dan ia masih tetap diam. Di sampingnya Sebastian dengan aura tenangnya ikut berjalan, menjadi sesuatu yang menegarkan gadis itu. Dan ketika mereka akhirnya mulai mendekati koridor pribadi, seraya dua petugas keamanan yang berjaga mengangguk Sopan kepada Sebastian dan mempersilahkannya, mereka kemudian mulai masuk.
Ada beberapa sofa dan kursi duduk minimalis bersandar pada dinding putih di sepanjangnya. Berjarak beberapa kaki setelahnya merupakan pintu kamar rumah sakit dimana Oliver kini tengah terbaring. Hanya memerlukan beberapa langkah saja dan Charlotte akan sampai. Meskipun demikian beberapa langkah itu serasa ratusan kilometer panjangnya bagi Charlotte.
Seorang perawat yang tengah berada diluar kemudian tersenyum sopan kepada keduanya,
Terlalu fokus pada pikirannya Charlotte tak memerhatikan lagi apa yang perawat itu tengah katakan. Ia hanya menerjemahkan garis bawahnya saja dari kalimat apa yang terlontar dari perawat itu. Oliver baru saja telah menyelesaikan makan siangnya dan kini tengah terbaring di dalam sendirian.
Tak lama setelahnya perawat itupun berlalu memberikan privasi bagi mereka.
Mungkin saja Charlotte tak menyadari pertanyaan yang kini tengah melukis air wajahnya membuat Sebastian kemudian berbicara pelan padanya.
"Charlotte? kau baik saja?"
Pada ujung bibirnya Charlotte melayangkan senyuman pelan,
"Ya aku baik saja."
Sebastian mengabaikan jawaban dari istrinya itu.
"Orang tua Oliver terbang langsung ke Paris semalam. Mereka tiba dini hari pada pagi ini. Demikian juga dengan beberapa kerabatnya."
Sebastian telah menjelaskan kepada Charlotte bahwa orang tua Oliver juga berada pada ranah yang sama dalam area pekerjaan Sebastian, dan berada jauh di bawah kepemimpinannya. Ayah Oliver memiliki peran kecil, tapi tak begitu penting, kepada Sebastian yang jauh lebih muda darinya ia bahkan benar-benar takut dan menghormatinya. Sehingga mudah saja untuk memaksa keluarga Oliver untuk bungkam atas hal ini dan tidak banyak mempertanyakannya. Kendati demikian, meski hal-hal seperti ini tidak lagi menjadi hal yang mengejutkan bagi orang tua Oliver, mereka tetap tidak menyangka ketika ini terjadi kepada anak mereka sendiri dan ikut menjadi korban. Disaat Oliver bahkan tidak tau apa-apa mengenai dunia gelap yang mereka jalani.
Yang hanya Oliver dan keluarganya tau adalah Charlotte disandera untuk sebuah tebusan, Oliver berusaha menyelamatkannya, dan berujung pada luka tembakan yang ia terima. Singkatnya seperti itu. Lain dengan Sebastian yang mengetahui lebih dari pada itu. Semua rentetan rencana ini bukan keputusan tiba-tiba. Ini adalah sebuah perencanaan panjang, plot yang matang, dan terperinci, ia percaya itu. Cukup selangkah lagi untuknya dalam menemukan sebuah titik terang dari hal yang benar mengusiknya ini. Ia berharap menemukannya pada pemakaman Maxim nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Letter From Heaven - Sepucuk Surat Dari Surga
Romance"Aku mencintaimu hari ini. Aku mencintaimu esok hari. Aku mencintaimu selalu. Karena ketika kita ber-reinkarnasi dan terlahir kembali, aku akan jatuh cinta kepadamu lagi, lagi, dan lagi." Charlotte tak pernah menyangka pada saat ulang tahun ke se...