Chapter Nine - Alexei dan Paris

2.6K 132 5
                                    

••*••

   Kedua mata hijau mengkilau itu tampak terpaku menatap gadis disampingnya dengan sejurus tatapan. 'Dia berbeda, perbedaan yang baik' Alexei membatin. 'Ini begitu aneh,' batinnya kembali. Laki-laki itu benar-benar tak habis pikir mengapa ia bisa terpikat seperti ini dalam sekejap.
Dia baru saja bertemu dengannya!
Untuk mengingatkan, dirinya adalah seorang Alexei! Wanitalah yang menghampirinya, bukan sebaliknya.

    Semilir angin mengibaskan rambut gadis itu perlahan. "It's beautiful isn't it?" Gadis itu bertanya lembut, dengan pandangan yang masih melekat kepada menara Eiffel tinggi dihadapannya sambil tersenyum kecil memamerkan sepasang lesung pipit di pipinya. Entah mengapa laki-laki itu tak bisa melepaskan pandangannya dari objek yang menurutnya lebih indah sekalipun dari menara Eiffel terkenal itu, "It is beautiful indeed." Jawabnya.

   mendengar jawaban dari laki-laki disampingnnya, Gadis itu kemudian menolehkan wajahnya kepada lawan bicaranya sambil kembali tersenyum kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   mendengar jawaban dari laki-laki disampingnnya, Gadis itu kemudian menolehkan wajahnya kepada lawan bicaranya sambil kembali tersenyum kecil. Seketika wajah gadis itu merah merona tanpa bisa tertahan, ia kemudian refleks mengayunkan tangannya dan mendorong pelan kepala laki-laki disampingnya itu yang kini sedang tersenyum jail dan tertawa puas melihat ekspresi gadis lugu didepannya. Ingin sekali ia rasanya agar tangan anggun lembut itu kembali menyentuh pipinya walau hanya sesaat.

"Maksudku menarannya, silly!" Seru gadis itu sedikit memalingkan wajahnya hendak menyembunyikan pipinya yang kini semerah mawar. Alexei tersenyum lebar sampai gigi-giginya, "Sepertinya menaranya boleh juga." ucapnya kemudian dan mengganti pandangannya kepada menara tinggi berwarna abu-abu itu.

Charlotte kemudian memutarkan bola matanya dan tertawa kembali. Bila dipikir-pikir memang sedikit aneh, bagaimana tidak? gadis itu sepertinya baru berkenalan dengan laki-laki didepannya itu kurang lebih kini sekitar baru setengah jam. Tapi entah mengapa mereka sudah begitu akrab layaknya sudah mengetahui satu sama lain sejak dari dulu.

"Jadi.. apa yang membuatmu datang kemari? Paris,"  Alexei kemudian kembali mengarahkan kedua mata hijaunya kepada pemilik mata violet yang telah menghipnotis dirinya.
Laki-laki itu kemudian mengangkat kedua bahunya santai, "as I told you earlier dan seperti yang kau tebak, aku bukan warga negara sini sama sepertimu. aku kesini karna ada acara keluarga, acara penting."

gadis itu mengangguk, "So, turis juga?tapi tampaknya kau tak asing lagi dengan tempat ini, kau sering kesini?" tanyanya lagi.

Laki-laki itu menatap gadis cantik nan manis didepannya itu kembali terkagum. 'Dia belum juga mengenaliku? this is new.'

"Darling, Paris itu sudah seperti rumah keduaku. Jadi sepertinya kalau mau dibilang turis sih kurang tepat."

Gadis itu mendengarkan dengan antusias, "Ohh.. seperti itu, memangnya kau orang mana? maaf bila pertanyaanku lancang, It just- logat bicaramu sepertinya campuran dan aku sedikit penasaran."

a Letter From Heaven - Sepucuk Surat Dari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang