..*..
Kendaraan yang mereka tumpangi terhenti di salah satu bangunan di sisi kanan mereka. Bibir gadis itu merekah memandang bangunan kokoh yang terhampar di hadapannya. Banyak perubahan terjadi, tetapi ini masih terlihat hampir sama seperti gambaran terakhir kali yang selama ini dapat ia ingat. Ia bisa merasakan rumah bahkan hanya dengan memandangnya. Terhampar di setapak yang luas, bangunan besar itu terbangun dengan bangga memamerkan jendela-jendela kaca di setiap setengah meternya dengan gorden bewarna merah maroon lembut menghiasinya. Ia bisa kembali mengenang indahnya basuhan sinar matahari masuk setiap kali pagi datang di tempat ini.
Gadis itu membuka pintu mobil dan melompat darinya antusias bahkan sembelum Sebastian dapat keluar membukakan itu untuknya. Charlotte merasa sangat gembira. Wajahnya berseri seraya ia memuji. Rambutnya berkibas gemulai dibawah sepoi angin musim dingin. Tepat di belakangnya Sebastian kini juga telah berdiri, ujung bibirnya naik secara samar-samar dengan arah kedua mata memandang dalam belakang kepala gadis di depannya. "Aku harap kita tidak terlambat.." Ia dapat mendengar gadis itu berkata sedikit khawatir.
Mereka berdua dalam diam memandang bangunan coklat besar yang terbangun dari batu-bata yang kini telah ramai terpakir oleh berbagai macam jenis kendaraan. Terkesan tetap modern meski masih memiliki banyak sentuah klasik yang tua di setiap bagiannya. Bendera dan balon warna-warni serta spanduk juga ikut terbentang meramaikan suasana. Bahkan dari luar dapat terdengar sayup-sayup tawa gembira. Charlotte mengambil nafas dalam, menghirup udara segar dan dingin disekitarnya.
Ini terlihat begitu indah.. salju-salju tipis yang menutupi sebagian dari rerumputan hijau membentang begitu menawan. Dua pohon besar mengapit bangunan itu kini juga banyak tertutupi oleh salju. Di daerah ini salju tak sebegitu ekstrim, Charlotte bahkan dapat mengatakan ada sedikit hangat yang bisa ia rasakan.
Membalikkan tubuhnya pelan kearah laki-laki tampan dibelakangnya gadis itu kemudian berkata, "Terima kasih telah mengantarku Sebastian, aku tau penerbangan lamamu sangat menghabiskan tenaga. Sebaiknya kau pulang dan beristirahat. Aku yakin kau membutuhkannya." ucapnya lembut dan tersenyum tulus. Dari percakapan mereka di mobil Charlotte mengetahui bahwa Renoires muda itu baru saja mendarat dari German beberapa jam yang lalu dan hanya dapat pulang sebentar untuk mengganti pakaian serta keperluan lainnya kemudian langsung menjemput dirinya dari pemakaman. Perasaan hangat hadir berenang di dasar perut Charlotte. Ia mengambil tarikan nafas dalam, Ini zona yang sungguh berbahaya.
"I'm fine, I'm not really that tired. Lagi pula aku tak mau melewatkan ini." Suara dalam tenang menghanyutkan dengan nada serak Laki-laki itu membuat jantung Charlotte berayun-ayun.
Gadis itu menatap kedua mata tajam bewarna abu-abu perak dengan emosi yang kerap tak berhasil ia baca itu dan mengerutkan dahinya, "Kau yakin? kau tak perlu melakukan ini kau tau? aku yakin didalam pasti ramai, aku tak mau apabila itu akan membuatmu merasa tidak nyaman.."
KAMU SEDANG MEMBACA
a Letter From Heaven - Sepucuk Surat Dari Surga
Romance"Aku mencintaimu hari ini. Aku mencintaimu esok hari. Aku mencintaimu selalu. Karena ketika kita ber-reinkarnasi dan terlahir kembali, aku akan jatuh cinta kepadamu lagi, lagi, dan lagi." Charlotte tak pernah menyangka pada saat ulang tahun ke se...