Chapter Eight - Napoleon V

2.9K 149 2
                                    

..*..

Robot bernyawa! ya mungkin kata itu pantas diberikan untuk dirinya, pikir gadis itu. Kata yang tepat menggambarkan kondisinya saat ini. Ia tak tau mau berbuat apa selain mengikuti semua arahan lebih tepatnya perintah yang diberikan kepadanya. Sudah sekitar dua minggu berlalu, dengan menandatangani surat perjanjian perjodohan itu, dengan itu juga mau tak mau Charlotte harus menerima seluruh hal yang berkaitan dengan gelar barunya sekarang yaitu tunangan dari seorang Sebastian Renoires. Salah satu lelaki terkaya dinegaranya yang namanya sudah tak asing lagi, sang playboy bujangan pematah hati berbagai kaum hawa.

Waktu singkat itu terasa begitu lama. Gadis itu seperti dibawa keruang waktu. Kini ia sudah benar-benar terlihat layaknya wanita kelas atas pada umumnya. Sebagai tunangan seorang Renoires, ia diwajibkan untuk melakukan berbagai perubahan. Mulai dari pakaian yang ia kenakan, aksesoris, model rambut, dari ujung kaki hingga kepala di rombak habis. Ia benar-benar terlihat layaknya seorang model kelas atas. Semua kegiatannya diatur terjadwal dan dalam dua minggu itu pula Charlotte di perkenalkan dengan beberapa orang selain Marissa yang kini berperan penting dalam kesehariannya. Orang-orang tersebut adalah,

a) Noella : Penata busana atau pakaian yang ia kenakan.

b) Jacqueline : Penata rambut pribadi.
                  (dalam acara khusus.)

c) Stacy : Guru pribadi.

dan yang terakhir tapi tidak kalah pentingnya adalah,

d) Robert : Bodyguard pribadi yang gadis itu kenali sebagai pria kekar yang membukakan pintu mobil limousine sesaat sebelum ia menaiki helikopter dan yang paling gila menurut Charlotte. Ia benar-benar tak habis pikir! untuk apa semua ini? terlalu berlebihan saja menurutnya.
seperti berlian yang masih kasar, gadis itu diasah menjadi sebuah berlian spektakuler dengan nilai tak terhingga.

"Bagaimana dengan ini?" Suara lembut Noella memecahkan pikiran gadis itu.

Charlotte mengarahkan kedua matanya sekilas kepada sebuah dress Versace merah berlengan panjang  yang kini berada ditangan perempuan cantik amat modis didepannya,

Gadis itu kemudian menghempaskan kedua tangannya keudara dan mengerang, "Urgh! ingatkan aku lagi mengapa acara ini begitu penting?"

mendengar hal itu Noella menepuk jidatnya ringan kemudian tertawa, "aku tak tau sepertinya aku lupa, pftt bukan acara pentingkok hanya...," wanita berambut hitam pekat itu mengetuk-ngetuk dagunya seolah berfikir,

"ohya, sebuah acara pesta pertunangan yang dihadiri kurang lebih sekitar delapan ratus undangan. pertunangan siapaya? kalau tidak salah ingat sih..., yours maybe ma'am?!" Sahut Noella seraya mengoyangkan kedua alis sempurnanya secara dramatis dan mengacungkan jari telunjuknya mengarah keatas.

Charlotte menatap asistennya itu tidak percaya. Ia juga bisa membayangkan asistennya itu berkata 'Aha!' dengan sebuah bohlam lampu yang muncul di atas kepalanya. Gadis itu kemudian meringis seram mengingat betapa banyaknya undangan yang akan hadir nanti.

Unbelievable!

suara gelak tawa kemudian mengisi ruangan tidur megah itu hingga setiap sudutnya. Gadis itu mengarahkan kedua matanya kepada para asistennya yang kini sedang tertawa. Melihat hal itu Charlotte tak dapat menahan melainkan menyengir ringan dan ikut tertawa.

Sampai sekarang ia masih tak yakin tentang pertunangan ini. Bagaimana tidak? gadis itu bahkan tak pernah melihat Sebastian sejak terakhir kali ia bertemu padanya. Lelaki itu langsung menghilang jejaknya setelah  kejadian dua minggu lalu saat gadis itu pertama kali mengetahui semua hal gila ini. Dari informasi yang Marissa berikan kepadanya, Charlotte mengetahui bahwa calon suaminya itu kini sedang berada di Rusia untuk menandatangani beberapa perjanjian bisnis.

a Letter From Heaven - Sepucuk Surat Dari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang