Part 34

3.8K 166 94
                                    

Author POV

"aaahhh,...hai pekae, apa yang kau lakukan disini??" kim berjalan mendekati mereka dengan senyuman canggung

"uuummm, maaf jika mengganggu,...aku hanya mampir untuk memberikanmu ini" ia menyerahkan bingkisan ke tangan kim, sementara pie hanya diam sambil melipat tangannya di dada

"lho?? Apa ini??" ujar kim heran sambil mengguncang kotak perempat tipis yang di berikan pekae

"aahh, bukan apa apa, anggap saja ucapan terima kasih karna sudah menolongku malam itu, aku baru pulang dari luar kota pagi ini" ucapnya sambil melirik pie, lalu kembali lagi tersenyum pada kim

"aaahhhhh,...seharusnya kau tidak usah repot repot, terima kasih ya,...pantas aku tidak melihatmu beberapa hari ini....eh......" kim tersenyum getir, salah tingkah menyadari ucapannya, lalu ia merangkul pie yang kini menatap tajam ke arahnya

"pekae,....kenalkan ini pie, kekasihku,....dan sayang, ini pekae yang kuceritakan padamu"

"senang berjumpa denganmu pie, kuharap dia tidak cerita yang macam macam" ucap pekae sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum

"humm, senang bisa berkenalan denganmu, dia menceritakan hal baik tentangmu, terima kasih karna sudah menolongnya, ia memang sangat ceroboh"

"hahahaaa,..tidak apa, baiklah kalau begitu aku permisi dulu" pekae lalu pamit, senyuman manis di wajah pie berubah, ia langsung mengambil tasnya lalu keluar tanpa ba bi bu, sementara kim salah tingkah tak tau apa yang akan dilakukannya, ia menggaruk kepalanya, meletakkan kotak pemberian pekae di atas kulkas, dan segera menyusul pie

Pie masih diam selama di dalam lift, mereka menuju basement, kim melirik kekasihnya itu sambil tersenyum lalu mendekat, ia menggegam jemari pie

"aku mencintaimu" bisikknya pelan di telinga pie

Pie tetap tak bergeming, tapi kim tersenyum saat pie membalas genggaman tangannya dalam diam

Sesampai di basement ia membukakan pie pintu mobil, ia semakin gemas melihat raut kesal di wajah gadisnya itu

"kau sering berjumpa dengannya??" tiba2 pie membuka suara saat mereka sudah keluar dari apartement

"huuh??? Tidak sayang, hanya perjumpaan yang tidak disengaja" jawab kim sambil tertawa kecil

"lalu kenapa ia sengaja menyinggahimu pagi ini??"pie bertanya penuh kecurigaan

"lho, bukannya dia tadi bilang ingin memberikanku bingkisan tadi??" kali ini kim menatap heran

"iya...aku tau, maksudku, kenapa ia dengan sengaja memberikanmu bingkisan itu??" pie mendengus kesal

"ooowwhhh,...ucapan terima kasih kan??" kim menjawab sejujurnya apa yang ada di pikirannya saat itu

"hahaahaahahhaaa,...aaiihhhh,...kau cemburu dengannya??" kim tak tahan untuk tak menggodanya

"ummm kim,....Berarti kau tak akan cemburu jika ada laki laki yang masih di kamarku tengah malam, dan paginya sengaja menyinggahiku untuk memberikanku sesuatu??" seketika tawanya terhenti, ia tergagap ketika pie menyerangnya dengan kata kata yang sangat tenang

"hei...hei....hei....tentu saja aku tidak terima" kim menaikkan nada suaranya

"lalu??? kau pikir aku harus menerimanya??? dan tidak merasakan cemburu sama sekali???" nada bicara pie tak kalah keras

"Bukan seperti itu juga pie, aku benar benar hanya menganggapnya sebagai teman biasa, tidak lebih, dan kau tidak harus merasa cemburu seperti ini juga sayang" ia menjangkau tangan kekasihnya, tapi pie dengan cepat menarik tangannya dan membuang muka, kim hanya bisa mengehela nafas berat

KIM PIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang