Pie Pov
"heiiii....kau kemana saja, aku sudah bilang untuk jangan menghilang kan, malah kini aku yang menunggumu, lihat make up ku luntur" aku meluapkan kekesalan yang sedari tadi kutahan saat kulihat kim menghampiriku, moodku benar benar hilang
"maaf kan aku pie" ujarnya pelan
"hhhhh....sudahlah....ayo" aku benar2 sangat kesal berjalan meninggalkannya
Diperjalanan kim menjadi sangat diam, tak biasanya dia seperti itu, biasanya dia selalu bisa menemukan bahan obrolan apapun, aku menjadi merasa sangat bersalah, aku hanya menunggunya 10 menit tapi sudah memarahinya seperti menunggu 10 jam, aaarrghhhhh, pie, kau benar2 bodoh.
"eeerrrr...kim, aku minta maaf" ujarku akhirnya karna tak tahan dengan kesunyian antara kami berdua
"tidak apa pie,...maafkan aku karna membuatmu menunggu" ujarnya tersenyum sambil terus fokus ke jalan
aku meliriknya dengan tidak yakin, kim betul2 marah padaku, dia memang tersenyum tapi senyumnya lemah, tak seperti kim biasa, ada apa dengannya.
kini aku yang diam, bahkan setelah sampai dilokasi pun aku nasih tetap saja diam, sampai kim tiba2 meraih tanganku
"hei....tersenyumlah, kau cantik sekali malam ini" tangnnya memaksa bibirku untuk tersenyum, aku menatap matanya, mencari kebenaran.
Dia tersenyum lembut padaku, aku tersenyum dan menghembuskan nafas lega, setidaknya ia tak lagi marah, dia nampak sedikit terkejut saat aku menggandeng lengannya dan masuk ke dalam.
"aku akan menunggumu disini pie, kepalaku agak sedikit sakit" aku baru menyadari bahwa kim sangat pucat dan berkeringat
"kau tidak apa2 kim??? Sebaiknya kita pulang saja" ujarku khawatir melihatnya pucat seperti itu
"hei jangan,..kau sudah capek2 bendandan kan?? Aku baik2 saja, sepertinya migrainku kambuh" ujarnya sambil tertawa, ini tidak lucu
"kau tunggu disini sebentar, aku akan menemui temanku dulu, setelah itu kita langsung pulang saja" ujarku akhirnya
"tapi pie...." aku meninggalkannya dengan buru-buru sebelum dia sempat menyelesaikan ucapanya
aku menghampiri temanku, mengucapkan selamat, kemudian aku bergegas setengah berlari ke tempat kim berada aku benar2 khawatir dengan keadaannya
Aku memperlambat langkahku saat aku melihat kim tak lagi duduk sendiri, ada seseorang disana, seseorang yang sangat aku kenal
"peach????"
"aahhhh....pie, kau cantik sekali malam ini" dia berdiri dan merentangkan tangannya hendak memelukku, aku mencium bau alkohol, dia mabuk, aku langsung mengelak dan berdiri disamping kim yang saat ini menatap tajam ke arahnya
"oowwwwhhh....aku mengerti sekarang, jadi tom menjijikkan ini yang membuatmu selalu mengabaikan panggilan dan pesan2 ku, huh??"
"aku tidak percaya ini, ayolah pie, kita bisa mengulang cerita manis kita sebelumnya, maafkan kebodohanku pie, aku seharusnya tak membawa wanita itu pulang"
"apa kau tidak merindukan sentuhanku huh???" ujarnya sambil mendekat
"kau mabuk teman" ujar kim menahan bahunya cepat
"lepaskan tanganmu yang menjijikkan itu" bentaknya kasar dengan cepat ia menepis tangan kim
"ayo kim, tinggalkan saja, percuma....." aku segera menarik tangan kim ketika ia mengepalkan tinjunya sempurna, aku melihat rahangnya mengeras
aku tak ingin keributan apapun, cukuplah zee yang aku korbankan babak belur demi kebodohanku dulu, aku tak ingin melihat kim terluka.
Aarrrgggghhhhh.....sial sekali aku bertemu dengan orang itu.....
KAMU SEDANG MEMBACA
KIM PIE
FanfictionNama ku KIM, aku seorang pelukis cahaya,..pelukis cahaya???,.ahh,.masa kalian tidak tau, ya fotographer,.aku seorang fotographer,..tapi aku lebih senang disebut dengan pelukis cahaya,..aku menyukai senja, warna yang sempurna menurutku,..jingga...ahh...