Part 17

3.1K 126 10
                                    

YEAAAHHHH.....sory guys, tiba2 ada tugas negara, hahahahaaa,...ngga bercanda....

Semoga masih berkenan membaca cerita pemula yang hampir tenggelam dalam angan, karna mengejar Deadline, gw already Dead kalo line nya ngga nyampe....heheheheeee

@junlien, makasih banyak masukannya, masih belum belajar gw nya -_-" nanti deh, cerita selanjutnya kalo gw masih ada sisa angan2 buat bikin cerita lain *seriuss + jujur (mustahil gw rubah gaya bahasa cerita ini di tengah jalan kayak gini -_- *jujurbanget)

guys baca juga ceritanya @junlien ^,^ "jingga di balik senja yang lusuh" keder sendiri gw bacanya -_-" ...hahahahaaa

kip talking to me guys ^^, means a lot to me,...

......................................

Author Pov

Tepat pada saat akan memasuki pesawat langkahnya terhenti

"ini tidak benar, aku seharusnya menanyakan pada kim" pie bergumam sendiri lalu berbalik arah menghiraukan tatapan kru pesawat dan penumpang lain yang akan memasuki pesawat

Ia berlari menuju pintu keluar, dari sekian banyak orang berlalu lalang, pandangannya terpaku pada sosok yang kini tengah berlutut dengan bahu berguncang berdiri terhuyung lalu ambruk

"kiiiimmmmmmm" mukanya sangat pucat mendapati kim terbaring tak sadarkan diri

Ia panik, menangis merengkuh tubuh tak berdaya itu, sementara orang2 mulai ramai berkerumun

"AMBULANCE....SESEORANG TOLONG PANGGILKAN AMBULANCE" zee berteriak menerobos kerumunan

...........................

"bagaimana mungkin kau menyimpannya sendiri selama ini kim" pie membawa tangan kim menyentuh pipinya, air matanya tak lagi mengalir, hanya matanya yang sembab, menatap tubuh tak berdaya kim dengan tatapan kosong

"kita harus melakukan operasi dengan segera air, tak mungkin menunda lagi, jika dibiarkan, akan membahayakan nyawanya" percakapan dokter dengan air bergema terus menerus di telinganya

Air langsung pulang saat dokter keluarganya memberikan kabar kim berada di rumah sakit, 2 jam kemudian ia sampai dan langsung menandatangani surat operasi pengangkatan tumor kecil di batang otaknya

"kim akan baik2 saja pie" ia tak menoleh saat air menyentuh bahunya lembut

"percayalah padaku, dia takkan menyerah"

"maaf kan aku p',....." matanya kembali basah, sementara air menghela nafas berat di belakangnya ikut menatap kim yang terbaring tak sadarkan diri

"operasinya sebentar lagi pie, kita harus menunggu diluar, biar mereka mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan"

"aku akan menunggumu kim, kembalilah dengan segera" pie mengecup kening, hidung dan bibir kim dengan lembut, mengusap pipinya kemudian keluar mengikuti air

..............................

Pie Pov

Aku enggan mempercayai penglihatanku melihatnya terbaring tak berdaya dipenuhi slang seperti itu, beberapa jam yang lalu aku bahkan masih memeluk dan menggodanya, andai aku tak mengikuti kemauan zee untuk menemaninya, andai aku masih menunggunya dirumah, mungkin aku masih bisa memeluk dan mendengarkan ocehannya

Ya tuhaaannnn,...tolong aku,.Bagaimana mungkin aku tak mengetahui ia sekarat selama ini, aku pikir kim hanya sedang bercanda saat ia tiba2 bilang kepalanya sakit, lalu sedetik kemudian tertawa kembali menggodaku

KIM PIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang