Part 10

3.6K 128 6
                                    

Author pov

Kim dan pie masih tetap berdiri disana, posisi mereka tidak beranjak, wajah pie terlihat bersemu merah

"kau pendek sekali" cela kim setelah mundur beberapa langkah dari hadapan pie

"conternya saja yang terlalu tinggi" pie menggerutu meninggalkan kim di dapur sendirian

Melarikan diri keruang tv, menyembunyikan senyumannya

Kim mulai menyiapkan makan siang untuk mereka, kim sangat terampil, walaupun tom dia sangat suka memasak.

Pie menunggunya sambil menonton tv, tak berapa lama mulai tercium aroma masakan kim dari dapur, pie lalu beranjak menuju dapur

Pie terpana melihat kim yang begitu cekatan dan sedang sibuk menuangkan sup panas ke mangkok

Tom yang satu ini benar benar bisa memasak pikir pie, karna ia bertahun2 hidup dengan zee yang selalu merengek kelaparan, karna menghidupkan kompor saja tidak bisa

"ahhhh...aku baru akan memanggilmu" ujar kim setelah menyadari keberadaan pie yang tengah duduk manis memperhatikannya

"hummm....aromanya lebih dulu memanggilku" kim hanya tersenyum geli mendengar pie berkata seperti itu dengan ekspresi tidak percaya melihat hidangan yang tersaji

"apakah kau pernah ikut kursus memasak kim?? Kau bahkan bisa platting, ooohhh, aku tidak tega merusaknya, terlalu indah" ujar pie jujur dan sedikit lebay

"hahaahahaaaa...sebelum pindah ke singapur aku pernah ikut kursus, Cuma 3 bulan, dan aku pindah, harap dimaklumi saja kalau tidak enak, ini aku baru mencobanya lagi" ujar kim sambil melepas celemek nya dan menghampiri pie

"ayooo..tunggu apa lagi???, bunyi perutmu terdengar dari tadi"

"ngarang....kau yakin ini aman?? Mengingat kau baru memasak lagi" ujarnya tak yakin

Kim tertawa melihat ekspresi pie yang sekarang terlihat ragu

"aku akan bertanggung jawab kalau sesuatu terjadi padamu" ujar kim kemudian dan menyerahkan piring pada pie

"woaaahhhhh....kimmm....ini enak sekali, uh,uh,,panas" pie masih tidak percaya masakan kim bisa selezat ini

"hei....hati2 masih panas"

"ini coba...."kim menyodorkan sendoknya setelah meniupnya terlebih dahulu

"hummmmmmm......enaaakkkkkk" kim tersenyum puas melihat bagaimana ekspresi pie menikmati masakannya.

Setelah itu mereka membereskannya bersama, mengobrol sambil menonton tv, lalu kim mengantarkan pie pulang.

................

Hari hari berganti dan minggupun berlalu, kim telah memulai kesibukan barunya di perusahaannya, ia terlihat makin akrab dengan pie, tak jarang kim menjemput pie untuk sekedar makan siang bersama, atau menghabiskan weekend bertiga dengan zee, pie bisa bernafas lega karna zee sepertinya bisa menerima kehadiran kim di tengah tengah mereka.

Tak jarang para gadis menatap iri ke arah pie saat mereka hang out bersama, karna pie selalu digandeng 2 makhluk tampan ini kemana mana, layaknya bodyguard.

sementara peach masih terus merecoki pie dengan pesan pesan dan telp2 yang sangat mengganggu, terus memintanya untuk kesempatan ke dua, tapi pie acuh, dia betul betul sudah melupakan peach dari hidupnya.

Bahkan tak jarang zee membawa kim ikut berkumpul bersama teman2nya, zee pun sangat nyaman dengan kim, walaupun mereka berpenampilan sama, tapi sebenarnya karakter mereka jauh berbeda, zee memang terlihat cool tapi sangat temperamen sekali dengan hal2 yang dianggapnya salah, sementara kim memang sangat keras kepala akan tetapi dia sangat tenang menghadapi permasalahan, itu yang membuat zee bisa curhat hal2 yang tidak bisa ia ceritakan pada pie, percuma saja,meskipun berulang kali zee cerita agar pie mengerti, pie tetap saja tidak mengerti, tapi dengan kim, zee bisa menceritakan dan meminta pendapatnya.

KIM PIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang