Part 33

3.1K 122 70
                                    

Author Pov

Bbbbrrrmmmm....zee memarkirkan motor kesayangannya, membuka helm nya lalu melangkah masuk ke dalam dengan mantap, ia kemudian menemukan orang yang di cari lalu melangkah mendekatinya dengan perlahan

"woiii,...." kim terperanjat kaget ketika zee menepuk bahunya, ia tak menyadari kedatangan zee, zee terkekeh saat mendengar kim mengumpat kesal

"mukamu kusut sekali, kenapa tiba tiba ingin bertemu denganku??? Haaaaa, kau merindukanku yaaaaa???" ujarnya mengambil posisi duduk di depan kim, membuka jaketnya, lalu menyambar latte yang ada di depan kim dan belum tersentuh

"aaiiishhhh,...bisa tidak kau pesan saja minumanmu sendiri???" zee hanya mengangkat alisnya menatap kim sambil terus meminum latte tersebut

"aaahhh,...aku pikir itu ide bagus" ia lalu menyodorkan kembali gelas ke tangan kim dengan senyum mengembang lalu mengangkat tangannya memanggil pelayan

"kafe ini lumayan juga kim, uuuhhhh,...lihat, bahkan pelayannya cantik cantik, kenapa kau tak pernah mengajakku ke sini heh??" ujarnya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling kafe

Tak lama kemudian pelayan datang membawakannya menu

"aku pesan ice cappucino dan nomer telpmu kalau boleh" kim memutar bola matanya sambil menghela nafas saat zee mengedipkan matanya menyerahkan menu ke pelayan yang sekarang melirik kim dengan tatapan siapa_orang_ini??

"dia sahabatku" ujar kim kemudian meyesap sisa latte yang telah di minum zee sebelumnya

"humm begitu,...kenapa kau tidak pernah mengajaknya??" tanya pelayan itu penasaran sambil mencuri lirikan ke arah zee yang saat ini sedang memasang tampang tebar pesonanya dengan senyum tipis di bibirnya, well, tak dipungkiri, ia memang mempesona

"ehemmm,....biasalah,..dia takut kalah saing denganku, jadi dia tak pernah membawaku serta, apalagi ke tenpat yang di penuhi bidadari seperti ini" zee menjawab sebelum kim sempat membuka mulutnya

"aaaiiisshhhhh,....sudah....sudah.....jangan dengarkan dia -_-" , aahhh, tambahkan 1 latte lagi" ucap kim kemudian, zee mengikuti dengan matanya pelayan itu berlalu dengan senyum manis di bibirnya

"kau sering kesini?? Para pelayan itu tampak akrab denganmu" selidik zee

"tentu saja bodoh, itu kan kantorku" jawab kim sambil menunjuk ke seberang jalan

"ooowwhhh iya juga ya,...kalau aku jadi kau, aku akan memindahkan meja kerjaku ke sini, cuci mata sambil bekerja, hahahahahahaaa" ia terkekeh sendiri

"oohhh hai sena, sejak kapan kau berdiri di situ??" ucap kim sambil mengangkat tangannya, menatap ke belakang zee

Badan zee menegang, ia seketika pucat, hatinya mencelos menatap kim dengan tatapan tidak percaya, sementara kim masih tersenyum melihat ke belakang zee, kim tertawa terpingkal pingkal ketika zee dengan sangat perlahan memutar badannya melihat ke belakangnya, mempersiapkan mental menghadapi serangan

"aaahhhh,...sial kau kim" zee menghembuskan nafas lega, tak ada siapa siapa di belakangnya

"hahahahahahhaaa,....makanya kalau kau masih takut istri jangan macam macam" ujar kim berusaha meredakan tawanya

"hentikan tawamu itu, menyebalkan" kini zee yang terlihat bersungut sungut sambil melipat tangannya di dada

"ini pesanannya nona nona tampan" pelayan meletakkan masing masing pesanan kim dan zee

"dan ini pesananmu" ujarnya sambil meletakkan secarik kertas di depan zee, mengedipkan mata, lalu berlalu dengan langkah riang

Sementara kim dan zee terbengong memandangi kertas yang berisi angka angka

KIM PIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang