PART 24: Anniversary's Gift

3.7K 179 1
                                    

Fandy keluar kelas. Kemudian dia pergi menjumpai lokernya, setelah itu dia menguncinya. Kelasnya sudah selesai. Fandy berjalan menuju kantin kampus, seperti biasa. Yaitu, menunggu Jessica keluar kelas.

"Kak Fandy!" Panggil Erika yang duduk di salah satu meja.

Fandy menolehkan kepalanya melihat sumber suara itu, "lo daritadi sendirian aja?"

Kaki Fandy melangkah ke arah Erika, lantas duduk di sebelah gadis itu.

"Hehe, iya kak." Jawab Erika. Kemudian Fandy mengeluarkan ponselnya, mengirim LINE untuk Jessica.

Fandy: Weh kunyuk, lo lama bgt sih! Gue udah laper nih, nyet!

Erika melihat isi pesan itu, kemudian dia tertawa sendiri. Sepertinya Jessica disiksa menjadi isteri Fandy, buktinya di maki seperti itu.

"Gue gak nyiksa isteri gue kok." Kata Fandy sambil memasukan ponselnya ke dalam sakunya.

Eh kok? Bisa tau?

"Ha?" Erika mengerjapkan matanya.

Fandy kemudian tersenyum, "lo gak makan ra?"

"Aku udah kenyang kak. Kak Fandy laper yah?" Tanya Erika.

Fandy menghembuskan napas, "laper banget."

"Yaudah kak Fandy makan dulu aja sambil nungguin kak Jeje." Ujar Erika.

Fandy tersenyum menatap Erika. Sifat gadis itu sangat berbeda dengan Jessica yang selalu ketus, tidak mau ngalah, dan kasar. Erika memiliki sifat yang begitu lembut sejak kali pertama mereka bertemu.

"Bisa di cincang sama Jeje nanti gue kalo makan duluan." Kata Fandy sambil tertawa.

Kemudian mereka berdua sama-sama terdiam. Fandy mengeluarkan ponselnya lagi, kali ini dia ingin mematikan notifikasi twitternya. Karena fans tidak ada hentinya mengirim mention untuk Fandy.

"Kak..." Panggil Erika.

Fandy menolehkan kepalanya, "kenapa?"

"Aku boleh nanya sesuatu sama kakak gak?" Tanya Erika.

"Boleh." Jawab Fandy kemudian dia meletakkan ponselnya di atas meja.

"Kak Fandy masih populer banget ya?" Tanya Erika.

Fandy tertawa mendengar pertanyaan gadis itu, "sejak kapan gue populer?"

"Itu... semua perempuan di kantin ini natap aku seakan-akan mau ngebunuh aku kalo deket sama kak Fandy." Kata Erika ragu sambil melirik gadis-gadis yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Haha. Mungkin karna lo cantik kali ra, makanya mereka iri sama lo." Balas Fandy santai sambil memakan snack Erika.

Deg deg deg deg...

Apaan?

Cantik?!

Pipi Erika memerah layaknya kepiting rebus, dia kemudian tersenyum dalam diam. Oh my God!

"Kak, aku mau nanya lagi..." Pinta Erika.

"Hm?" Balas Fandy. Aduh suaranya kenapa sexy begitu sih?

Erika menarik napas lantas membuangnya perlahan, "kenapa sih kak Fandy manggil aku Miranda?"

Kemudian Fandy menyipitkan matanya sambil menatap Erika, bibirnya mengukir sebuah senyuman, "kenapa? Apa karena cuman gue satu-satunya orang yang manggil lo Miranda?"

Erika mengangguk-anggukkan kepalanya pelahan.

Fandy agak berfikir, "hmmm... mungkin karena gue suka sama nama lo."

EVERLASTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang