PART 7

4.2K 204 1
                                    

Hari ini adalah pra-ujian praktek Kimia. Jessica menyiapkan jas laboratorium-nya, kemudian memakainya. Sarah mengajaknya pergi ke lab. Tapi Jessica menyuruh Sarah untuk duluan. Susu kotak nya lupa dia bawa.

Jessica menghembuskan napas. Dia berjalan keluar kelasnya kemudian dia di berhentikan oleh sebuah kaki.

"Pasti lo nggak bawa susu deh?" Kata Fandy kemudian menyodorkan sekotak susu putih.

Jessica menatap Fandy sebentar kemudian mengambilnya, "thanks ya, Fan."

Kemudian mereka berdua berjalan menuju laboratorium kimia bersama.

"Kok bisa nggak bawa, Je?" Tanya Fandy sambil melihat kertas laporan praktek kimianya yang masih kosong.

"Gue lupa-" kemudian Jessica memejamkan matanya sebentar. Dia lupa, tadi pagi dia meminum susu kotaknya untuk sarapan.

"Pasti lo minum deh susunya..." Tebak Fandy.

Seperti sudah tahu apa yang ada di fikiran Jessica. Kemudian Jessica mengangkat bahu acuh, "seperti yang lo ketahui."

"Tidak pernah berubah." Kata Fandy.

Jessica mengangguk, "tidak akan pernah berubah."

Fandy kemudian membuang pandangannya kembali pada laporan kosongnya. Hatinya berdegup lebih cepat. Tidak. Fandy tidak boleh lemah untuk Jessica. Tujuan pertama Fandy adalah balas dendam, membuat Jessica meminta maaf kepada Faricha.

Hingga mereka sampai di laboratorium kimia. Kemudian Jessica mendahului Fandy.

Fandy terdiam. Melihat Jessica dari belakang. Rambut panjangnya di ikat kuda, membuat rambutnya rapih. Fandy tidak boleh kembali. Dia tidak boleh suka dengan Jessica lagi.

***

Fandy ingin pergi ke suatu tempat. Dia berjalan hingga ke stasiun kereta yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

Fandy menghembuskan napas, dia ingin sendiri malam ini. Perasaan Fandy begitu labil. Fandy bahkan jadi bingung, untuk siapa perasaannya ini?

Fandy menghembuskan napas. Dia sudah berada di stasiun, dan ingin memesan tiket. Tapi disini begitu ramai. Seketika Fandy teringat sesuatu.

Flashback on

11 years ago...

Banyak kerumunan anak-anak sedang berbaris di lapangan. Jessica masih tetap diam, sambil sesekali melinting rambut panjangnya, yang di kuncir dua. Kemudian menatap Fandy yang sedang ketakutan.

"Fandy kenapa?" Tanya Jessica.

"Jejeeeeeeeeee... Fandy takut." Fandy mengumpat di belakang tubuh mungil Jessica. Kemudian Jessica tertawa.

"Fandy takut kenapa?" Tanya Jessica. Kemudian tertawa lagi.

"Banyak orang." Kata Fandy.

Jessica tersenyum kemudian merangkul Fandy, "tenang aja. Selama ada Jeje sang penyelamat, Fandy pasti bakalan Jeje lindungin."

"Jeje berani emangnya?"

"Beranilah. Fandy jangan takut dong, kan ada Jeje." Jelas Jessica, "Ayo kita pergi ke kelas kita."

Jessica mengulurkan tangannya, kemudian Fandy menyambut uluran tangannya itu.

Flashback off

Fandy berjalan menuju tempat duduk, apa yang telah terjadi di hidupnya? Mengapa Jessica malah yang ada di pikirannya sekarang. Apakah hati Fandy perlahan kembali?

Fandy men-check ponselnya. Ternyata ada telfon. Dari Ibu Faricha.

Tumben.

Fandy kemudian mengangkatnya, "Halo tante?"

EVERLASTING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang