part 12

7.7K 260 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEHABIS MEMBACA! TERIMA KASIH.

*
*
*

"Pagi ken" sapa quinn sambil mencium pipi keanu.

"Heyy Q, sepertinya kau masih harus menggantikanku diperusahaan hari ini".

"Apa?" Quinn menaikan sebelah alisnya.

"Wajahku belum pulih Q. Lihatlah" ken memutar kepalanya menghadap quinn yang tengah berdiri di depan kulkas.

"Ohh yatuhan" gumam quinn pelan.

"Dengar ken, aku bisa membuat bekas lebammu itu hilang hanya dengan sedikit bedak. Kau tau" ujar quinn geram.

Quinn pun hanya menghela nafas panjang dan mengangguk tanda sejutu untuk menggantikan keanu hari ini.

"Oiya ken, berapa password brangkas ayah yang ada dibank?".

"Untuk apa Q? Setau ku disana hanya ada barang barang yang tidak penting".

"Aku ingin meletakan lencana FBI ku disana. Agar tidak ada yang melihatnya".

"Tanggal kecelakaan kau dan ibu saat diamerika".

"Ayolah ken aku tidak sedang bercanda".

"Aku serius. Coba saja dulu baru memarahiku".

"Jika kau membohongiku, aku akan membuatmu berada dirumah sakit lagi" ucap quinn seraya berlari menuju mobilnya.

Quinn memasang earphone dan menelfon seseorang. Sambil tetap fokus mengendarai mobilnya.

"Ohh seungjo oppa. Maaf aku belum bisa membantu kalian, keanu masih belum pulih sepenuhnya. Bagaimana dengan mr.satan dan 2 penjahat yang menyerang keanu?".

"Tidak masalah quinn. Kami masih bisa mengatasinya disini. Persidangan mr.satan dan 2 penjahat yang tersisa itu sudah berakhir quinn. Jaksa menyatakan mereka bersalah dan mereka sudah dipenjara. Kami sudah mengajukan banding pada jaksa bahwa mereka mempunyai atasan yang sama, yang memerintahkan mereka tapi jaksa sama sekali tidak percaya. Jaksa menganggap mr.satan membunuh istrinya karna masalah keluarga dan mr.satan kelewatan batas lalu gelap mata dan membunuhnya. Sedangkan kasus kakakmu, jaksa menduga itu hanya salah satu kolega kalian yang iri pada kalian" jelas seungjo panjang.

Quinn hanya menghela nafasnya.
"Baiklah tidak apaapa. Terima kasih kalian sudah membantuku. Aku akan membalasnya mungkin kita berempat bisa makan sepuasnya." Quinn mematikan sambungan telfon lalu melepaskan earphonenya.

Melajukan mobilnya kesebuah bangunan yang tak asing. memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk melewati ruangan demi ruangan. Dan tiba diruangan yang ia tuju.

"Selamat pagi dokter kang" ucap quinn seraya menutup pintu dan berjalan masuk kedalam.

"Duduklah disini. Kita lihat bagaimana perkembangan lenganmu itu"

Quinn mengikuti instruksi dari dokter kang

"Disekitar lukamu ini membengkak nona demetria. Apa kau melakukan hal berat".

"Tidak. Aku hanya menggantikan kakak ku diperusahaan. Dan menyetir mobil. Aku rasa itu bukan suatu hal berat".

"Tapi lenganmu tidak berkata demikian nona. Apa ini sakit?" Tanya dokter kang sambil menekan lengan quinn yang membengkak.

"Tidak terlalu" ucap quinn datar.

"Baiklah kalau begitu. Aku rasa ini sudah tidak perlu diperban. Kau sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Mungkin hanya akan terasa sedikit nyeri dan sakit tapi itu wajar" jelas dokter kang.

My Lovely Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang