part 27

4.2K 230 8
                                    

TOLONG BUDAYAKAN VOTE SEHABIS MEMBACA! TERIMA KASIH

*
*
*

"Kau masih ingin disini atau mau kekamar?" Tanya Quinn yang sudah bangkit berdiri.

"Ke kamar saja" jawab Max.

Quinn pun mendorong kursi roda Max menuju kekamar rawatnya.
Setelah membantunya berbaring diatas kasur Quinn pun berjalan keluar kamar.

"Berhati hatilah Quinn" ujar Max saat Quinn baru saja membuka pintu.

"Aku hanya akan berjalan sekitar 20 meter dari ruangan ini menuju ruangan dokter yang memeriksamu. Dan kau berkata seperti aku akan pergi beribu ribu kilometer" seru Quinn seraya mengangkat sebelah alisnya dan memasang wajah bingung.

"Emm....maksudku siapa tau diluar ada anak buah Smith yang mau.....ya kau taulah" ucap Max malu.

"Yang benar saja" ucap Quinn pelan lalu keluar menuju ruangan dokter yang menangani Max.

Quinn pun mengetuk pintu, lalu masuk saat ada suara yang mengizinkannya untuk masuk.

"Bagaimana keadaan teman saya dok? Pasien dikamar 309." Tanya Quinn.

"Dia akan baik baik saja. Aku akui dia cukup kuat, harusnya dia tidak boleh bergerak tapi dia malah jalan jalan keluar kamar. Emmm...begini, seperti yang aku bilang kemarin, banyak organ vitalnya yang terkena pukulan jadi dia masih harus dirawat 3 sampai 4 hari lagi. Walaupun dia menunjukan gerak gerik seperti orang sehat, tapi aku yakin dia juga menahan sakit. Mungkin ada beberapa organ vital yang akan mengalami proses pemulihan cukup lama tapi aku rasa itu akan baik baik saja ditambah dia orang yang aktif pasti dia akan melawan kalau disuruh untuk dirawat lebih lama. Jadi proses pemulihan sepenuhnya akan dilakukan dirumahnya saja." Ujar dokter itu panjang.

"Terima kasih dokter. Mohon bantuannya" seru Quinn, lalu bersalaman dengan dokter itu dan langsung berjalan keluar menuju kembali kekamar Max.

"Bagaimana kondisi ku?" Tanya Max saat melihat Quinn masuk kedalam kamarnya.

"Sangat buruk" jawab Quinn dengan wajah serius.

"Kau harus menuruti kata dokter. Kalau kau banyak bergerak sebelum luka dalammu itu sembuh, kau akan mati" tambah Quinn lagi, kini dengan raut wajah yang lebih serius.

"separah itukah?"

Quinn hanya mengangguk pada Max.

"Kau tidak membohongiku kan Quinn?"

"Tentu saja tidak. Untuk apa aku berbohong. Jika kau melakukan proses pemulihan dirumah sakit kau hanya butuh 2 minggu. Tapi kalau kau melakukan proses pemulihan dirumah akan butuh waktu 1 bulan bahkan lebih" ujar Quinn.

"Kalau begitu aku akan minta dokter untuk menambahkan dosis obat
ku agar aku cepat sembuh".

Seketika Quinn tertawa terbahak bahak mendengar kata kata Max.

"Kau membohongiku?" Tanya Max kesal.

"Kau ini bodoh atau naif sebenarnya hah??" Ujar Quinn seraya masih tetap tertawa.

Max hanya memasang wajah kesal pada Quinn.

"Okee baiklah maaf maaf, kau hanya akan dirawat 3 sampai 4 hari" ujar Quinn seraya menghapus air mata yang berada diujung matanya karna tertawa oleh ulah Max.

"Aku sudah menduganya pasti kau bohong. Mana mungkin bisa selama itu hanya karna pukulan ringan ini"

"Heiii! Apa kau lupa?! Kau tidak sadarkan diri hampir 1 minggu karna aku memukulmu. Ingat??"

My Lovely Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang