part 25

4.4K 247 6
                                    

TOLONG BUDAYAKAN VOTE SEHABIS MEMBACA! TERIMA KASIH.

*
*
*

Setelah selesai makan siang mereka berlima pun keluar dari cafe tersebut.

"Quinn bisakah kau menemani ku kesuatu tempat?" tanya Max saat mereka berada diparkiran mobil.

"Kalian bertiga tidak keberatankan jika aku tinggal?" Tanya Quinn seraya menatap ketiga rekannya.

"Tentu saja tidak. Lagi pula kau juga suka meninggalkan kami" ujar Daehan mengejek.

"Kau ini...." balas Quinn kesal.

"Sudah cepat pergi sana" ucap Quinn lagi seraya mengibas ngibaskan tangannya seperti sedang mengusir.

Ketiga rekan quinn pun hanya tertawa seraya masuk kedalam mobil lalu pergi meninggalkan Quinn dan Max.

Quinn dan Max pun masuk kedalam mobil lalu pergi meninggalkan pelataran parkir cafe tersebut.

"Kita mau pergi kemana?" Tanya Quinn.

"Kau akan segera mengetahuinya. Aku juga membutuhkan sedikit akting mu nanti" ujar Max.

"Akting? Sepertinya aku sudah mengetahuinya" ucap Quinn seraya menatap jalanan dari balik kaca mobil.

Max hanya tersenyum mendengar Quinn bicara.

Jalanan yang cukup padat membuat perjalanan mereka memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Akhirnya setelah beberapa lama menghadapi padatnya jalanan kota, mereka pun sampai disebuah gedung pencakar langit.

Melangkahkan kaki masuk kedalam, menuju tingkat paling teratas gedung.

Saat keluar dari lift mereka segera menuju salah satu ruangan besar. Yap tempat tujuan utama mereka.

Sayangnya ruangan disana sedang kosong, tidak ada satu orang pun disana. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk menunggu.

Quinn yang sedang berdiri tepat disamping pintu masuk ruangan tersebut, tidak lama mulai mendengar suara langkah kaki yang seirama dari arah lorong seperti menuju ke arahnya.

"Selamat siang tuan, bagaimana kabarmu hari ini? Sudah lama kita tidak bertemu bukan? Aku lihat kau semakin sehat saja" uar Quinn saat melihat dua orang laki laki datang.

"Ohh Quinn. Aku baru saja kembali dari perusahaan kakakmu. Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku tau. Aku kesini ingin mempertemukan mu dengan seseorang tuan Smith".

Quinn pun mengetuk pintu yang berada tepat disebelahnya.

Lalu keluarlah seorang pria dengan tubuh berotot dari dalam ruangan Mr.smith.

"Kau merindukanku, tuan Smith?" Ujar Max dengan nada bicara menantang.

Mr.smith hanya diam ditempatnya dan tidak bergeming.

"Ahhh dari raut wajahmu. Sepertinya kau mengenalnya dengan baik tuan Smith" sambung Quinn.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Mr.Smith geram.

"Hanya melihat melihat perusahaan dan kegiatanmu disini" ujar Max santai.

"Kami akan pergi sekarang, aku hanya ingin melihat apa kau baik baik saja disini. Selamat tinggal tuan, aku harap dapat segera bertemu denganmu lagi" tambah Max.

Max pun berjalan pergi melewati Mr.Smith diikuti oleh Quinn menuju pintu lift. Quinn dan Max pun menghilang dibalik lorong.

"KURANG AJARRRR!!!!! ARGHHHHH!!" Teriak Mr.Smith yang menggema diseisi lorong.

My Lovely Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang