"Hmm mohon bantuannya ya kak," ucap Ayra tulus.
"Ya, lo kalo ada yang gak tau tanya aja sama gue mungkin gue bisa bantu lo," ucap Keenan tersenyum.
"Makasih kak, boleh aku minta nomor hpnya?"ucap Ayra takut-takut.
"Astaga lo gak usah sungkan sama gue, lo-gue aja lebih kedengaran akrab. Mana hp lo?"tanya Keenan sambil terkekeh melihat Ayra si gadis mungil berwajah manis polos, Keenan yang melihatnya saja gemas.
"Nih kak" ucap Ayra menyodorkan hpnya ke Keenan. Keenan pun menerimanya dan mulai mengetik nomor hpnya lalu menyerahkan kembali ke Ayra.
"Nih udah selesai. Lo misscall gue aja. Oh ya gue buru-buru nih. Bel udah bunyi. See you" kata Keenan melambaikan tangan ke Ayra.
Tok tok tok
"Permisi buk"
"Darimana kamu Keenan? Jam istirahat sudah berakhir 15 menit yang lalu" ucap sang guru bingung.
"Ke kantin kali bu"seru salah satu teman yang membenci Keenan. Merlin.
"Kalau gak di mau bolos bu, mungkin ketahuan jadi dia kembali ke kelas. Sementang lo artis jadi lo seenaknya ya"seru teman perempuan Keenan yang memang sangat sangat tidak menyukai Keenan. Ratu. Gadis manis bermulut tajam.
"Elah, ngurusin hidup orang terus lo kaya orang bener aja"ucap Tasya tak terima temannya di fitnah seperti itu.
"Gue gak ngomong sama lo ya. Ah gue inget lo kan pembantunya gadis pencari popularitas sok cantik itu"ucap Merlin mengejek.
Keenan diejek seperti itu hanya menatap Merlin dan Ratu datar. Memang kalau orang sudah gak suka sama kita tetap aja di matanya jelek meskipun kita melakukan kebaikan. Ah Keenan sudah biasa dengan orang seperti itu. Memuakkan.
"Tadi saya dipanggil bu Rilla ke ruangannnya bu" kata Keenan sopan menghiraukan kicauan Ratu dan Merlin.
"Oh baiklah. Silahkan duduk"kata bu Rilla mengerti.
Keenan duduk di kursinya. Di sebelahnya, Tasya mengerutkan kening melihat Keenan seolah tak peduli dengan Ratu dan Merlin. Keenan yang melihat Tasya seperti itu hanya mengangkat alis sebelahnya lalu mengedikkan bahu tak acuh. Keenan pun fokus ke pelajaran sejarah yang sangat menyenangkan.
***
Bel pulang berbunyi, Tasya merecoki Keenan dengan berbagai pertanyaan yang membuat Keenan berdecak malas.
"Gue gak tau itu siapa sya" ucap Keenan malas.
"Tapi gue liat lo bicara sama Gavin, Keenan" ucap Tasya nyolot.
" ckckck gue beneran gak tau siapa itu Gavin. Gak kenal sya"
"Astaga!!!! lo gak kenal Gavin Kusuma, Keennnn?"histeris Tasya.
"Berisik gak usah teriak-teriak kali. Emang dia siapa?"tanya Keenan bingung. Siapa sih Gavin itu sampai bisa bisanya si Tasya histeris cuma gara-gara gue gak tahu. Tapi memang sih Gavin Gavin itu tampan dan matanya hitam bersinar. Astaga Keenan mungkin jatuh cinta dengan mata itu.
"ehm" dehem Tasya membuyarkan pikiran aneh Keenan tentang cowok bernama Gavin.
"Gini sugar, Gavin Kusuma itu most wanted guy in this school, kapten basket, multitalent deh terus cakep banyak yang naksir dia terus terus dia pinter dan kaya. Tapi sayang, gitu orangnya" cerocos Tasya. Keenan heran dengan Tasya yang terlalu mehiperbolakan si Gavin itu. Seberapa populer sih dia?
"Gitu gimana?"
"Ihhh!!! Dia cuek bebek, dingin terus jutek"
"terus tadi kenapa lo diem aja di ejek sama duo mendut itu? Astaga gue gak terima sumpah" cerocos Tasya lagi.
"Oh gitu, ya gak papa. Kebaikan balas kebaikan Tasya" kata Keenan lalu pergi meninggalkan Tasya yang menggerutu kesal.
***
Keenan dalam perjalanan ke rumahnya.Namun saat di persimpangan jalan dekat rumahnya ada segerombolan orang yang menghampiri seorang perempuan yang memakai baju yang sama dengannya. Sepertinya kecelakaan lirih Keenan.
Ketika Keenan hendak menghampiri perempuan tadi, tiba-tiba seorang laki-laki yang turun dari motornya mendekati si perempuan dan menolongnya. Samar-samar Keenan mendengar percakapan mereka.
"Kamu gak papa? Ayo aku antar ke rumah sakit"ucap laki-laki itu.
"Gak kak, aku mau langsung pulang aja. Lagipula cuma lecet doang. Gak parah kok" ucap perempuan itu tersenyum.
"Yasudah, aku antar" mereka pun pergi. Keenan yang melihat mereka sudah pergi pun kembali ke mobilnya.
***
"KEENAN PULANGGG!!!! ASSALAMUALAIKUM" teriak Keenan.
"Walaikumsalam" balas mami Rani seraya mencium pipi anaknya.
"Loh mami disini? papi kemana?"
"Masih di kantor sayang, entar malam pulangnya. Kenapa sih?"tanya Rani bingung. Tak biasanya anaknya ini mencari papinya.
"Hehehe... Keenan mau papi nemenin Keenan jalan-jalan cari es krim"
"Ohh lain kali aja.. papi sibuk sayang. Oh ya mami lupa manager kamu nelpon tadi" kata Rani mengingatkan.
"Ada apa ya mi mbak Vika yang cerewet itu nelpon? Yaudah kalau gitu Keenan ke atas ya mi mau nelpon mbak Vika siapa tau penting" ucap Keenan lalu melangkah ke arah tangga.
"Oh ya mi, mami belum jawab pertanyaan Keen. Kenapa mami di rumah siang gini. Gak kerja mi?"tanya Keenan bingung.
"Tadi ada barang yang ketinggalan jadi mami pulang dan untungnya jadwal mami kosong . Kenapa sih kamu?"
"Oh gitu ya, yaudah Keenan ke kamar. Bye mamihku sayang".
Rani menggelengkan kepala sambil terkekeh melihat anaknya. Kadang-kadang anak itu seringkali lupa sehingga menbuatnya terkadang gemas sendiri melihatnya. Oh astaga hahahaha.
***
Di kamar Keenan mengganti bajunya dengan baju rumahan biasa dan merebahkan diri di kasur. Lelahnya. Keen membuka hpnya dan menelpon seseorang.
"Halo mbak Vik, nanti jadi ya?"
"Ya Keen, kamu nanti sama Rendra di undang"
"Dengan Rendra mbak? Oh ya udah, Keen tutup ya. mau istirahat dulu."
"Okay, jangan terlambat nanti"
"Ehm, Sip. Dahhhh"
Keenan mematikan sambungan dan melempar ponselnya sembarang arah beranjak tidur siang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Is Gone Again
Teen Fiction[TAMAT] Keenandra Latifa Putri. Dia seorang artis muda berbakat berusia 18 tahun yang yang sudah lama terjun ke dunia entertaint. Memiliki paras yang cantik dan senyum menawan. Keenan menyukai cowok dingin sekolahnya. Ia berusaha meluluhkan hati c...