Epilog

925 27 2
                                    

Kuyyy follow akun ig, kita bisa berteman disana🙋

Follow me on Instagram @miow.xyz

https://www.instagram.com/p/CAQLn21p_TemGTneKmUa26kVm8dgtu9lPNGuq40/?igshid=1wtu4sftkn98h

****

Romeo save me, I've been feeling so alone.
I keep waiting, for you but you never come.
Is this in my head, I don't know what to think-
He knelt to the ground and pulled out a ring and said...

Kinar menghembuskan nafasnya dan segera mematikan musik yang akhir-akhir ini menjadi playlist yang sering ia dengar di Spotify. Ia sudah menyukai lagu itu sejak lama, karena dia juga seorang Swifties. Bahkan ia sudah tahu sebelum booming di tiktok. Entahlah, Kinar merasa jika lagu itu menggambarkan kisah percintaannya.

Cinta itu sulit dimengerti. Ia tidak tahu dengan hatinya sendiri. Ia tidak bisa memahami dirinya. Rasanya Kinar ingin mengobrol dengan orang tuanya, tapi Kinar tidak bisa merangkai kata-katanya. Bahkan ia sendiri bingung harus bicara apa.

Mengenai Rafa dan Tania biarlah tidak usah diurus lagi karena ia pun sudah lost contact dengan mereka. Semenjak ia memilih kuliah di Oxford, ia sudah melupakan kenangan buruk dan perasaan cinta monyetnya di Indonesia. Sekarang ada yang lebih rumit lagi daripada itu.

Suara dering handphone nya menyadarkan Kinar dari lamunannya. Ia melirik nama yang terpampang di layar ponselnya. Lizza Payne. Teman dekatnya selama kuliah di Oxford. Dengan ragu, Kinar mengangkat panggilan telepon dari Lizza.

"Iya Liz?" Tanya Kinar dalam bahasa Inggris yang fasih. Lizza di ujung telepon sana menggerutu.

"Kamu dimana? Cepat ikut bersama kami! Kita sudah berkumpul disini," jawab Lizza. Kinar yang mendengarnya menghembuskan nafas panjang-panjang. Ia merasakan detak jantungnya yang mulai berdegup kencang. Memikirkan akan berada satu tempat dengan orang itu, membuat tubuhnya tidak nyaman.

"Ya," akhirnya setelah perdebatan yang panjang. Lizza tidak akan menyerah membujuknya. Sebenarnya, Kinar tidak ada masalah berkumpul, namun yang menjadi masalahnya ia akan bertemu orang itu disana.

Oke, Kinar tidak apa. Relax.

Kinar pun berdiri dari kursi belajarnya dan mengambil jaket yang tergantung di sebelah pintu. Ia kembali menguatkan hatinya sebelum melangkah pergi menuju tempat tujuan teman-temannya berkumpul.

***

Kinar memejamkan matanya sebentar dan mencoba menenangkan detak jantungnya yang semakin berdetak kencang. Disana, ia bisa melihat teman-temannya sedang bersenda gurau dan orang itu pun ada disana. Kinar tidak sanggup! Kakinya terasa lemas dan ingin segera pergi darisana tapi tidak bisa. Terlebih ketika Lizza memanggilnya. Semua mata teman-temannya mengarah padanya, terutama orang itu.

Kinar, ayolah. Kamu bisa! Dia temanmu, okay?

Setelah berusaha mensugesti dirinya, Kinar pun mulai memberanikan diri. Ia berjalan mendekat ke arah meja tempat mereka berkumpul. Ketika sudah sampai disana, Kinar segera disambut.

"Kamu selama di Indonesia tidak ada kabar sama sekali, seperti hilang ditelan bumi. Kamu kemana saja? Bahkan di grup pun kamu tidak pernah muncul," ujar Ysabelle. Kinar yang mendengarnya hanya tersenyum. Ia memang sengaja menjauh dari mereka, terlebih sejak kejadian itu.

Mereka pun kembali mengobrol dan Kinar merasa tidak nyaman berada di sana. Padahal mereka adalah circle terdekatnya. Bisa dibilang gengnya. Dimana isinya adalah dirinya, Lizza, Ysabelle, Shawn, Jason, Jamie, Niki dan orang itu, Zico. Kinar kembali menghela nafas, ia melihat mereka tampak bahagia dan melepas rindu setelah lama tak bertemu selama liburan musim panas.

Night Is Gone AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang