Part 32

2.9K 138 3
                                    

Setelah kejadian itu, Gavin kembali dengan sifat awalnya. Keenan menghembuskan nafas lelah tidak tahu bagaimana harua menjelaskan. Devan baru saja pulang ke Paris tadi pagi dan meninggalkan masalah.

"Gavin, gue beneran gak selingkuh atau ada affair okey sama Devan. Devan itu sepupu gue, dia adik bokap gue Gavin. Namanya itu Devan Kurnia Triadirga begitupula dengan nama gue juga Triadirga, Gavin. Terserah kalau lo gak percaya"ucap Keenan pasrah tak tahu lagi meyakinkan Gavin seperti apa lagi.

"Gue pulang dulu ya, lo jangan lupa makan"kataku mengecup pipi Gavin dan segera beranjak. Namun langkah Keenan terhenti, seseorang mencekal lengan Keenan. Keenan terjatuh ke pangkuan Gavin.

Gavin melumat bibir Keenan kasar. Keenan yang masih terkejut belum sadar dengan tingkah Gavin. Ia hanya terdiam dengan Gavin yang masih melumat bibirnya.

"Vin.."ucap Keenan di sela-sela ciumannya. Gavin melepaskankan bibirnya dan menatap Keenan lekat.

"Gue takut lo ninggalin gue Keenan. Gue kaget pas lo dikenalin sama Devan kalau elo pacarnya. Gue takut elo ninggalin gue"ucap Gavin serak.

"Udah ya, buktinya gue sama elo sekarang. Gue cinta sama lo, okay"
Gavin mengangguk.

"Gue juga, i love you"Gavin meletakkan kepalanya di ceruk leher Keenan. Memeluk Keenan erat.

"Vin, udah ya. Gue mau pulang"
Gavin mendongak dan menyambar bibir Keenan lembut. Menyecap bibir Keenan yang sudah menjadi candunya.

"Vin.."kata Keenan dan memukul punggung Gavin keras.

"Yang! Sakit" Gavin melepaskan ciumannya dan mengerang kesakitan.

"Lo sih! Udah deh gue mau pulang" gavin mengerucutkan bibir. Astaga ini benar Gavin? Gavin lucu sekali.

Keenan langsung berlari ke luar rumah dan melajukan mobilnya tak menghiraukan teriakan Gavin yang memanggil dirinya.

"Yang!!!! Sayang!!"teriak Gavin

Jantung Keenan berdebar tak karuan. Pipinya memanas merona malu. Ah Keenan mencintai laki-laki itu.

*****

Hari minggu ini adalah surga bagi Keenan. Tidak ada tugas, tidak ada pemotretan dan tidak ada syuting. Seharian ini Keenan hanya tidur makan nonton tv terus tidur lagi. Sedari tadi hpnya berdering , tapi ia abaikan. Orang tuanya tidak ada di rumah dan asistennya pun juga pulang karena sudah tidak pekerjaan lagi. Keenan sendirian di rumah dengan leluasa ia melakukan apapun.

Tiba-tiba perut Keenan sakit. Bulir-bulir keringat tampak di dahi Keeenan. Keenan menekuk kakinya karena sakit yang tiada tara. Dengan susah payah Keenan mengambil hnya yang berdering.

Gavin

Keenan menggeser tombol hijau di layar hp nya.

"Keenan lo kenapa?"ucap Gavin khawatir ketika mendengar ringisan Keenan.

"Gue kesana" Gavin mematikan teleponnya tanpa membiarkan Keenan menjawab teleponnya.

"Yang!"teriak Gavin.

"Astaga Keenan, lo kenapa?"kata Gavin khawatir. Keenan menekuk lututnya sampai perut menahan sakit. Gavin mengusap kening Keenan yang berkeringat.

"Lo kenapa?"tanya Gavin lagi.

"Sa..ki.t Vin"ucap Keenan lirih.

"Mana yang sakit?"

"Pe..ru..t gue"

"Vin, ini tanggal berapa?"

"24, yang. Kenapa?"

"Gu..e dapet" wajah Gavin memerah. Hey wajar saja bagaimana pun juga ia laki-laki kan.

Night Is Gone AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang