Selama 3 hari ini Keenan berubah menjadi sosok yang dingin.
Tidak ada lagi Keenan yang ramah
Tidak ada lagi Keenan yang sopan berlebihan
Hanya ada Keenan yang datar
Keenan yang dingin
Keenan yang pintar
Dan Keenan yang meingintimidasi
Semua itu dilakukannya karena ia sudah tak sanggup lagi hidup dalam kepura-puraan. Memang selama ini ia hanya pura-pura ramah, periang dan tidak membalas jika ditindas itu semata-mata untuk menutupi rasa sakit hati dan kehilangan Vero. Mami dan Papinya sedih melihat Keenan yang diam dan berkubang terus menerus. Mereka meminta Keenan agar ia tak bersedih lagi dan jadilah sosok yang ceria. Dan ya Keenan berhasil memenuhi permintaan orang tuanya.
Dulu ia menjadi sosok yang dingin tapi Vero berhasil merubahnya.
Sekarang Vero tidak ada dan ia kembali menjadi sosok Keenan yang mungkin menyebalkan bagi orang.
Karena permintaan orang tuanya ia menjadi ceria dan tidak larut dalam kesedihan.
Setelah ia berhasil, tapi Gavin kembali membuatnya menjadi seperti ini.
1 kali kehilangan saja itu sudah cukup dan tidak untuk kedua kalinya. Keenan jika sudah mencintai seseorang ia akan mencintai dengan tulus dan dalam hingga bila disakiti sedikit saja membuatnya terluka. Dan Gavin sudah membuatnya terluka terlalu dalam.
Disaat hatinya yang hancur apa pantas ia ceria?
Mungkin ia akan mencoba menjadi sosok yang ceria di dekat orang tuanya, mbak Vika dan Tasya. Keenan tidak ingin membuat mereka khawatir.
Keenan masih menjadi seorang artis yang multitalent jadi ia harus mempertahankan sikap keramahannya meskipun itu sulit. Ini demi orang yang menyayanginya. Ya hanya itu.
Keenan memasuki kelas setelah memberikan kejutan kepada Merlin dan Ratu yang entah sudah berapa kali membullynya. Apakah ucapannya yang di toilet 3 hari yang lalu tidak membuat mereka takut? Entahlah. Disana sudah ada Tasya yang asyik membaca novel ditemani dengan iPod kesayangannya.
"Lo darimana? Tadi Gavin nyariin lo"ucap Tasya tanpa menoleh sedikitpun ke Keenan. Keenan terdiam ketika nama Gavin disebut. Memang ada apa lagi dengan Gavin? Mengapa ia mencariku? Tak cukupkah ia sudah membuat hatiku terluka? Mendengar perkataannya yang mencintai Ayra dan ia TERPAKSA bersamaku karena permintaan Ayra. Seharusnya aku tidak bersikap kekanak-kanakan seperti ini tapi dia itu mabuk. Apa yang diucapkan orang mabuk itu murni kejujurannya sendiri tanpa dipengaruhi orang lain? Jadi aku bisa apa? Aku membentengi diriku agar aku tidak lagi merasa sakit. Itu yang harus kulakukan. Aku tidak ingin menjadi orang yang terlalu mengemis cinta kepada orang sudah cukup aku mencintai Gavin saat dia masih bersama Ayra. Apa aku salah?
Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita cintai untuk selamanya. Aku tahu itu termasuk dengan perasaan Gavin yang kehilangan Ayra. Hingga sekarang aku pun masih mencintai Vero. Vero masih ada di hatiku tapi tidak seistimewa dulu. Tempat Gavin dan Vero berbeda. Orang yang sudah tidak ada bukan berarti kenangan bersama juga tidak ada bukan nah itulah yang cocok untuk posisi Vero yang kumaksud. Sedangkan Gavin dia adalah orang yang kucintai saat ini ia lebih mendominasi cintaku daripada cintaku pada Vero. Apa masih di ragukan?
Sudah 3 hari aku menjauhi Gavin. Saat istirahat aku pergi ke perpustakaan lebih lama dan ia tidak tahu kalau aku disana. Aku sudah meminta orang untuk tidak memberitahu keberadaanku. Saat pulang aku langsung bergegas pergi meninggalkan sekolah. Lalu aku menyibukkan diri dengan syuting hingga larut malam. Aku juga meminta mbak Vika untuk tidak memberitahu Gavin. Semua sosial media aku nonaktifkan dan pindah di akunku yang satunya. Ku yakin Gavin tidak tahu. Panggilan dan pesannya pun kuabaikan. Aku mencoba menghilangkan rasa cintaku kepada Gavin. Aku tidak ingin disakiti terus menerus. Aku sudah berjuang tapi hasilnya seperti ini. Apa lagi yang kuharapkan? Tidak ada bukan.
*****
Gavin kembali uring-uringan. Selama 3 hari ini ia tidak bertemu Keenan. Gavin tahu jika Keenan menghindarinya. Rencananya Gavin ingin bertemu Keenan di rumahnya. Tapi sebelum itu ia ingin ke supermarket untuk membeli sesuatu.
B u g h !!!
Gavin menabrak seorang wanita paruh baya yang menyebabkan barangnya dan wanita itu jatuh.
"Maaf tante" ucapku dan mengulurkan tangan untuk membantu wanita itu berdiri.
"Tidak papa, makasih ya.. Gavin?"
"Tante Rani? Maaf tante tadi Gavin keasyikan melamun jadi gak liat tante disini"
"Iya gak papa, kamu kesini mau beli apa?"ucap Tante Rani. Gavin mengangkat barang yang ia beli.
"Coklat? Untuk siapa?"
"Keenan tante. Oh ya Keenannya ada di rumah gak tan?"tanyaku. Tante Rani memandangku sedih.
"Kenapa tan?"
"Ada yang mau tante kasih tahu ke kamu Gavin. Bisa kita ngobrol di cafe?"
"Ehm bisa tan"
"Ya udah kamu duluan aja kesana. Tante mau bayar belanjaan tante dulu" Gavin mengangguk dan pergi ke tempat mereka janjian.
Setelah membayar Tante Rani segera menuju dimana Gavin menunggu.
"Ini tan, Gavin udah mesenim minum untuk tante"ucap Gavin dan Rani tersenyum terima kasih.
"Kamu tahu kalau 3 hari ini Keenan berubah? Ia menjadi lebih pendiam kecuali saat di depan kamera."
"Aku gak tahu tan. Aku sudah 3 hari ini juga gak ketemu sama dia"ucapku pura-pura tidak memberitahu alasan mengapa Keenan seperti itu.
"Tante khawatir Gavin. Tante takut ia kembali menjadi kayak dulu waktu ia kehilangan Vero" ucap Tante Rani dengan mata yang berkaca-kaca.
"Vero?"
"Teman masa kecil yang Keenan cintai, Gavin. Tapi Vero sudah meninggalkan dunia ini"
"Kenapa tante?"
"Ia menyelamatkan Keenan daria kecelakaan waktu itu."
"Bisa tante ceritakan?"pintaku. Tante Rani mengangguk setuju.
"Waktu itu Keenan menjadi sosok yang dingin dan pendiam. Sedari ia kecil ia tidak memiliki teman. Mereka tidak ingin berteman dengan Keenan karena sifatnya. Tapi berbeda dengan Vero, ia selalu berusaha untuk bisa berteman dengan Keenan meski Keenan tidak peduli dengan usaha Vero yang memintanya menjadi teman. Vero selalu ada di samping Keenan. Lambat laun Keenan menerima Vero jadi temannya. Sejak saat itu Keenan menjadi sosok yang lebih hidup. Ia ceria, periang dan lebih banyak tertawa. Dan kejadiannya saat kita berlibur ke puncak ingin merayakan ulang tahun Vero yang 14 tahun, Keenan diundang oleh keluarga Vero. Ia senang sekali. Tepat saat perayaan, Keenan mengajak Vero ke taman belakang karena kejutannya ada disana. Tapi saat Vero ingin membuka kadonya, ia langsung tak sadarkan diri. Vero dibawa ke rumah sakit dan karena riwayat penyakit jantung membuat keadaannya lemah. Keenan menangis dan menyalahkan dirinya. Hingga saat itu Keenan menjadi lebih pendiam dan dingin tapi kami memohon kepadanya untuk tetap menjadi Keenan yang ceria."ucap Tante Rani panjang lebar sambil sesekali menghapus air matanya.
"Kado yang diberikan Keenan itu adalah mainan pistol yang dia beli saat liburan di Paris. Keenan memberikannya agar Vero menjadikannya koleksi. Menurut keluarganya, Vero trauma dengan pistol karena kakaknya terbunuh. Ketika ia melihat pistol ia shock dan membuat jantungnya melemah. Dan karena jantungnya yang lemah itulah ia meninggalkan dunia. Orang tua Vero menangis histeris dan mereka tidak menyalahkan Keenan sedikitpun. Mereka tahu kalau Keenan tidak tahu tentang trauma dan penyakit yang selama ini Vero tutupi. Mereka mencoba ikhlas tapi tidak dengan Keenan. Ia terus berdiam diri dan menangis tiap malam menyalahkan dirinya. Ia dibawa ke psikiater dan kami terus membujuk Keenan untuk menjadi Keenan yang ceria sesuai dengan keinginan Vero juga. Dan tante khawatir Keenan menjadi kayak dulu lagi"
Aku terdiam mencerna cerita tante Rani mengenai masa lalu Keenan.
Keenan pernah merasakan apa yang aku rasakan. kehilangan.
Dan aku dengan tak tahu dirinya menyakiti hatinya.
Maafkan aku Keenan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Is Gone Again
Teen Fiction[TAMAT] Keenandra Latifa Putri. Dia seorang artis muda berbakat berusia 18 tahun yang yang sudah lama terjun ke dunia entertaint. Memiliki paras yang cantik dan senyum menawan. Keenan menyukai cowok dingin sekolahnya. Ia berusaha meluluhkan hati c...