Aku Dan Tanggung Jawabku

19 3 0
                                    




Hari Jumat, waktunya kaum Muslim menjalankan Ibadah Sholat Jumat. Setengah hari liputan di kantor DPRD dan ketemu dengan sahabat-sahabat lama. Ternyata ada yang menanyakan tentang catatanku From The Invisible World dan masih banyak yang lain. Tentu saja dengan rasa ingin tahu yang tinggi, bahkan ada yang menyarankan aku datang kepada ulama untuk menanyakan, benarkah pengalaman tentang kehidupan gaibku.

Setelah cukup lama aku lebih banyak menghabiskan waktuku untuk mempelajari banyak hal, termasuk bagaimana aku menjelaskan secara rinci pengalaman gaibku, tentu saja cerita ini aku buat sesantai mungkin dan tidak terkesan horor.

Tapi kalau aku harus menjelaskan satu persatu semua kronologis dan prosesnya pada setiap orang yang bertanya, aku bayangkan alangkah pegalnya mulutku untuk ngomong, belum lagi perdebatan dengan yang tidak memahami tentang kehidupan gaib, pastilah aku malah bingung, antara perasaan bersalah karena telah membuat orang lain menjadi geram, marah dan mungkin juga penasaran atau bahkan tidak percaya sama sekali, karena tentu saja semua sahabatku memiliki kemampuan menghafal Al-Quran lengkap dengan ayatnya dan suratnya dan juga hadist-hadistnya.

Semakin aku berpikir semakin aku ingin juga menjelaskan kepada sahabat-sahabatku. Tak mungkin ada seseorang tiba-tiba menceritakan suatu hal tentang dirinya tanpa ada hal yang mendorong dirinya untuk melakukan, apalagi apa yang aku lakukan termasuk beresiko tinggi, taruhannya tentu saja profesiku.

Tapi sekilas aku memberi gambaran kepadamu, ketika sahabat hendak menyewa atau mengontrak rumah, makelarnya menunjukkan rumah itu untuk anda ketahui apakah rumah itu cocok bagi anda atau tidak. Tiba-tiba anda melihat ada penghalang di tengah pintu, disemen permanen, sehingga bila anda ingin melintasi pintu anda harus melangkahi dulu penghalang itu.

Anda bertanya pada si Makelar, "Kok pintunya dikasih penghalang?"

Si makelar yang cuma mementingkan untung saja langsung beralasan, "Oh itu bukan apa-apa".

Andapun jadi menyewa rumah itu dan anda putuskan membongkar penghalang itu karena ribet, menghalangi jalan dan tak sedap dipandang (estetika), hingga pada musim hujan, tiba-tiba air masuk dan membanjiri rumah anda seketika melalui pintu-pintu rumah anda, barulah anda sadar bahwa penghalang pintu itu dibuat oleh si pemilik rumah untuk mencegah banjir masuk rumah. Tapi kesadaran itu baru muncul ketika anda sudah kebanjiran bahkan tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga anda.

Sesuatu yang tidak lazimpun tetap harus dipertanyakan alasannya, karena tak mungkin seseorang melakukan sesuatu tanpa maksud dan tujuan. Begitu pula ketika aku menyampaikan pesan gaib kepada sahabat-sahabatku, semata karena aku hanya menyampaikan saja. Tapi semua catatanku yang aku beri judul From The Invisible World itu adalah benar adanya.

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang