Menemui Arwah Yang Semasa Hidupnya Selalu Menyebarkan Kebaikan Untuk Tuhannya

52 3 1
                                    



Sebagaimana malam-malam sebelumnya, kali ini malam yang berbeda dari biasanya, aku yang asyik bermain tiba-tiba harus menggigil dan aku segera ke kamarku, berselimut dan tertidur, ntah apa yang aku dengar pasti atau tidak, aku seperti mendengar suara seseorang yang sangat besar, aku tak berani mengeluarkan suaraku dan hanya mendengarkan saja. Kucoba membuka mataku tapi rasanya sulit dan aku semakin terpejam seperti tak sadarkan diri.

Suara itu seperti mengikutiku, rasa menggigil yang aku tak tahu dari mana asal dan sebabnya mulai menghangat. Aku seperti berada di sebuah tempat yang indah, terang dan banyak sinar yang menyilaukan. Ada begitu banyak makhluk yang berjubah putih dan ada sebagian yang berpakaian seperti ratu atau putri di masa lalu.

Suara itu memintaku untuk tenang tapi aku malah lari ke arah orang-orang itu dan seperti aku memohon pada mereka agar mereka melindungiku dari suara yang aku tak melihat wujudnya tapi terus berbicara padaku.

Seorang makhluk berjubah putih itu, mendatangiku dan menyentuhku, dia berkata, " Tenanglah, aku datang hanya untuk menyampaikan sesuatu padamu yang mungkin saja kamu sudah tahu siapa yang aku maksudkan".

Aku bingung dan aku berusaha setenang mungkin untuk tidak menolak keinginannya. Kubiarkan cahaya itu mengangkat tubuhku yang terbaring dan aku biarkan mereka membawaku entah kemana. Aku pasrah saja, apa yang akan terjadi terjadilah toh aku juga tidak tahu akan seperti apa dan kapan ajalku akan tiba, pikirku. Dibawanya aku ke sebuah tempat yang indah dan begitu luas dan mempesona. Mereka meletakkan tubuhku di atas sebuah tempat tidur, aku seperti buru-buru bangun dan aku melihat pakaianku berubah menjadi jubah putih yang semula aku ingat bahwa tadinya aku memakai daster di rumahku.

Kulihat sekelilingku yang semua berjubah putih, wajah mereka tersenyum berseri dan mengangguk padaku. Akupun membalas anggukan mereka dan tersenyum, kutatapi mereka satu persatu, adakah yang aku kenali dari wajah-wajah gaib yang sering kutemui berapa tahun terakhir. Dan ternyata aku memang bertemu dengan mereka, wajah-wajah cantik dan anggun yang selama ini selalu menemani hari-hariku menembus ruang batas dan waktu bersama-sama.

Aku memeluk wanita yang biasa kupanggil "Bunda", wanita yang menjadi reinkarnasiku. Kemudian banyak wanita nan cantik dan khas dari negaranya masing-masing. Aku sering bercanda dan berbincang dengan mereka baik di rumah maupun di perjalanan, terkadang aku meninggalkan ragaku untuk digantikan oleh mereka.

Tak jarang pula bila aku menghadapi hal yang buruk, mereka langsung menggantikan ragaku secara bergantian. Kebanyakan dari para wanita itu memiliki karakter dan sifat yang sama denganku, mereka juga pernah menjalani hidup di alam dunia seperti yang aku alami saat ini. Wanita-wanita yang hebat dan menjadi orang terpenting dalam kesuksesan orang lain, mereka menjadi kekasih, istri dan ibu dari orang-orang yang pada zamannya sangat dikenal dan disegani.

Wanita yang kupanggil "Bunda" karena dialah yang menjadi reinkarnasiku dan sangat dekat denganku. Aku selalu memanggilnya setiap saat aku ingin bicara, karena suaranya yang lembut dan selalu menyejukkan hati, dia sering menangis bila mengingat hal-hal buruk yang pernah terjadi padanya atau bila ada hal-hal yang buruk yang terjadi padaku. Hatinya begitu lembut dan lugu. Aku sangat menyukainya. Terkadang aku menangis dipangkuannya atau aku menunjukkan hal-hal yang baru padanya tentang peradaban saat ini.

Dia bernama "Dewi Sekardadu", seorang putri dari kerajaan Blambangan yang hidup di abad ke-14, dia memiliki seorang suami yang bernama Maulana Ishak dan seorang putra yang tak pernah diketemukannya karena dibuang oleh seorang yang jahat padanya bernama "Raden Paku" yang mungkin orang lebih banyak mengenalnya sebagai "Sunan Giri".

Jiwa yang berikutnya atau yang sebelum dari Dewi Sekardadu adalah Ratu Tribuwana Tungga Dewi, seorang Ratu pada zaman kerajaan Majapahit abad ke-12, ibu dari Hayam Wuruk dan kekasih dari Patih Gajah Mada. Wanita yang tegas dan adil serta bijaksana ini sangat membantuku ketika aku menunjukkan padanya bagaimana kondisi pemerintahan di negeriku yang bernama Indonesia saat ini. Ratu ini beragama Hindu tapi berapa minggu terakhir dia memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang