Aku Dalam Kehidupan Keseharianku (Gaib Dan Nyata)

9 1 0
                                    



Hari libur, sangat menyenangkan rasanya bisa berkumpul dengan keluarga dan bercerita tentang banyak kejadian selama beberapa hari kemarin, anakkupun juga banyak melakukan kegiatan di rumah untuk membantuku. Kisah-kisah gaib yang aku alami maupun yang anakku alami menjadi bagian paling menarik kami bicarakan. Maklum anakku sudah terbiasa dengan dunia gaib sejak kami masih tinggal bersama-sama dulu (belum bercerai). Meskipun masih belia anakku tidak takut, bila sewaktu-waktu ragaku diisi oleh jiwa yang lain dan berinteraksi dengannya.

Seperti halnya kemarin, aku meminta bundaku yang gaib " Dewi Sekardadu" untuk menelpon sahabat FBku yang banyak membantuku dalam menunjukkan tafsir ayat-ayat Al-Quran, tentu saja aku tidak pernah menelpon atau bicara dengan sahabatku, walhasil sahabatku jadi gemeteran.. xixixixixi.

Padahal kalau Maya aslinya, gak sehalus itu, aku selalu banyak canda dan orangnya rame. Dimanapun aku berada selalu buat rame, tapi teman-teman juga selalu mengatakan semua komentarku penuh bahasa-bahasa yang menunjukkan keluguanku. Kadang aku merasa bingung juga untuk merubah agar aku gak dibilang lugu, tapi ternyata aku gak bisa meniru siapapun termasuk gaya bicara dosen yang aku sukai.. he.he.. ya udahlah emang dah dari sononya, mau diapain lagi...

Sebenarnya ada banyak kesamaan antara sifatku dan sifat-sifat ruh yang sejak aku kecil selalu bersamaku, meniru gayaku, belajar seperti aku, bahkan hafal makan kesukaanku, termasuk kebiasaan burukku, tapi mereka tidak bisa sepenuhnya seperti aku, jadi kalau dipaksakan untuk seperti aku jelas kaku jadinya. Dan hal inilah yang saat ini tak bisa lagi berubah, aku menjadi benar-benar berbeda dan inilah jalan hidupku.

Didampingi sahabat-sahabat gaibku, membuat aku lebih sering melakukan aktivitas yang terkadang harus menunjukkan hal-hal yang baik. Seringkali aku diingatkan dengan sikapku, kalau dilihat kurang pantas merekapun mengingatkan aku, bahkan kadang hatiku yang kadang sering mengeluh dan mengomelpun, mereka ingatkan agar aku berhenti mengomel. Tapi itupun kadang aku masih berdalih "Kan aku gak ngomel sama orangnya, cuma di hatiku aja!" he.he (mbatin tok kalau bahasa jawanya).

Sahabatku, malam tadi aku berjalan-jalan dengan sahabatku yang paling sering ngajak aku jalan-jalan dan dia selalu menunjukkan hal-hal yang harus aku ketahui. Sahabatku mengajakku melintasi malam, menembus langit dan terakhir kami duduk-duduk di bulan. Bulan yang sebenarnya tak seindah ketika kita lihat dari bumi, tapi penuh dengan bebatuan keras dan penuh lubang besar-besar (tentu saja aku dalam keadaan gaib), perlu diketahui jarak tempuh ketika aku hendak menuju ke suatu tempat itu hanya setengah langkah ke belakang (karena kalau setengah langkah ke depan jaraknya lebih jauh/lebar).

Di bulan itu sahabatku menunjukkan langit yang penuh dengan batu-batuan, ada yang bersinar ada pula yang tidak, kalau yang bersinar kita menyebutnya bintang. Aku gak mampir ke matahari karena disana pasti puanas banget. Dia bercerita bagaimana seluruh jajaran tata surya ini bisa berinteraksi dengan kehidupan manusia.

Bagaimana terjadinya siang dan malam, bagaimana terjadinya hujan dan bagaimana bila matahari terkadang menyinari hanya beberapa bagian saja secara simultan, tapi ada juga matahari yang bersinar sangat sedikit di beberapa belahan bumi. Semua sudah diatur sehingga siapapun yang tinggal di beberapa bagian yang tidak banyak sinar mataharinya, manusia itu tetap mampu menyesuaikan diri dengan iklimnya.

Beruntung kita semua termasuk aku tinggal di daerah yang beriklim tropis, matahari lebih sering bersinar, sehingga memudahkan fotosintesis dan banyak binatang-binatang tropis yang beraneka untuk dipergunakan oleh manusia. Luar biasa ya.. bagaimana Allah menciptakan dan mengatur dunia begitu sempurnanya. Tapi aku juga ditunjukkan bagaimana proses kiamat nanti akan terjadi.

Kiamat ternyata gak seperti di film-film itu, cuma di shoot di satu kota dan tidak ditunjukkan bagaimana dengan belahan bumi lainnya. Kehancuran pada saat kiamat itu sangatlah cepat, bahkan seperti mengedipkan mata, tak ada seorangpun yang akan sempat melakukan suatu kegiatan, meskipun sekedar ngumpet di kolong tempat tidur. Allah menjadikan kiamat moment tercepat dan sangat cepat (aku bayangkan durasi film kiamat terbaru buatan Amerika, wah kalau yang di film itu kelamaan) berteriak aja mungkin gak sempat lagi. Karena proses yang paling penting dilakukan adalah ketika melakukan proses pertimbangan amal di Alam Mazhar untuk menentukan apakah amal baik atau buruk yang lebih banyak dilakukan oleh masing-masing manusia.

Allah ternyata juga gak mendramatisir sesuatu untuk mempersulit hamba-hambanya. Yah, mungkin aku bisa bandingkan dengan kejadian tsunami atau badai terberat yang sebenarnya sudah bisa diprediksi, kapan kejadiannya dan bagaimana menanggulangi atau meminimalkan kerusakan atau kematian massal pada manusia. Tapi kalau kiamat, Allahlah yang menghandle sepenuhnya, karena Allah yang menciptakan kita manusia dan semua makhluk beserta isinya, serta seluruh alam semesta ini.

Aku berpikir, saat tubuh manusia yang sudah tak bernyawa, tergeletak tanpa ada yang menghiraukan, masing-masing hanya berpikir dengan dirinya sendiri, menyelamatkan diri, saat harta yang telah banyak dimiliki, saat lencana penghargaan sudah menumpuk koleksinya, semua musnah. Dan kita digiring menuju padang Mashar lengkap dengan raga yang tiba-tiba saja utuh kembali.

Sahabatku, apalah yang bisa kita sombongkan, ketika semua hanya titipan semata, benda-benda yang kita banggakan karena dengan susah payah kita raih, pada akhirnya bukanlah menjadi andalan kita. Setidaknya kita masih memiliki kebanggaan bahwa kita pernah hidup, punya banyak teman, bahagia dalam berkeluarga, sayang kepada orang tua, dan senantiasa berbuat kebaikan.

Mari kita jadikan hidup kita lebih baik, mulailah dari diri kita sendiri dan orang lain. Tak usah kamu tanyakan kapan kiamat itu akan datang, persiapkan semua mulai saat ini. Cobalah untuk selalu bersabar dan tenang, berpikir positif dan obyektif dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Allah akan senantiasa membimbing kita yang mau beriman kepadaNYA.

Maha Suci Allah atas segala petunjukNYA padaku dan aku sampaikan untuk sahabat-sahabatku terkasih semua.

Salam damai untukmu sahabatku. Semoga Allah senantiasa mengasihi kita.. Amin..

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang