Perjalanan Gaibku Dengan Muhammad Tentang Perempuan

149 6 0
                                    



Terlahir sebagai perempuan biasa yang tak memiliki keistimewaan kecuali selalu merasa bahwa ada hal yang tidak nampak yang membawaku pada kehidupan lain (gaib). Hari-hari kulalui dengan keanehan-keanehan yang bila aku kabarkan hanya menjadi bahan omelan karena apa yang aku lihat dan aku rasakan dianggap sebagai celoteh anak kecil yang tak berguna, setengah mengarang atau melantur.

Hingga menjelang remaja keadaan ini semakin jelas dan nyata bagiku, bahkan aku tak berani menatap manusia karena ketika aku melihat mata jahat dan kejam diriku menjadi ketakutan. Tak jarang aku hanya melihat segerombolan makhluk jahat yang menyerupai manusia atau manusia itu yang bersifat jahat, aku tak tahu.

Banyak aku melihat perlakuan kejam manusia itu terhadap kaum perempuan. Begitu banyak doktrin dan dogma-dogma yang harus dipatuhinya tanpa tahu mengapa dan kaum perempuan itu sendiri membiarkan dirinya terbelenggu karena takut bila dirinya dianggap sebagai perempuan binal, nakal atau sejenisnya.

Perempuan-perempuan ini ketika memasuki masa pernikahan, bisa dibayangkan bagaimana dirinya hanya dijadikan pelayan bagi suaminya dan mereka harus taat tanpa mendapat jaminan bahwa kehidupan mereka akan dibahagiakan atau diberikan penilaian baik. Bila perempuan itu tidak menurut maka diceraikanlah perempuan itu tanpa mendapat nafkah bahkan diceritakannya pada orang lain bahwa perempuan yang telah dinikahinya hanyalah perempuan yang tidak patuh dan taat kepadanya.

Perempuan-perempuan itupun harus menjalani kehidupan menjandanya dengan sorotan sebagai manusia paling hina karena dianggap aib. Pria yang menikahinya tak memberinya bekal apapun baginya untuk mampu berdiri sendiri. Sungguh sebuah ironi dan meski di zaman yang katanya serba modern, pemikiran yang picik tentang perempuan masih saja berlaku.

Aku yang juga mengalami kesamaan dari kisah itu merasa untuk mempertanyakan mengapa dogma itu ada? Dan mengapa perempuan harus taat kepada suaminya? Mengapa suami itu dikultuskan? Dan mengapa tidak ada suami yang melayani istrinya? Apa yang menjadi acuan bagi kaum pria untuk membenarkan dirinya harus dihormati, dipuja dan dilayani?

Ternyata karena sebuah tafsir yang diyakini kebenarannya. Siapa yang telah membuat tafsir itu? Apakah dirinya seorang yang suka berpoligami? Apakah dia tidak mau dikatakan penjahat kelamin, hingga membuat pembenaran tersendiri untuk melancarkan keinginan syahwatnya? Tanpa harus menghadapi protes dari perempuan yang telah dinikahinya?

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menggangguku karena aku merasa alangkah tidak adilnya bagi kaum perempuan untuk mendapat perlakuan yang melecehkan semacam itu. Bukankah Allah menciptakan derajat manusia itu sama?

Perempuan-perempuan itupun mulai berganti mode busana, pakaian muslimah yang menutup auratpun digemari. Tapi kembali kaum pria membuat ulah, perempuan yang berjilbab itu justru membuat penasaran kaum pria untuk tahu apa isi dibalik busana tertutupnya? (ternyata aurat juga bisa menembus kain) bahkan tak jarang banyak pria yang menyatakan " Alangkah cantiknya wanita yang berjilbab itu, membuatku penasaran.."

Sedianya Muhammad SAW menceritakan, mengapa perempuan pada masa itu diminta untuk menutup auratnya karena pada masa Jahilliyah perempuan seringkali dijadikan bulan-bulanan, diperkosa di jalanan, dilecehkan bahkan kalau perempuan itu menolak merekapun dibunuh dan bangkainya ditinggalkan begitu saja tanpa dikubur selayaknya.

Dengan tubuh yang terbungkus sebagai upaya mencegah kejahatan seksual, tapi kalau masa sekarang menutup rambut justru menumbuhkan gairah, lalu buat apa kaumku tetap bersikukuh dengan trend mode yang ternyata tidak bisa melindunginya dari kemaksiatan? Ini yang salah trend modenya atau manusianya ya?

Muhammad SAW kembali menerangkan, Allah meminta kepada semua manusia untuk saling menghormati dan mengasihi dan bukan menjadikan satu sama lain sebagai yang dirugikan. Perempuan harus merubah cara berpikir dirinya agar tidak hanya dianggap teman belakang. Jadilah perempuan yang berpendirian, bermartabat dan jadilah wanita yang mampu menunjukkan kodratnya sebagai perempuan bahwa dirinya sejajar dengan kaum pria.

Kalaulah membaca suatu doktrin dan dirasa itu bukanlah keadilan maka pelajarilah dengan seksama. Allah tidak pernah mempersulit umatnya yang beriman untuk melakukan kebaikan. Tinggalkan apa yang tidak benar dan jalani apa yang menjadikan hidup selaras pada keadilan dan kebijakan.

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang