Aku Dan Muhammad

9 2 0
                                    



Hari ini, sejuta perasaan aku rasakan, gak tahu mengapa. Antara rasa marah, sedih dan kecewa berkecamuk, kalau saja aku seorang yang mudah putus asa mungkin aku akan kabur aja, tidur seharian gak bangun-bangun.. xixixixixi

Ternyata aku bisa juga melampiaskan kemarahanku, dan aku bersyukur akhirnya aku bisa tenang juga, kuajak kekasihku berdansa sebagai ungkapan rasa legaku atas segala hal yang telah kulakukan hari ini. Padahal aku memiliki pilihan juga bila sedang marah, aku pilih marah atau tidak marah, tapi kayaknya sudah lama juga aku tidak pernah marah (ngempet.com), akhirnya yang aku munculkan kemarahan. Menyesal setelahnya, aku berpikir betapa bodohnya aku kok marah-marah.

Sahabatku bilang, "Kemarahan itu boleh dilakukan tapi boleh juga tidak, tapi kalau kamu memiliki keimanan maka kamu akan sadar bahwa segala yang terjadi itu adalah kehendakNYA, maka seharusnya kamu bersabar dan membiarkan saja segalanya berlalu. Kalau setelah kemarahan itu membuatmu tenang itu baik, tapi kalau kemarahan itu semakin membuatmu marah itu berarti kamu telah mengabaikan keimananmu".

"Allahlah yang telah mengatur proses kehidupan manusia dan menguji, sebatas mana kesabaran hambanya ketika mengetahui, mendengar atau melihat sesuatu yang tidak disukai. Setiap hari perasaan manusia itu berubah-ubah, itulah mengapa Allah mengatur ada 7 hari dalam seminggu, dan setiap satu minggu perasaan orang itu akan berubah, siklus semacam ini hanya bisa diketahui bila kamu mengamati, pada hari apa saja perasaanmu sedang tidak enak, dan pada hari apa perasaanmu sedang tenang, begitu pula pada hari apa perasaanmu sedang berbunga-bunga bahagia". (wah ternyata urusan mood aja ada harinya ya..??xixixixi)

Perasaan yang baik adalah bila sudah mendekati hari Jumat, semua hati manusia akan lebih tenang, itulah mengapa diadakan sholat Jumat bersama di masjid, selain bisa bertemu saudara, teman atau sahabat dan sama-sama mensyukuri nikmat Allah di hari yang cukup menenangkan.

Ketika manusia mulai memasuki hari yang menyenangkan tapi ternyata menjadi tidak menyenangkan, biasanya lebih disebabkan karena ternyata jauh dari kekasih/pasangan, tidak punya uang dan sakit. Tapi hari yang menyenangkan itu akan tetap menjadi menyenangkan karena perasaannya yang senang.

Wah gara-gara tadi siang marah-marah, kok sahabatku jadi kasih nasehat banyak banget, tapi aku suka, meskipun tadi waktu dikasih tahu aku dalam keadaan terkantuk-kantuk tapi sahabatku berjanji akan membantuku mengingatkannya kembali dalam tulisan catatanku.

Sahabatku, terkadang kita memang perlu merasa ragu, karena setelah keraguan itu berakhir yang muncul adalah keyakinan. Begitu pula diri kita dengan Allah, ketika semula kita ragu karena tidak bisa melihat, tapi kemudian kita meyakiniNYA bahkan mengimaniNYA dengan sangat. Dalam keraguan manusia akan berpikir sebelum pada akhirnya memutuskan, apakah akan diterima suatu hal ataukah tidak.

Bila orang-orang yang ragu selama ini karena keyakinannya kepada Allah, semata karena dirinya tidak memiliki iman apapun. Seorang yang baik, pastinya akan menjadi ragu, dan dari keraguan inilah akan muncul perasaan ingin meyakini semua yang telah dirasakan, dilihat dan diketahuinya sendiri. Kalau dari keraguan ini ternyata dirinya memilih mengingkari apa yang dilihat dan diketahuinya, karena dirinya tak lagi memiliki iman, baginya apa yang terjadi kepada dirinya itu adalah karena dirinya sendiri, artinya orang ini mengabaikan adanya Allah.

Seorang yang telah mengunggulkan kemampuan dirinya dan menyatakan "aku adalah aku" itu hanya diucapkan oleh orang-orang yang mengingkari adanya Allah sebagai Pencipta dan yang mengatur kehidupan manusia (kafir). Meskipun orang ini melakukan semua syariat tapi bila di hatinya hanya terpatri kata "aku adalah aku", maka semua yang berurusan dengan Allah telah berakhir, orang-orang ini akan binasa dalam keadaan merugi.

Baiklah sahabatku, aku akui aku juga manusia biasa, aku pikir wajarlah kalau aku marah karena merasa disakiti, aku pikir kenapa orang yang menyakitiku justru orang-orang yang pernah dan sangat kenal dekat denganku (kalau orang yang gak kenal aku pikir wajar kalau gak tahu aku), rasanya apa yang disampaikan sahabat gaibku ketika aku mengeluh kenapa hari ini perasaanku kok campur aduk. Ternyata itu semua cuma karena aku sedang sensi aja (padahal hari sabtu lo, tapi begitu aku bertemu kekasihku aku dah bisa senyum-senyum lagi, seolah aku lupa kalau tadi aku jelek banget karena marah he.he).

Salam damai untukmu sahabatku, met Week end dan semoga kita senantiasa diberi keyakinan dan selalu iman kepadaNYA. Amin.

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang