Perjalanan Gaib Sebagai Ratu Gaib

23 2 0
                                    



Semangat pagi di hari Sabtu, terjaga dari aktivitas lain yang aku menyebutnya From The Invisible World. Setelah evaluasi dari kejadian kemarin yang sempat membuatku tanda tanya mengapa?

Sahabat-sahabatku aku tinggalkan begitu saja karena tak ingin membuat mereka merasa terbebani karena kehadiranku yang tak dikehendaki, meski sebenarnya aku telah tahu hal ini akan terjadi, tapi aku harus menjalani proses yang tidak menyenangkan ini dan menerima bahwa inilah yang dimaksudkan dari penglihatan tahu sebelum kejadian. Dan ternyata gak enak banget, antara percaya dan tak percaya juga sich, tapi tak perlu aku jabarkan apa yang telah terjadi karena bagiku kurang etis bila menceritakan aib orang lain yang menjadi saudara kita.

Malamnya seperti biasa, ketika aku akan mendapatkan suatu petunjuk, maka aku akan membersihkan tubuhku, berpakaian yang baik dan masuk kamar. Dibawanya aku dengan sahabat-sahabat gaibku, dalam sebuah tempat yang tinggi, seperti sebuah tempat duduk yang hanya bisa aku duduki sendiri.

Semua yang hadir di tempat itu memiliki pasangan, atau berpasang-pasangan, termasuk diriku. Mereka yang memang telah memiliki pasangannya sejak masih hidup di dunia, tapi ada juga pasangan yang baru ditemukannya ketika telah berada di alam penantian. Terpancar kebahagiaan di wajah kami, dan para wanita dengan gelayut manja kepada pasangannya.

Tak dapat kusembunyikan kebahagiaan dan haruku kepada sahabat-sahabat gaibku yang selama ini telah menjalani proses kehidupanku bersama-sama dengan segala suka dan duka. Ingin kupeluk mereka satu persatu tapi pasanganku telah membimbingku untuk duduk di tempat yang nampak kokoh dan kuat meski sangat tinggi dan hanya muat untuk menyanggah tubuhku.

Semua pakaian yang dikenakan termasuk yang aku kenakan menggunakan jubah putih, hanya saja pakaianku memiliki sebuah selendang di kepalaku yang terjuntai panjang hingga menyapu lantai. Sebuah mahkota besar yang sangat aku kenali dan sering ku pakai bila aku menjalani sesuatu yang bersifat gaib, ntah itu sekedar upacara pernikahan gaib atau hanya sekedar menemui makhluk-makhluk gaib yang menjadi rakyatku.

Perlu sahabatku ketahui, ketika kita hidup di dunia, adakalanya kita belum menemukan pasangan sejati kita karena suatu hal hingga tak dapat bersatu, tapi kelak cinta sejati itu bisa diwujudkan bila Allah berkenan dan keduanya saling mencari untuk menyatukan hati dan cinta mereka. Tapi adakalanya pula ketika semasa hidup mereka pernah menjadi suami istri, tapi ketika salah satu dari pasangan itu meninggal maka mereka telah bercerai mati, artinya cinta mereka bisa dipersatukan lagi, bila keduanya telah sama-sama meninggal dan berkehendak untuk bersatu kembali, tapi bila tidak maka mereka akan mencari pasangan yang lain.

Itulah mengapa Allah pernah menyatakan, bahwa semua makhluk itu hidup selalu berpasang-pasangan, untuk menjalin kasih sayang dan mendapatkan keturunan, tapi kalau sudah meninggal jelas hal ini tidak mungkin, jadi hanya sebagai pendamping saja.

Sudah 2 tahun kujalani kehidupanku di dua alam (gaib dan nyata) karena pada saat itu aku yang dinobatkan sebagai Ratu Gaib dan memimpin semua makhluk gaib, meski sempat aku enggan untuk menjalankannya karena masalah yang berat pernah aku alami dalam kehidupan nyataku, saat aku menjalani proses konflik dengan mantan suami yang sebenarnya juga menjadi saksi pada saat penobatanku.

Seperti yang telah banyak aku ceritakan di catatanku From The Invisible yang lain, saat aku telah memutuskan untuk menerima gaibku alias aku menerima bahwa separuh dari diriku adalah gaib, maka secara langsung akupun menerima gaib itu dengan segala konsekuensinya. Kemampuanku melihat ataupun segala sesuatu yang bersifat gaib, cukup aku ketahui.

Meskipun dalam kehidupan nyata aku tetap orang biasa, perempuan biasa yang masih menjalani proses kehidupan sama seperti manusia yang lain. Akupun memiliki pasangan gaib yang aku pilih karena dialah yang aku inginkan untuk menjadi pendampingku selama aku hidup karena banyak hal yang harus aku pelajari tentang agama Islam darinya.

Secara nyata sahabat-sahabat duniaku jelas tak dapat melihat dan dalam kehidupan nyataku aku masih sendiri sejak perceraianku. Tapi siapapun yang ingin dekat denganku atau sekedar hanya ingin dekat denganku, dirinya tidak akan pernah mampu untuk dekat denganku karena pendampingku selalu mendampingiku dan tentunya dia akan mencegah siapapun untuk dekat denganku.

Aneh juga pikirku, tapi sejauh aku tak mempersoalkannya maka semua masih baik-baik saja. Tak jarang aku meninggalkan ragaku untuk mengikutinya dalam gaib dan ragaku digantikan sahabat-sahabatku yang lain untuk melakukan kegiatan-kegiatan nyataku. Hanya orang-orang yang terdekat denganku saja yang bisa membedakan siapakah orang yang berada dalam ragaku, itu bisa dilihat dari caranya berbicara yang sangat berbeda denganku, biasanya berkisah tentang masa lalunya ketika dia masih hidup sekitar ratusan tahun lalu.

Mereka tidak menjadi tua karena usia yang sebenarnya, karena orang yang sudah mati kembali menjadi muda dan bila dirinya bereinkarnasi maka usianya menyesuaikan dengan raga yang ditempatinya.

Menjadi Ratu Gaib sudah ada sejak dulu, pendahulu-pendahuluku menjadi Pemimpin Gaib ketika mereka sudah mati. Pemimpin Gaib sebelumku juga seorang perempuan tapi yang sebelumnya lagi seorang pria tapi Jin (yang putih atau baik tentunya). Itulah mengapa terkadang aku meminta bantuan Ratu sebelumnya untuk membantuku bila ada raja-raja Jin yang datang berkunjung atau manusia-manusia yang sekedar ingin mengetahui kegiatan-kegiatanku di dunia nyata.Tentu saja aku juga tetap harus melakukan aktivitasku sehari-hari tanpa terganggu dengan kehadiran gaib.

Sahabatku, di setiap tempat selalu ada gaib, mereka juga hidup bersama-sama dengan kita, tempat yang gelap lebih disukai karena tempat seperti itu pasti tidak berpenghuni, tapi seiring semakin padatnya manusia, tak jarang mereka menempati ruang-ruang yang kosong yang ada di tempat anda, tapi tidak akan mengganggu, kecuali rumah itu sudah lama tidak dihuni dan ketika akan ditempati sahabatku harus izin dulu pada mereka yang gaib agar anda dan keluarga anda tidak diganggu.

Caranya dengan berdoa bersama dengan segenap keluarga atau sendiri juga boleh, memohon perlindungan kepada Allah, dan bicaralah pada mereka dengan hati bahwa anda akan menempati rumah itu dan meminta kepada mereka untuk meninggalkan tempat itu. Katakan itu dengan bahasa yang baik tapi tegas dan ingat juga hindari memberikan sesaji berupa apapun ya...

Perlu aku ingatkan pula pada sahabat-sahabatku, bahwa gangguan dari gaib itu timbul karena sahabat sendiri yang meyakininya, jadi sebaiknya hindari berpikir tentang keberadaan mereka (jin), jalani saja kehidupan manusiamu dengan baik dan berikanlah contoh pada yang gaib, bahwa kita manusia yang diciptakan sempurna daripada makhluk yang lain, jagalah kedamaian dengan menjaga hati, perilaku dan kata-katamu. Setiap niat hatimu yang kurang baik maka jin yang jahat (setan) seketika akan mendorong dan mempengaruhi pikiran anda untuk mewujudkan niatmu yang kurang baik.

Tetaplah berpikir positif, tetaplah beribadah dan tetaplah semangat. Mintalah hanya kepada Allah dan sesungguhnya hanya Allah yang mengatur kehidupan manusia dengan semua makhluk ciptaanNYA agar hidup secara damai. Allah akan senantiasa melindungi hambaNYA.

Salam damai untukmu sahabat-sahabatku.

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang