Pemikiranku Tentang Psikologi Dan Spiritual

24 1 0
                                    





Malam yang hening untuk aku bisa merenung, apa saja kegiatanku seharian ini. Tadinya aku sakit maag dan rasanya aku enggan untuk berangkat kuliah, tapi berhubung masih banyak yang harus aku selesaikan, nekad juga aku ke kampus, meski setengah lelah. Tapi rupanya aku menemukan hal yang sangat aku ingin bahas selama ini. Kebetulan aku memang memilih Psikolog Klinis, otomatis banyak mata kuliahku yang mengajarkan bagaimana menghadapi klien/pasien untuk kasus klinis.

Ternyata malam ini banyak sahabat-sahabat kuliahku yang curhat tentang pengalaman mereka tentang intuisi atau yang biasa aku sebut dengan istilah firasat. Orang-orang tertentu terkadang seringkali merasa terganggu dengan intuisinya atau firasat yang menurutnya sangat mengganggu, terkadang orang ini merasa akan ada sesuatu hal akan terjadi pada orang-orang terdekat dalam kehidupannya.

Padahal kalau menurut analisaku seorang yang memiliki intuisi tak seharusnya terbebani dengan firasat itu sendiri, karena takdir dari perjalanan kehidupan manusia itu tidak akan pernah dapat dicegah, mungkin seorang yang memiliki firasat kemudian menyampaikan dan berusaha mencegah tapi tidak begitu saja orang ini lolos dari takdirnya, bisa jadi hanya mencari waktu yang lain selang waktu yang tak lama.

Takdir seseorang sudah menjadi ketentuan Allah dan hal ini tidak dapat diganggu gugat, tapi bagaimana diri kita selalu mempersiapkan diri untuk senantiasa berdoa sebelum bepergian dan tawakkal serta mawas diri. Setidaknya kita memahami bahwa dalam kehidupan kita sudah ada yang mengatur, kenapa kita mesti menunggu ramalan, kapan kejadian baik atau buruk akan menimpa.

Maha Suci Allah yang telah mengatur jalannya kehidupan seseorang untuk senantiasa ingat bahwa kematian itu mutlak adanya, jadi waspadalah selalu. Dan bagi sahabat yang merasa terganggu dengan intuisinya hingga merasa gelisah sebaiknya memasrahkan semua kepada Allah semata agar keluarga dan sahabat yang kita kasihi senantiasa diberi perlindunganNYA.

Ada lagi diskusi tentang bagaimana seseorang mampu mengetahui warna aura atau membuka cakra, jujur aku juga gak tahu tentang hal itu. Tapi menurut logikaku aura mungkin sesuatu yang memantulkan bagaimana kondisi kejiwaan orang itu, dari warna disebutkan bisa diketahui apakah orang ini memiliki kemampuan six sence atau indra keenam atau supranatural, ataukah seseorang yang katanya mampu membuka cakra.

Aku sendiri juga gak paham hal ini. Tapi menurutku kenapa orang kok bingung meramalkan warna auranya hari ke hari terus harus membuka cakra? Padahal orang ini pastilah lebih mengenal dirinya sendiri dan bagaimana perasaan hatinya saat itu, apakah sedang baik atau buruk (kalau lagi gak punya duit terus kerjaan dan tugas numpuk jelas orangnya lagi badmood alias uring-uringan,, he,he).

Terus bagaimana seseorang harus membuka cakra, mungkin yang dimaksudkan disini membuka pemikirannya dan mengeksplore kemampuannya. Padahal setiap orang pasti memiliki pemikiran dan kemampuan sendiri-sendiri, asalkan dirinya cukup percaya diri dengan kemampuannya dan didukung oleh niat yang positif semua yang diimpikannya pasti akan terwujud.

Sahabatku, menjadi seseorang yang memiliki kelebihan itu tidaklah mudah tapi kita tetap harus mengedepankan logika. Kalau kita percaya dan meyakini adanya gaib, itu berarti kita juga memiliki keimanan kepada Tuhan. Selama kita hidup maka semua hal boleh kita lakukan tapi setiap yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya yaitu pertanggung jawaban kelak di akhirat nanti.

Hidup, mati, jodoh dan rejeki seseorang sudah menjadi hak prerogatif Allah, tak akan ada seorangpun yang mampu mencegah atau memaksakannya. Kita hanya boleh berdoa dan meminta yang terbaik yang menjadi pilihan dari keinginan hati kita tapi kitapun harus ikhlas bila semua keinginan itu ternyata tak seperti yang kita harapkan. Yang pasti Allah selalu memilihkan yang terbaik bagi kita.

Coba sahabat lihat dan flash back, benarkah yang telah menjadi kehendak Allah itu salah? Takdir tak pernah salah dan Allahpun tak pernah salah, hanya manusia yang berusaha menjadikan sebuah kesalahan sebagai takdir. Yang penting bagaimana kita mampu mengisi hari-hari kita dengan berbuat kebaikan, segera belajar menyesuaikan diri ketika sesuatu perubahan terjadi, tanamkan dalam jiwa atau mental kita pemikiran-pemikiran yang positif dan maju. Ciptakan sesuatu yang bisa memberikan kemudahan bagi orang lain (jangan cuma membajak aja..he.he), hargailah pendapat orang lain (jangan cuma komentar aja.. xixixixi). Bukalah hati dan pemikiran kita untuk memajukan negeri kita tercinta ini.

Setidaknya kita memiliki guna selama kita hidup, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Berhentilah untuk menghujat suatu kaum hanya karena kaummu merasa lebih baik. Allah memandang kita semua sama, tak peduli apa ras, suku dan agama kita. Hanya Allah yang berhak sombong karena Allah yang telah menciptakan kita semua dan hanya Allah yang Maha Mengatur segalanya.

Tetap semangat dan tetap berpikir positif, tetap beribadah dan yakinlah hanya kita yang mampu membuat damai kehidupan dengan pengetahuan dan pemikiran-pemikiran yang baik.


Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2010 (September-Oktober) Jilid 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang