It's gonna be the last part in a while :3 Nanti aku update lagi yaa. Sekali lagi, maaf telat.... >_<
Aku menatap Justin yang menjemputku pagi ini. Dia terlihat senang sekali padahal tadi malam sehabis berkelahi di Bar. Dasar orang aneh.
"Luka di wajahmu," kataku.
"Masih tampan kan?" tanyanya.
"Kelebihan rasa percaya diri. Gila," cibirku lalu Justin tertawa terbahak-bahak.
"Hey, nanti aku akan ajak kamu ke rumahku," kata Justin lalu menggas mobilnya.
"Serius?" tanyaku dan Justin tersenyum manis.
~~~
"Ini ibuku!" kata Justin bersemangat.
"Woah! Halo, Ashley Treslin," kata Pattie, ibu Justin.
"H... Hallo," kataku bingung.
"Panggil aku Pattie. Salam kenal," kata Pattie ramah.
"Salam kenal juga, Pattie," kataku lalu terdengar sorakan senang.
"Woah! Justin membawa teman!" teriak seorang anak laki-laki senang. Dia berlari lalu menyalamiku.
"Ashley!" teriak Jazmyn yang masih mengingatku.
"Hai, Jazmyn! Kamu pasti Jaxon," kataku senang.
"Ya! Aku Jaxon!" Jaxon membalas dengan ceria.
"Ayo kita main, Ashley!" Jazmyn menarik tangan kananku.
"Iya! Ayo, Ash!" Jaxon menarik tangan kiriku.
"Hey hey hey! Ashley tentu ingin bermain dengan kalian, tapi dia harus memasak dengan Ibu. Ya kan, Ash?" tanya Justin.
"A... aku?" aku menata Pattie dan dia tersenyum manis. "Oh ya, benar! Sehabis memasak," kataku lalu tersenyum.
"Ayo," ajak Pattie ramah dan aku mengikutinya ke dapur.
~~~
"Masakanmu enak tadi," kata Justin.
"Ibumu yang memasaknya," kataku mengelak. Ibu Justin ternyata sangat ramah dan dia mengajarkanku banyak sekali hal baru tentang memasak.
"Ah, Ashley...," Justin tertawa. Kami berdua terdiam sambil menggerakkan kaki kami yang terendam didalam kolam renang Justin. "Orangtuaku bercerai sudah lama sekali. Tapi hubunganku dengan ayahku masih baik. Dia peduli dengan perkembanganku," kata Justin sambil menatapku.
Aku tersenyum. "Keluargaku tidak ada yang spesial. Ayahku sibuk bekerja, Ibu menanti dengan setia dirumah. Sebagai anak satu-satunya, hidupku agak membosankan, sedikit," kataku lalu Justin mengangguk.
"Apa dulunya kamu sependiam ini?" tanya Justin.
"Tidak," jawabku tenang.
"Apa suatu saat aku akan tau penyebab kamu begini?" tanya Justin.
Kami berdua bertatapan lagi. "Apa kamu akan peduli?" tanyaku.
"Sangat," Justin tersenyum manis.
"Kalau begitu, ya. Kamu akan tau," jawabku.
"Keren," Justin menatap ke langit dan menguap. "Kamu tau... anak-anak cowok membicarakan kamu di pelajaran olahraga itu," kata Justin.
![](https://img.wattpad.com/cover/56327133-288-k467003.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars
Fiksi PenggemarTidak ada yang ingin menjadi bintang yang tersesat. Tidak pernah terbersit dalam pikiran seorang Ashley Treslin kalau dia akan menjadi salah satu bintang itu. Hidupnya sempurna, keluarga bahagia, populer, pintar, dan harta yang paling berharganya, N...