Part 33 : The Truth

447 29 3
                                    

Hi! This is the last part hehe kayanya mulai saat ini aku akan jarang sekali ngepost sampai wisuda nanti huhuhuhu. Doakan semoga Author cepet selese kuliahnya ya >_< Yang udah ga sabar, bisa inbox Author, nanti dibalas kok hehehe love you guys to the core x

"Triing.," HP-ku berbunyi. Aku menarik koper sampai anak tangga terakhir lalu langsung mengangkatnya.

"Ya?" tanyaku. Aku menatap Ayah dan Ibu yang sudah siap menungguku untuk makan pagi. Aku memberikan sinyal menunggu dan mereka melanjutkan kegiatannya.

"Aneh, Ash. Aku menemukan klorofil dan tanah, juga serat kayu dan air. Dimana mereka berhubungan seks?" tanya Ally bingung.

"Di hutan," jawabku pelan.

"Well, ya. Hutan salah satu opsi yang baik. Aku berusaha mengetahui pengecekan dan pencetakan surat pernyataan itu tapi aku tidak bisa. Sepertinya ada orang dalam yang melindungi hal itu," kata Ally.

"Itu lebih dari cukup. Satu hal lagi, Ally. Bisakah kamu mengirimkan data penelitianmu? Aku ingin bukti apa saja yang terkandung dalam sperma itu," kataku.

"Sudah di email-mu, Cantik," kata Ally.

"W... woah... aku bahkan tidak memberi tahu emailku!" kataku kagum.

"Oh, jangan bingung, Sayang," kata Ally lalu tertawa renyah.

"Aku akan traktir kamu! Apapun itu! Terimakasih! Muah muah!" aku melonjak senang dan terdengar tawa Ally diseberang sana.

"Senang melayani Anda," kata Ally.

"Terimakasih," kataku senang.

"Sayang, ayo makan. Kamu tidak mau ketinggalan pesawatmu," kata Ayah lembut.

"Ayah, boleh pinjam printer Ayah sebentar? Aku... mau mencetak sesuatu," kataku.

"Cepatlah," Ayah mengangguk.

Aku langsung berlari ke ruang kerja Ayah dan menghubungkan HP-ku dengan printer itu. Aku tersenyum melihat data dari Ally. Mesin printer mulai mencetak dan aku merasa itu sangaaatt lambat!

Aku langsung menarik kertas itu dan membacanya. Ini semua begitu jelas! Klorofil, serat kayu, tanah, dan air. Semuanya begitu jelas sekarang! Aku siap untuk membuktikannya besok!

"YEAH!" teriakku senang.

"Ash???" panggil Ayah dan Ibu kaget.

"Aku baik! Aku baik!" kataku senang.

~~~~~

Aku mendengarkan nada sambung ke telpon Tam. "Halo," Tam mengangkat dengan cepat.

"Dimana kamu??" tanya Tam khawatir.

"Aku di rumah, mau berangkat ke kampus," jawabku.

"Kenapa kamu baru saja menelponku?" tanya Tam.

"Aku sibuk mengurus kasus Justin. Dimana kamu?" tanyaku.

"Di kampus, Justin, Carol, semua ada disini. Sehabis ini kami akan terpaksa menyetujui tuntutan Melissa. Apa ada hasil?" tanya Tam cepat.

"Bisa aku bicara dengan Justin?" aku menaiki bis dan berdiri didekat supir karena bis lumayan ramai.

"Tentu," suara Tam menjauh dan terdengar suara berisik. "Ini."

"Ash?" panggil Justin. Suaranya begitu sempurna mengabarkan kerentanan dan kekhawatirannya. "Kamu baik?" tanyanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang