Part 17 : Should I Try?

331 16 0
                                    

As I promised before, enjoy :3

            "YEAH! Lihat itu?? Kamu lihat itu? Justin Bieber! Peringkat 6! Aku naik dua peringkat dari peringkat bayanganku!" teriak Justin kencang.

"Wah, hasilnya sesuai," Tam tersenyum bangga melihat namanya tertera di urutan paling atas. "Lihat ini, Ash," dia menunjuk namaku tepat dibawah namanya.

"Kita berusaha sangat keras yah," kataku senang, mengingat kami memang belajar gila-gilaan beberapa hari terakhir.

Aku menatap nama-nama yang tertera di papan pengumuman itu. Beberapa bersorak senang, beberapa biasa saja. Wah, bahkan nama pemilik Gold Book memiliki tanda masing-masing. Ini seperti perbedaan kasta yang kurang menyenangkan.

"Jadi... kamu mau apa dari Bora-Bora?" tanya Tam.

"Ah ya, kamu akan pergi. Apa saja, kembalilah dengan selamat," kataku.

"Baiklah. Aku akan coba cari nanti. Lihatlah, Justin begitu pamer," kata Tam geli.

"Dia sangat bangga tentunya," kataku senang.

"Berkatmu," Tam tersenyum penuh misteri.

"Apa yang aku lakukan... hanya menemaninya," elakku.

"Anyway, good luck untuk Summer School ya. Itu akan menyenangkan kurasa," kata Tam.

"Thanks! Aku akan pulang... lelah sekali," kataku.

"Iya! Tidurlah...," kata Tam perhatian. "Bye" dia melambai dan kami berpisah.

Aku rasa Justin masih terlalu bersuka cita, jadi aku akan mengirimnya SMS saja. "Hey!" Justin tiba-tiba menepuk punggungku.

"Hey," kataku, menahan nafas, agak terkejut.

"Mau kemana?" tanya Justin.

"Aku... pulang. Kamu?" tanyaku.

"Aku akan pergi dengan teman-temanku. Kamu mau ikut? Ya? Kumohon...," kata Justin.

Aku menatap dari balik punggung Justin. Teman-temannya melambai dengan ramah. Terlihat seperti orang-orang baik. "Aku ingin...," aku menatap mata Justin. "Tapi aku lelah sekali. Aku hanya ingin tidur," kataku tidak enak.

"Aku akan mengantarmu, ayo," kata Justin lalu menggandeng tanganku.

"Tidak tidak! Bersenang-senanglah dengan temanmu. Aku akan naik bus," tolakku sopan.

"Tidak apa-apa," Justin memaksaku.

"Kumohon. Ya?" aku tersenyum kecil.

"Huh... baiklah. Hati-hati dijalan ya," kata Justin khawatir.

"Have fun," aku melambai dan dia balas melambai.

Setelah berjalan sekitar beberapa meter, aku mengeluarkan HP-ku dan menelpon Ibu.

"Halo, Sayang!" kata Ibu senang.

"Ibu! Tebak! Hasil ujian sudah keluar!" kataku senang.

~~~

Aku membungkuk didepan kabinet berisi bermacam-macam jenis buku catatan. Jemariku memilah-milah dan akhirnya menarik dua buah buku dan memasukkannya kedalam tas plastik berisi beberapa novel. Aku rasa, semenjak ini liburan musim dingin, aku akan mencoba membaca buku di sela-sela waktu luangku.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang