Part 1 : Introduction

950 33 2
                                    

Ada beberapa hal baruuu! Yang pertama, setiap part akan aku kasih judul ya. Itung-itung mempermudah kalian kalo mau mengulang part yang kalian suka. Terus, kalo dulu kan aku panjang ceritanya kurang lebih ya, sekarang sesuai sama kejadian. Kalo kejadiannya pendek ya aku bikin pendek. I promise you this is a good story! One of my FAVORITE everrrrrr <3 

Hai, namaku Ashley Treslin. Well... umm... aku cukup buruk kalau bicara seperti ini. Ayahku pendiri Treslin Bakery, salah satu toko roti terkenal di dunia. Karena keberhasilan Ayah, hidup kami sangat lebih dari cukup. Kami memiliki sebuah rumah besar di Los Angeles.

Hidupku bisa dibilang mendekati sempurna. Keluarga kami bahagia, aku adalah anak satu-satunya dari Treslin Family. Aku bersekolah di Major Hill Hishchool, sekolah yang sangat populer. Aku juga memiliki banyak teman, meski tidak ada yang sangat dekat. Ayah mengajarkan untuk berhati-hati dalam berteman. Meskipun begitu, aku memiliki seorang pacar yang luar biasa, bernama Niall Horan. Kami berpacaran sejak kelas 2 SMP dan dia adalah satu-satunya cinta yang kutau. Dia ciuman pertamaku, seks pertamaku, cinta pertamaku, dan banyak lagi seri pertama dari seorang Niall. Hingga sekarang, aku tingkat senior SMA, hubungan kami masih baik-baik saja.

Sekian cerita tentangku. Sekarang aku sedang gugup menanti keputusan pemenang lomba. Aku mewakili grup paduan suara MH Highschool di lomba paduan suara se-Amerika dan ini adalah final kami.

"Ashley!" terdengar suara Niall lalu aku menengok ke arah bangku VIP. Senyumnya mengembang. "Kamu pasti menang!" katanya senang. Aku mengangguk dan menggigit bibirku. Semua teman-temanku komat kamit, berdoa supaya bisa jadi pemenang lagi tahun ini.

"MAJOR HILL HIGHSCOOL!" terdengar MC menyebutkan nama sekolah kami dan suara teriakan langsung membahana di aula besar ini. Kami langsung berloncatan dan saling memeluk.

Aku berbalik dan menatap Niall yang tersenyum senang. "Aku bangga padamu," katanya tanpa suara. Aku merasakan airmataku menetes. Ini akan menjadi akhir tahun yang baik bagi angkatanku.

~~~

"Yap, hati-hati Niall," aku memastikan Niall masuk lalu aku berputar ke kursi pengemudi dan masuk. "Sudah siap?"

"Yap," jawab Niall.

Aku menggas mobilku dan kami pun bergerak. "Niall, kamu terlalu banyak bergerak hari ini," kataku.

"Aku tidak apa-apa," kata Niall senang.

"Oke, kamu harus tidur cepat malam ini," kataku.

"Ayolah, kita bisa senang-senang. Kamu akan menginap, kan?" tanya Niall manja.

"Ya, tentu," jawabku lalu Niall tersenyum manis.

Niall bersender ke kursi mobil lalu menghela nafas pelan. Sekitar 45 menit kemudian, kami sampai di rumah Niall dan kosong seperti biasa. Ayah Niall bekerja sampai sekitar waktu makan malam, sementara ibunya tidak ada dirumah itu karena sudah bercerai. Niall sendiri punya kakak cowok bernama Greg yang sudah menikah, jadi Greg tidak tinggal disitu lagi. Well meski Greg terhitung sangat sering menginap dirumah Niall.

"Aku mau buang air kecil," kata Niall bergidik lalu berjalan cepat masuk ke kamar mandi.

"Pelan-pelan...," kataku lembut.

Aku duduk di atas tempat tidur Niall dan melepas celana panjang juga kaus kakiku. Aku menidurkan badanku yang lelah di atas spring bed empuk Niall. Apa kalian bingung kenapa aku memperlakukan Niall seperti anak kecil? Aku bahkan tidak membiarkan dia menyetir mobil. Itu rahasia bagi orang luar. Rahasia kalau Niall sakit kanker paru-paru.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang