part 6

9.8K 418 2
                                    

Azzam Pov

Sedang asik2nya bercengkrama dengan yang lain, membuatku sedikit teralihkan dari gadis menawan di sampingku. Ngomong2 gadis di samping ku, kemana dia?

"Happy birthday papa." Dia tersenyum ke arah papa. "Semoga panjang umur, murah rejeki, the best wishes to you, dad." Imbuhnya.

Aku tak yakin waktu memintanya untuk menyanyi, tapi melihatnya memangku gitar, Aku senang.

"Am little bit nervous today, but... this is for you. This song gloomy song, one of my favorite. Hope you'll like it." Aku akan menyukai apapun itu, apapun.

Dia bernyanyi dengan sangat merdu, entah karna aku mencintainya yang katanya apapun itu pasti terasa baik. Ku lihat sekelilingku, mereka menyukainya, bahkan ada beberapa yang mengusap air matanya.

"Couse am fall in love with you, and I just can help my self." Dadaku bergemuruh, apa dia mencintaiku? Apa dia sudah mencintaiku? Secepat ini? Apa karna kecintaannya pada lagu ini. Aku menekan dadaku, sedikit perih, menebak isi hatinya, aku tak tau. 2 hari dekat dengannya, syafa bukan tipikal orang yang cepat akrab.

Dia mengedipkan sebelah matanya sebelum lanjut ke lagu kedua, ahhh gadis ini menggodaku. Memandang setiap geriknya, binar matanya, senyum di tengah2 menyanyi, dia bak seorang superstar, sangat menakjubkan.

Berjalan ke arahku tanpa melepaskan mata kami, membuatku speechless. Di depanku syafa hanya tersenyum, menunggu respon ku.

"Kamu menakjubkan, sangat menakjubkan. Aku kehilangan kata2ku, aku suka, sangat amat suka. Terima kasih." Ujarku tersadar dari diamku. Menghapus air mata yang entah dari kapan mengalir, aku tak merasa.

Irfan memeluk syafa, ingin rasanya bisa memeluknya seperti itu, tapi menghargainya yang menjaga diri dari setiap sentuhan laki2 selain dari keluarganya.

Memperistri syafa, menjadikannya wanitaku, sebuah keajaiban. Gadis langka di zaman yang menganut pergaulan bebas. Aku tak berharap hal lain tuhan, menjalani hidup dengan syafa, menua bersamanya sudah lebih dari cukup.

Lagi buntu, lagi sibuk2nya nyiapin nikahn saudara. Menyempatkan diri untuk menulis, walaupun sedikit.

Semoga suka. Maklumin baru nyoba nulis cerita yang panjang, terbiasa dengan cerpen. Membuatku sedikit kewalahan.

Suami Pilihan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang