Chapter-Satu

23.5K 1.3K 46
                                    

Shion memejamkan matanya mencoba mengusir suara-suara usil di dalam pikirannya. Suara-suara  yang membuatnya sukses tidak bisa terlelap dengan tenang seminggu ini. Andai dia bisa, ingin sekali Shion melontarkan sumpah serapah yang di tahannya  pada orang yang bertanggung jawab terhadap penderitaannya seminggu ini. Mungkin dari luar Shion  terlihat baik-baik  saja, tetapi lingkaran hitam di bawah matanya tidak bisa menyembunyikan apapun. Bersyukurlah pada make up mahalnya yang mampu menetupinya.

Uchiha Mikoto

Nama mramat itulah yang sangat di hindari Shion seminggu ini, sekaligus nama yang ingin sekali Ia lenyapkan dari dunia ini. Tentu saja Shion tidak akan berani melakukannya. Menjadikan Uchiha nusuh bukanlah ide yang bagus.

Tok...tok..

Ketukan pintu membuyarkan atensi Shion pada sosok wanita cantik yang tersenyum mengejek di oikirannya. Dengan malas istri Uchiha bungsu itu bangkit dari rebahannya. Setelah pertemuannya seminggu yang lalu dengan Mikoto membuat Shion uring-uringan 7 hari ini.

"Masuk! " suara Parau Khas Bangun tidur meluncur dari bibir Shion. 

Kriettttt......

Wanita paruh baya dengan balutan seragam khas maid berdiri sopan  di ambang ointu. membungkuk sesaat sebelum pita suaranya mengisi ruangan megah yang di tempati majikannya.
"Maaf membangunkan anda Shion-Sama."

Shion sedikit tersindir dengan ucapan salah satu maidnya. 10 Pagi bukanlah waktu bangun yang  bagus bagi semua orang.
"Ada apa?"

"Mikoto-Sama dan Karin-Sama menunggu Anda di ruang keluarga." Beri tahunya Sopan. Matanya tidak lepas dari tubuh Shion yang bersandar nyaman di atas Ranjang engan penampilan yang cukup membuat maid itu tersenyum geli dalam Hati.

Andai pikirannya tidak kalut seperti ini,  Shion tidak akan berpikir dua kali untuk memecat maid yang dengan lancang menertawakan penampilannya. Maid beruntung itu terlalu bodoh mengatur ekspresinya.
"Keluarlah." Hanya kata itu yang mampu di ucapkannya saat ini. Bertemu Mikoto adalah neraka keduanya.

Maid paruh baya itu membungkuk sopan, kemudian melangkah cepat meninggalkan kamar pribadi Orang yang di hormatinya. Tugas selanjutnya memberitahu Uchiha senior jika majikannya sedang bersiap-siap.  Meskipun Shion tidak mengatakan apapun, tetapi
Ia yakin Shion tidak akan berani mengabaikan Uchiha Senior dengan segala ketegasannya.

Blamm...

Pintu tertutup meninggalkan Shion dengan tekanan Batinnya . Tanpa di beri tahu pun Shion Tau maksud Mikoto menemuinya. Terlebih dengan keikutsertaan Karin ke Mansionnya.
"Uzumaki Sialan." Maki Shion sebelum kaki telanjangnya menyentuh marmer Coklat di bawahnya.

Mandi pilihan tebaik yang di pikirkan Shion saat ini. Berharap Cairan bening itu mampu menghilangkan sedikit ketakutannya, ketakutan menghadapi kenyataan yang menunggunya di Ruang Keluarga Mansionnya. Dua Orang yang mengancam Kebahagiaanya.

                  ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Seoul

Uchiha Sasuke melempar Asal Dokumen yang di periksanya Beberapa detik lalu. Membuat Itachi yang duduk di depan Meja Kerjanya Mendelik kesal. Hay... Itachi susah Payah terbang ke Seoul beberapa Jam Lalu demi mengantarkan Berkas Penting yang di tinggalkan Adik Bodohnya di Uchiha Pusat di Jepang, dan Adik Bodohnya Baru mengingatnya setelah Hampir 2 Minggu meninggalkan Jepang. Andai Saja Itachi tidak mengingat Ancaman Sadis Uchiha Madara, Ia tidak akan pernah Mau melakukannya.

"Kau tidak menghargai Usahaku menemuimu Baka Otouto !" Hardik Itachi kesal. Rasanya Itachi ingin mencolok onyx datar yang menatapnya.

Kursi kebesaran Sasuke berderit lembut ketika Punggung tegapnya bersentuhan dengan Sandaran Kursi,"Kau Tau Sesuatu?" Mengabaikan Omelan Itachi.

Desire (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang