Chapter 23

15.7K 1K 46
                                    

Mksh yg dah com ma vote di chap sebelumnya :)

Kabuto menyalip lincah mobil merah di depannya. Dengan terlatih, Kabuto menambah kecepatan mobil mewah hitam yang di kemudinya. Mengabaikan umpatan pengendara yang di lewatinya. Siapa yang tidak kesal jika cara mengemudi Kabuto persis seperti di arena balapan liar.

"Ini hampir lewat 30 menit." Shino yang duduk di jok belakang memberi komentar. Komentar yang berhasil membuat Kabuto semakin menambah kecepatannya.

Rock Lee meringis. Merasa nyawanya akan melayang. Meskipun Kabuto terkenal paling handal mengemudi di antara mereka bertiga, tetap saja rasa takut itu masih ada. "Sialan! Kurangi kecepatanmu." Suaranya sedikit bergetar. Matanya refleks terpejam melihat truck yang melaju cepat di depan mobil yang membawa mereka.

Kabuto mengabaikan. dengan lincah Kabuto berhasil menyalip truck yang di takutkan Rock Lee. "Kita akan di gantung kalau sampai dua bocah kembar itu menelpon Orochimaru-sama karena kita belum sampai."

Kabuto pernah bertemu beberapa kali dengan triplet saat mereka masih di Oto. Berbeda dengan Shino dan Rock Lee. "Mereka kembar?" Rock Lee bertanya setelah Kabuto berhasil menyalip truck dengan selamat.

Shino mengangguk menyetujui pertanyaan Rock Lee.

"Mereka kembar tiga." Kabuto mengurangi kecepatannya setelah memasuki gedung apartemen.

Rock Lee dan Shino tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya. "Wow." Keduanya berkomentar bersamaan.

Mengabaikan kedua rekannya, Kabuto menelusuri sekitar gedung apartemen. Mobilnya berhenti tidak jauh dari pintu masuk.
"Dimana mereka?" Hanya gumaman, tetapi mampu di dengar Rock Lee dan Shino.

"Kau telepon mereka." Shino memberi usul.

Kabuto mendesah. "Aku tidak mempunyai kontak mereka."

Wajah seram Orochimaru terbayang di benak Rock Lee. Membuatnya meringis. "Kita akan mati."

Kepasrahan Rock Lee membuat Kabuto bergerak cepat. "Aku akan mencari mereka ke lantai atas." Kabuto siap membuka pintu kemudi sampai tepukan Shino di bahunya menghentikan niatnya. "Apa?" kepala Kabuto berputar ke belakang.

Shino menunjuk dua anak cukup jauh di depan mereka. "Bukankah dua anak itu kembar?"

Kabuto dan Rock Lee segera mengikuti arah yang di tunjukkan Shino. "Itu mereka." Desah Kabuto lega. Segera melajukan mobilnya menuju target yang menyelamatkan mereka dari kemurkaan Orochimaru.

Bayangan wajah seram Orochimaru mulai memudar di benak Rok Lee dan Shino seiring dengan laju mobil yang di kendarai Kabuto.

¶¶¶¶¶¶¶¶

Mengerucut

Mencebik

Mengerucut

Mencebik

Kegiatan yang di lakukan Kenichi hampir lima menit lamanya. Reichi yang duduk santai di sampingnya lebih memilih memainkan ponsel pintar hitamnya. Mengabaikan Kenichi yang merenggut bosan. Merasa bibirnya mulai pegal, Kenichi merogoh ponsel yang sewarna dengan milik Sakura. Mencoba melakukan hal seperti yang di lakukan Reichi. Kegiatan itu bertahan hanya satu menit. setelah memasukkan kembali ponsel ke saku celananya, Kenichi berjalan mendekati gedung apartemen.
Menyadari Kenichi tidak berada di sampingnya, Reichi segera memasukkan ponsel hitamnya ke saku celana.

"Mau kemana?" Reichi berdiri tepat di samping Kenichi.

Kenichi berhenti. Kedua tangannya saling mengikat di depan dada. "Aku ingin menunggu di depan sana." Menunjuk gedung apartemen.

Desire (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang