Jngn lupa vote ma comment ya: )
****
Suna
Brakkkkk
Gebrakan meja yang cukup nyaring membuat detakan jantung Kabuto bertambah cepat. Kepala menunduk, mata menutup, tangan saling mengait di bawah perut, posisi yang cukup memperihatinkan. Kabuto bersyukur ia tidak kencing di celana. Kemarahan Orochimaru adalah hal terahir yang di inginkannya di dunia ini. Hati Kabuto melapalkan do'a-do'a yang dapat menyelamatkannya. siapa yang menjamin jika giliran tubuhnya di banting ke lantai.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
Desisan tajam Orochimaru semakin menambah laju jantung Kabuto. "Maafkan saya Orochimaru-sama. Saya tidak mengira Danzo menyabotase proyek kita," jawab Kabuto masih dengan posisi semula. Bergerakpun Kabuto tidak sanggup.
Sialan! Ia sudah merindukan wanitanya. Masalah ini menghambatnya kembali ke Konoha pagi ini. "Aku sudah muak di Suna. Dan karena kecerobohanmu aku tidak bisa kembali ke Konoha."
Jika Kabuto lebih teliti, kemarahan Orochimaru bukan karena kegagalan proyeknya, melainkan tidak bisa bertemu wanitnya dalam waktu dekat.
Ingin sekali Kabuto mengatakan 'kurang dari 24 jam kita di Suna Orochimaru-sama' keberaniannya belum cukup mengatakan itu. "Maafkan saya Orochimaru-sama. Saya akan menyelesaikan secepatnya." Biasanya mereka satu minggu lebih keluar kota dan tuannya ini tidak pernah se-sensitif ini.
Jawaban Kabuto sedikit menghilangkan kabut hitam di tubuh Orochimaru. "Suruh Rock Lee dan Aburame kemari." Perintah yang langsung membuat Kabuto segera beranjak keluar.
Ceklek..
Blamm..
Ruangan Orochimaru kembali hening. Yang terdengar hanya dentingan jam dinding yang terpasang di sudut ruangan.
Kringggg....
Deringan ponselnya membangunkan Orochimaru dari godaan Tayuya di alam bawah sadarnya. Buru-buru Orochimaru menyentuh warna hijau saat mengetahui nomor yang menghubunginya.
"Hallo sayang."
Punggung Orochimaru bersandar nyaman di kursi kebesarannya. Bibirnnya melengkung. Jauh berbeda dengan garis lurus sebelumnya.
"Dasar pria brengsek. Kenapa kau belum juga tiba? Aku sudah menunggumu di bandara dari pagi. Bukankah tadi malam kau mengatakan akan kembali pagi ini."
Kabuto sialan. Gara-gara kabar yang di samapaikannya membuat ia lupa menghubungi wanitanya.
Orochimaru meringis, berujar tkut-takut. Wajah garang tetapi sexy milik Tayuya bermain di otaknya.
"Maafan aku sayang. Ada hal mendadak terjadi di sini."
Orochimaru menjauhkan ponsel di tangannya ketika teriakan Tayuya menyengat telinganya.
"Laki-laki tua sialan mesum. Kalau kau tidak membawakanku berlian. Aku tidak akan sudi milikku kau masuki lagi. Mengerti!"
Tut..tut..tut..
Orochimaru menatap ponselnya meringis. Bagaimana ia bisa jatuh cinta pada wanita pengomel seperti Tayuya. Tayuya memang berbeda dengan Anko. Anko wanita terhormat yang berlakuan layaknya wanita bangsawan. Tidak dengan Tayuya, wanitanya bersikap apa adanya. Melawan jika ada yang menganggunya. Marah jika ada yang membuatnya kesal. Di balik itu semua tersimpan seribu kelembutan. Mungkin itulah yang membuatnya bertekuk lutut pada Tayuya. Ia tidak pernah menyangka akan jatuh cinta pada teman ONS nya.
Ketukan pintu mengembalikan Orochimaru ke masa sekarang. Buru-buru dia memasukan ponselnya setelah mengatakan masuk.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire (Completed)
FanfictionSiapakah yang akan Kau pilih Sasuke? Istri yang kau nikahi karena cinta? Atau Wanita yang melahirkan benihmu? Atau Wanita yang ingin di jodohkan denganmu? ________________ Uchiha Sasuke x Haruno Sakura Uchiha Sasuke x Sabaku Shion Uchiha Sasuke x...