Chapter 34

18.2K 990 99
                                    

Sempatkan vote ma comment ya :)

      -----------------------------------------

Onyx Sarada berbinar ceria, tidak menyangka empat orang baru yang memasuki hidupnya hari ini membuatkam ini untuknya. Dua saudara kembarnya pernah mengatakan keluarga dari pihak tousan mereka sangat kaya. Ia tidak berpikir akan sekaya ini. Di kehidupan mereka sebelumnya ia harus mengerucutkan bibir imutnya sepanjang hari baru Kaasan cantiknya akan memenuhi keinginannya ehem yang terlalu banyak. Taraaaaaa sekarang ia tidak perlu melakukan itu, tanpa di  minta obaasan baik hatinya memberikan ini. Apa yang ia dapatkan sekarang tidak membuatnya lebih menyayangi keluarga tousanya. Mereka tetap seimbang di hati Sarada.

"Kau suka?" Mikoto bertanya sayang.

Sarada mengangguk antusias. Kamar pribadi dengan nuansa merah muda dengan berbagai koleksi barbie sungguh menakjubkan. "Darimana Obaa-chan tau aku suka barbie?" bertanya penasarn. Tubuh mungilnya duduk di samping Mikoto, di tepi ranjang.

"Kenichi sayang. Mereka juga punya kamar pribadi di sini." Mikoto tersenyum, membelai ubun-ubun Sarada. Raut bahagia ketiga cucunya adalah kado terindah.

Sarada berdiri tepat di depan Mikoto. "Obaa-chan menyiapkannya kurang dari satu jam?" Jika benar, obaasanya ini patut mendapatkan jempol. "Aku akan menunjukkan pada Kaasan dan Tousan setelah mereka pulang nanti." Sarada melanjutkan.

Mikoto terkekeh. "Tidak sayang. Tepatnya empat jam lalu."

Tetap itu menakjubkan bagi Sarada. "Kenapa kami tidak tau?"

"Bukan hadiah namanya jika kalian tau." Mikoto menjawab sabar. Senyum selalu terukir di bibirnya.

Telunjuk Sarada berubah ke bibir bawah. "Kami akan tinggal disini?"

Mikoto mencari jawaban tepat. Teringat sesuatu Mikoto menjawab. "Tentu sayang. Setelah orang tua kalian menikah." Efek positif jika Sakura menikah dengan Sasuke ia akan bersama ke tiga cucunya setiap hari. Menerima Sakura tidak selamanya buruk. Masalah Karin akan ia urus nanti.

Sarada berbinar. Raut wajahnya berubah bingung. Mikoto menatap penasaran. "Tousan dan Kaasan belum menikah?"

Pertanyaan Sarada membuat Mikoto kelu. Hatinya miris dengan apa yang di pikirkan tiga cucunya. Apa triplet berpikir orang tua mereka sebelumnya pernah menikah? Kami-sama mengapa ini sangat rumit. Apa yang harus di jawabnya sekarang. Lidahnya terlalu lancang mengatakan kata sialan itu.

"Sarada-chan tidak penasaran dengan kamar Rei-kun dan Ken-kun?" Mikoto mencari alasan.

Pikiran Sarada teralih. "Aku ingin melihatnya." Mikoto mendesah lega. Sarada meraih jemari Mikoto. "Ayo Obaa-chan kita lihat kamar Niisan." Menarik Mikoto sampai berdiri.

Mikoto mengangguk di sertai tawa kecil. Berbeda dengan hatinya yang was-was. Memikirkan triplet mengetahui kenyataan sebenarnya membuatnya takut. Onyx-nya tidak ingin melihat wajah kecewa tiga permatanya. Untuk sementara ia harus menjauhkan triplet dari Shion atau Sabaku. Karin? Apa wanita itu harus ia waspadai? Madara dan Fugaku harus  mengetahui masalah  ini.

¶¶¶¶¶¶¶¶

Jantungnya  berdetak normal ketika mengetahui  Uchiha mengadakan perjodohan dengan Uzumaki. Saat itu emosi lebih mendominasi. Berbeda dengan saat ini, Sara tidak menyangka menantu yang ia banggakan mempunyai anak dari wanita lain. Dalam mimpipun kenyataan ini tidak pernah terlintas, dan sekarang Gaara memberitahunya kabar yang sangat merugikan untuk rumah tangga Shion. Mengapa kebenaran ini terungkap di waktu yang sangat tepat? Terkutuklah untuk wanita yang telah menjebak Uchiha Sasuke. Sara yakin wanita beruntung itu menertawakan putrinya sekarang. Shion-nya yang malang.

Desire (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang