Chapter 14

18K 1.1K 54
                                    

Shion memperbaharui posisi punggungnya di dashboard ranjang, hal yang di lakukanya dari 15 menit lalu, tepatnya semenjak kepergian Gaara, dan Shion mengutuk Gaara meninggalkan-nya berdua  dengan wanita seperti Karin.

"Kenapa kau kemari?" Shion tau ini tidak sopan, tetapi siapa peduli.

Ingin sekali Karin tertawa mendengar pertanyaan Shion.
"Tentu saja menjengukmu." Posisi Karin yang masih berdiri memudahkan Ruby-nya menelusuri kamar pribadi Sasuke dan Shion.

Shion menyembunyikan ekspresi kesalnya dangan rapi. Wanita ular seperti Karin tidak akan mau melakukan hal semulia itu.
"Aku tersanjung." Bibir pucat Shion membentuk senyum mengejek dengan bangga.

Fokus Karin kembali pada Shion. Semua benda yang di tangkap Ruby-nya  menambahkan sepercik iri di hati-nya. Shion sangat beruntung, dan Karin tau itu. "Apa senyum itu yang membuat Sasuke-kun mau pada wanita jalang sepertimu?"

Bibir Shion membentuk garis lurus. Maniknya menatap Karin Sengit.
"Kau lebih jalang dariku Karin."

Karin terkekeh, seolah yang di katakan Shion adalah hal terlucu yang pernah di dengarnya. Setelah kekehan-nya hilang, Karin berkata angkuh, "Setidaknya aku tidak menggunakan cara licik sepertimu Shion."

Shion terkisap. Takut-takut Shion bertanya, "Apa maksudmu?" Matanya menatap Karin lekat.

Karin tersenyum sinis." Kau kira aku tidak tau apa yang kau lakukan untuk mendapatkan Sasuke-kun  dulu." Karin menghampiri Sofa yang  cukup menampung dua orang dewasa tidak jauh dari ranjang tempat  Shion. Setelah bokongnya merasa nyaman Karin menatap Shion. "memberi obat perangsang,  bukankah itu licik." Karin bertanya polos, seolah dirinya anak 5 tahun yang tidak tau apa-apa.

Terkisap, Shion mengalihkan pandangan dari Ruby yang terasa mengintimidasi-nya. " Kau salah jika menggunakan itu untuk merebut Sasuke-kun Karin." Cinta Sasuke untuknya sangat besar. Shion yakin Sasuke tidak akan mempermasalahkan itu semua. Shion menanamkan kata itu di otaknya. Rasa takut sedikit menyelip di hatinya.

Karin membenarkan dalam hati.
"Untuk apa aku menggunakan cara kekanakan sepeti itu," sengaja Karin menjeda suaranya. Meskipun Shion tidak menatapnya, Karin tau ada ketakutan di wajah itu."aku mempunyai  hal  yang lebih menakjubkan daripada itu." Punggung Karin bersandar menunggu tontonan menarik  di wajah  Shion nanti.

Rasa takut memenuhi sel-sel dalam tubuh Shion. Shion sudah menduga waktu ini akan tiba. Waktu dimana ia siap kalah. Hanya ada dua pilihan untuk nya saat ini.
Siap-siap di benci Sasuke atau memaksa Sasuke menikahi Karin. Pilihan yang tidak menguntungkannya sama sekali. Ia memang pernah menyetujuinya di depan Mikoto, tetapi rasa tidak rela itu masih ada. Ingin melawanpun percuma karena ia sangat mengenal wanita seperti apa Karin. Shion merutuk kebodohannya yang termakan suara manis Karin yang ternyata hanya racun . Racun yang akan membunuhnya pelan-pelan.

Shion memilih  Memandang dinding. "Apa mau mu?"  Shion berusaha terdengar tenang. Shion  tidak ingin menunjukkan jika Karin berhasil membuatnya merasa terintimidasi.

Pertanyaan yang sangat Karin tunggu. "Bujuk Sasuke menikahiku, atau,"

Manik Shion terpejam, menunggu kata-kata yang akan meremukkan hatinya dalam hitungan detik. Karin berhasil meremukkan benteng yang yang di bangun untuk melindungi miliknya selama ini. Karena mulai detik ini ia sendiri yang akan berperan menghancurkan benteng cintanya dan Sasuke.

"Sasuke akan membencimu seumur hidupnya."

Kata yang berhasil membuat pertahanan Uchiha Shion runtuh.

                   
                   ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Mengetahui Shion membohonginya atau saat Uchiha Madara memaksanya menikahi Karin rasanya tidak sekaget  ini.

Desire (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang