"Julian, Siapa dia?" Tanya Jane.
Suaranya sontak mengagetkan wanita itu. Sedangkan Tuan Reed bersikap biasa-biasa saja. Kemudian wanita berambut emas itu berbalik menghadap Jane.
Jika dilihat-lihat wanita itu adalah seorang yang sudah berumur. Keriput menghiasi beberapa titik di kulit wajahnya. Ia melihat Jane dan tersenyum.
"Jadi, anda adalah calon Nyonya Reed?" Tanyanya Ramah.
Jane yang awalnya kesal penuh amarah ketika melihat Tuan Reed memeluk wanita itu pun mereda. Jane pun mengangguk, mengiyakan pertanyaan yang diajukan padanya.
Kemudian wanita tua itu memeluk Jane. Dari gerak-gerik wanita itu, Jane semakin yakin ia salah sangka dengan Tuan Reed.
Wanita itu melepaskan pelukannya dan kembali tersenyum memandang Jane.
"Perkenalkan Nona, Ia adalah istriku." Ucap Tuan Coleman.
"Ohh.. Jadi dia istri Tuan Coleman. Pantas saja terlihat akrab dengan Tuan Reed. Ahh... aku malu sekali sudah berprasangka buruk dengan mereka" ujar Jane dalam hati merasa malu. Kemudian ia melihat ke arah Tuan Reed yang membuat mimik wajah menyebalkan, mengejek Jane karena salah sangka.
"Darling, sudah kubilang 'kan sebelumnya. Aku akan menemuinya sendiri. Kau malah membawa Nona Fisher padaku." Ujar Nyonya Coleman pada Tuan Coleman. "Kau membuat kejutanku gagal!" Sambungnya manja.
Nyonya Coleman kemudian menyerahkan sebuah box besar kepada Jane.
"Maaf Nona, awalnya saya ingin memberikannya secara personal kepada Nona." Ujar Nyonya Coleman.
"Kejutan? Pantas tadi Tuan Coleman seakan menyembunyikan keberadaan wanita ini."
"Itu adalah hadiah pernikahan dari kami." Ujarnya sambil tersenyum, membuat keriput di area matanya bertambah.
"Terima kasih Nyonya. Anda baik sekali, saya sangat tersanjung" Ujar Jane sambil menggendong kotak besar berpita emas yang diberikan oleh Nyonya Coleman.
"Bagaimana mengenai pekerjaanmu darling? Apa urusanmu sudah selesai?" Tanya Nyonya Coleman mesra kepada suaminya.
"Ehem.. uhuk uhuk.. Jangan panggil... uhuk uhuk... aku darling uhuk uhuk.. di depan Tuan dan Nona... uhuk uhuk.." Tuan Coleman menegur istrinya, menyamarkannya dengan berpura-pura batuk. Tuan Coleman merasa malu terhadap Tuan Reed dan Jane. Kemudian Nyonya Coleman menyenggol Tuan Coleman dengan malu-malu karena kebiasaannya terbawa ketika di luar rumah.
Jane dan Tuan Reed hanya tertawa kecil melihat tingkah romantisme sepasang kakek dan nenek di depannya.
"Nona Fisher, mulai esok hari anda lah yang akan menggantikan posisi saya. Mohon jaga Tuan Reed dan perusahaan ini" Ujar Tuan Coleman dengan berat hati karena harus meninggalkan perusahaan yang sudah lama menjadi 'rumah'nya.
"Darling, kau ini sudah tua. Jangan terlalu berfikir yang terlalu berat. Kau harus sering bermain dengan cucu-cucumu supaya keriputmu tak bertambah lagi." Ujar Nyonya Coleman menasehati Tuan Coleman.
"Sssttt... Jangan memanggilku Darling!" Bisik Tuan Coleman kepada istrinya.
Jane dan Tuan Reed kembali tertawa melihat sikap mereka berdua.
"Suatu saat. Aku ingin seperti mereka, menjadi pasangan yang harmonis lalu menua bersama." Ujar Jane dalam hati.
Kemudian Tuan Reed merangkul pundak Jane, terbawa suasana pasangan suami istri itu. Jane pun malu-malu ketika bersentuhan denga Tuan Reed.
"Kalau begitu kami berdua pamit. Tuan dan Nona berkunjunglah sesekali ke tempat kami. Akan kubuatkan Pie Apel andalanku khusus untuk kalian." Ajak Nyonya Coleman.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRACT PARTNER [END]
ChickLitCOMPLETE Highest rank #3 on chicklit (28102017) ¤ ¤ ¤ This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events and incidents are either the products of the author's imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actu...