Sorry guys.. chapter ini dan chapter nextnya ke swap urutannya...
Jadi mohon maaf yang sebelumnya udah terlanjur baca chpter 19. FOOD, chapter itu seharusnya di publish setelah ini...
Mohon maaf atas ketidaknyamanan kalian. Selamat membaca.
¤ ¤ ¤
"Dia adalah pengacara dan orang kepercayaan ayahku." Ujar Tuan Reed sambil memalingkan pandangannya.
"Jadi seperti itu, pantas saja dia sangat kesal bertemu dengan orang itu. Tapi ia tak perlu kesal padaku juga kan?" Pikir Jane.
"Tapi Julian, bukankah sebaiknya kau tak memperlakukannya seperti itu?" Ujar Jane.
"Jangan terlalu ikut campur urusanku, Nona Fisher." Ujar Tuan Reed sambil melepaskan genggaman lengan Jane.
Mendengan Tuan Reed memanggilnya dengan sebutan 'Nona Fisher' hatinya sakit.
"Kau juga harus memanggilku Tuan Reed ketika berada disini. Agar semua tak curiga" Perintah Tuan Reed.
Mendengar Tuan Reed mengatakannya, Jane jadi sedikit lega karena mendengar alasan itu.
"Cepat panggilkan Beatrice!" Perintah Tuan Reed.
Jane dengan sigap menyuruh Beatrice menemui Tuan Reed.
Beatrice dan Jane pun langsung menuju Ruang Tuan Reed. Jane melihat wajah Beatrice sangat pucat. Beberapa kali Beatrice menggigiti bibir bawahnya, gelisah.
Jane ingin menanyakan hal apa yang membuat Beatrice segelisah itu. Namun matanya tertuju kepada seseorang yang baru saja memasuki ruang elevator, Tuan Thompson.
"Aku harus menemuinya!" Jane sangat penasaran dengan kejadian semalam ketika Tuan Reed menemui Tuan Thomoson.
"Beatrice, aku akan pergi menemui kenalanku. Kau pergilah ke ruang Tuan Reed lebih dulu, tak perlu menungguku." Ujar Jane.
Mendengar ucapan Jane, wajah Beatrice semakin gelisah. Jane ingin menanyakan langsung kepada Beatrice mengenai kegelisahannya. Namun tak ada waktu untuk itu, urusan mengenai suaminya adalah urusan prioritas.
Ia langsung berlari kecil menuju elevator.
Setelah ia keluar dari elevator, Jane langsung secepatnya menghadang Tuan Thompson yang sudah hampir mendekat ke pintu keluar.
"Tuan Thompson tunggu!" Teriak Jane memanggil Tuan Thompson.
Tuan Thompson pun berhenti melangkah. Ia cukup terkejut ketika tahu yang memanggilnya adalah Nyonya Reed.
"Nyonya Reed..."
"Saya mohon maaf atas perlakuan suami saya"
"Ya Nyonya, tak apa. Jadi, bisa kita berbicara?"
"Tentu."
"Tapi saya membutuhkan ruang yang privat untuk membicarakan hal ini" Jelas Tuan Thompson.
Jane dan Tuan Thompson pun akhirnya memutuskan berbicang di ruang pertemuan kecil satu lantai dibawah ruang kerja Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRACT PARTNER [END]
ChickLitCOMPLETE Highest rank #3 on chicklit (28102017) ¤ ¤ ¤ This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events and incidents are either the products of the author's imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actu...