31. TRUST

100K 6.3K 181
                                    

"Tidak mungkin Julian. Amplop ini jangan-jangan berisi surat cerai. Apa maksudmu dengan menyetujuinya? " Tanya Jane dalam hati.

Ia terdiam. Tangannya menjadi dingin. Jane punya firasat buruk tentang ini.

Wajahnya pun memucat, di dahinya muncul bulir-bulir keringat.

Tuan Reed hanya diam melihat tingkah Jane yang aneh.

"Jane, bukalah amplopnya" Pinta Tuan Reed.

Jane didera ketakutan yang amat sangat. Tangannya bergetar ketika membuka amplop itu. Ia memejamkan matanya. Mencoba bersiap dengan kejadian terburuk yang akan terjadi.

Jane pun mengeluarkan isi amplop coklat itu, beberapa saat kemudian ia membuka kelopak matanya.

Dan...

Ia tak menemukan kertas apapun yang bentuknya mirip dengan surat cerai. Ia hanya menemukan sepaket buku tabungan keluaran bank ternama.

"Fiuhh..." Jane sangat lega. Perasaan menegangkannya sirna dengan cepat. Kakinya sangat lemas, rasanya ia ingin jatuh ke lantai. Namun tentunya ia menahannya agar tak dicurigai suaminya.

"Apa ini Julian?" Tanya Jane heran dengan buku kecil yang dipegangnya.

"Kau ingat 'kan Jane? Ketika kita pergi ke rumah Tuan Myers, waktu itu beliau memberikan sumbangan yang cukup besar untuk proyek miniland."

"Hmm... hmmm..." Ujar Jane sambil mengangguk. "Sumbangan?! Bukankah waktu itu kau bilang Tuan Myers tak tertarik dengan proyekmu?" Tanya Jane.

"Yah, awalnya memang seperti itu Jane" Ucap Tuan Reed, ia kemudian melangkah mendekati Jane. "Dan karena sesuatu, tiba-tiba ia merubah pikirannya. Dia memberikan dana investasi yang sangat besar dan kabar baiknya lagi, ia memberikan sumbangan secara cuma-cuma dengan dana yang lebih besar" Sambung Tuan Reed melemparkan senyuman hangat kepada istrinya, kemudian melingkarkan lengannya di pinggul wanitanya itu.

"Benarkah?!" Tanya Jane antusias.

Tuan Reed mengangguk, mengiyakan pertanyaan Jane.

"Kenapa kau tak pernah menceritakannya kepadaku?" Tanya Jane.

"Apa itu penting Jane?" Tanya Tuan Reed.

"Tentu saja. Kita harus merayakannya Julian! Aku harus membuat kue yang besar untuk perayaan ini. Kau ingin kubuatkan apa?" Ujar Jane antusias. Matanya berbinar mengetahui suaminya berhasil mendapatkan hati sang investor. Tuan Reed memang sangat hebat, itulah yang ada dipikirannya sekarang.

"Hmm... Kue ya? Aku tak mau." Ujar Tuan Reed.

Mendengar penolakan atas tawaran kue buatannya, Jane sedikit lesu. Senyumannya memudar.

"Bagaimana jika aku ingin dibuatkan..." Ujar Tuan Reed sambil memegangi dagu Jane. "Bayi."

Mendengarnya, Jane langsung salah tingkah. Jantungnya berdetak cepat. Ia tahu Tuan Reed sedang menggodanya.

Tuan Reed kemudian mencium bibir Jane.

Jane kemudian menyudahi ciumannya. Ia penasaran dengan maksud Tuan Reed memberikannya amplop coklat yang sebelumnya ia kira adalah surat cerai yang berhasil ditemukan suaminya.

"Oh iya, Julian. Lalu apa hubungannya dengan isi dari amplop coklat ini." Ujar Jane penasaran.

"Pagi hari tadi, aku menelpon Tuan Coleman untuk menanyakan mengenai dana sumbangan dari Tuan Myers. Kemudian Tuan Coleman memberikan saran agar aku berhati-hati dalam menyimpannya dan sebaiknya untuk merahasiakannya dari perusahaan semebtara waktu. Berhubung Tuan Coleman sudah tak bekerja padaku lagi, jadi aku tak bisa memerintahkannya untuk menjaga dana ini. Dan terlebih lagi, aku tak mempercayai satupun karyawanku yang ada. Jadi untuk sementara waktu sampai proyek ini benar-benar berjalan, aku ingin kau yang menyimpannya untukku." Jelas Tuan Reed.

CONTRACT PARTNER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang