"Bulan madu?!" Ucap Jane kaget.Pikirannya mulai melayang membayangkan apa yang sepasang suami istri lakukan ketika bulan madu. Wajahnya memerah, ia yakin kali ini Tuan Reedlah yang menginginkannya.
"Ya. Hari ini Tuan Myers menyuruh salah satu orangnya untuk memberikan paket berlibur sebagai hadiah untuk kita." Ujar Tuan Reed menjelaskan.
"Jadi semua ini pemberian Tuan Myers. Kupikir ini semua adalah inisiatifmu Julian." Ucap Jane dalam hati. Rasa gembiranya hilang sudah hanya sesaat.
Jane hanya membalas Tuan Reed dengan senyuman. Seharusnya ia tak terlalu banyak berharap.
Jane pun melanjutkan makannya. Ia hanya menatap piringnya yang masih terisi separuh porsi makanannya. Matanya tak berani ia arahkan untuk melihat Tuan Reed, ia kecewa.
¤ ¤ ¤
Jane menguap berkali-kali menahan kantuknya. Semalaman ia tak bisa tidur karena menyiapkan pakaian untuk bulan madunya. Selain itu, ia pun sibuk memilih lingerie untuk dipakainya ketika liburan. Namun mengingat Tuan Reed mengajaknya bulan madu han karena menghormati pemberian koleganya itu, Jane mengurungkan niatnya untuk memilah lingerie.
Ia sangat yakin, pada saat pergi nanti tak akan ada hal yang spesial akan terjadi. Maka dari itu ia membawa novel kesayangannya untuk dibaca agar selama berada disana ia tak merasa bosan ketika Tuan Reed tak menggubrisnya.
Ia pun tertidur diperjalanan naik taksi menuju ke bandara.
"Jane... kita sudah sampai di bandara" Ujar Tuan Reed membangunkannya.
Jane pun membuka kedua matanya. Secara tak sadar, ia tidur bersandar di bahu Tuan Reed.
Jane kemudian terbangun kaget.
"Ahh... Julian. Maafkan aku, aku sangat mengantuk." Ujar Jane. Ia menjadi sedikit salah tingkah.
Jane pun beranjak turun dari taksi, tak lupa ia membawa tasnya yang berisi novel favoritnya.
Mereka pun masuk ke dalam ruang tunggu dan duduk bersebelahan. Jane dengam sigap mengeluarkan novel yang dibawanya. Dan menyetel musik dari ponselnya kemudian memasang earphone di kedua telinganya. Ia membuat dirinya sibuk sendiri.
Tuan Reed sedikit bingung melihat tingkah Jane yang seakan tak memberikan tempat untuknya.
Dalam setengah jam, Jane sudah tenggelam dalam bacaannya. Sedangkan Tuan Reed hanya duduk termenung bosan.
"Jane..." panggil Tuan Reed. Namun Jane tak mendengarnya karena ditelinganya masih menempel earphone.
Tuan Reed kemudian beranjak dari tempatnya duduk dan berjalan pergi entah kemana.
Setelah beberapa saat, Tuan Reed pun kembali lagi dengan membawa sebuah sekantung belanjaan. Ia pun duduk kembali di samping Jane. Jane bahkan tak menyadari kepergian dan kedatangan dirinya.
"Ck.." Tuan Reed mendecak. Ia kesal, istrinya mendiamkannya.
Ia menutup dan mengambil paksa buku novel yang sedang dibaca Jane. Dan mencabut sebelah earphone yang dipakai Jane.
Jane terkejut dengan sikap Tuan Reed kepadanya. Ini sungguh sangat aneh. Seakan saat ini Tuan Reed mencoba mencari perhatiannya.
"Julian, ada apa?" Tanya Jane.
"Aku bosan." Ujar Tuan Reed. "Kau haus?" Sambungnya sambil mengeluarkan sekaleng minuman jeruk favorit Jane.
"Untukku? Wah.. pas sekali aku sangat menyukai ini." Ujar Jane. "Terima kasih Julian. Kau tahu ini minuman favoritku. Kapan kau membelinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRACT PARTNER [END]
ChickLitCOMPLETE Highest rank #3 on chicklit (28102017) ¤ ¤ ¤ This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events and incidents are either the products of the author's imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance to actu...