CHAPTER 2

710 26 4
                                    

Keizha berlari mengejar Jeje dan mencegat Jeje. Mempertanyakan mengapa ia berubah jutek kepadanya. Jeje memutar bola matanya malas. "Gue males punya cewek kayak elo. Gue gak suka sama sikap lo. Gue pengen kita putus." Ucapan Jeje itu membuat Keizha tak dapat menahan air matanya.
"Kamu gak bisa kayak gitu Je. Aku bener² sayang&cinta sama Kamu. Aku minta maaf atas kelakuan aku tadi." Jeje berlalu begitu saja. Ia tak memperdulikan teriakan Keizha yang terus menerus memanggil namanya.

**********

Laysha berjalan menyusuri koridor menuju parkiran. Saat ia hendak membuka alarm mobil tiba² Jeje mencegahnya. Dia memberikan handphone nya dan berkata "Simpen no Kamu di HP ku. Sewaktu-waktu aku pengen belajar, tinggal hubungi Kamu aja." Ucap Jeje jutek. Tanpa berpikir panjang, Laysha pun mengetikkan no HP nya dan menyimpannya sebagai kontak di HP Jeje. Lalu memberikan handphone itu ke yang punya. Dan dengan segera ia berlalu dari hadapan Jeje. "Selain cantik, Kamu tidak banyak bicara. Kamu benar² Wanita idaman ku Sha." Batin Jeje. Ia tetap menatap kepergian Laysha yang berlalu dari hadapannya.

**********

Saat hendak keluar kamar untuk makan malam, tiba² handphone Laysha bergetar. Tanda satu pesan masuk. Dengan sedikit malas ia membuka pesan tersebut. Dari Jeje ternyata. Di pesan tersebut, Jeje mengatakan ia akan mulai belajar bersama dengan Laysha mulai besok. Laysha sedikit terkekeh mendapat pesan dari Jeje. Lelaki itu benar² jutek. Tapi ada sesuatu yang aneh setiap kali ia bersama Jeje. Jeje merupakan salah satu cowok yang paling populer se SMA Bangsa. SMA paling elite di kotanya. Tanpa membalas pesan dari Jeje, Laysha pun berlalu untuk turun kebawah dan makan malam bersama. Selesai makan malam ia memutuskan untuk melanjutkan belajarnya.

Namun ia mengurungkan niatnya saat handphone nya kembali bergetar pertanda satu pesan masuk. Dengan malas ia membukanya. Dari Jeje (lagi). Di pesan tersebut Jeje mengatakan, 'mengapa tak membalas pesanku? Apakah besok kau sedang sibuk?.' Dengan sedikit tersenyum Laysha pun memutuskan untuk membalas pesan Jeje. 'Iya. Besok kita belajar bersama. Kirimkan alamatmu.' Setelah ia mendapat balasan lagi Dari Jeje. Laysha pun memutuskan untuk tidur.

**********

Pagi ini Laysha terlihat begitu segar setelah mandi. Dengan segera ia memakai seragamnya dan memakai sepatu lalu turun ke bawah untuk sarapan bersama. Selang 15 menit sarapan, ia pun segera berangkat ke sekolah. Hanya butuh waktu 15 menit bagi Laysha untuk sampai di sekolah. Ya, ia selalu memakai mobil sport kesayangannya untuk pergi kemana pun. Seperti biasa, selesai mengunci mobilnya Laysha memakai kacamata hitamnya dan berjalan menyusuri koridor untuk menuju ke kelasnya.

**********

Laysha masih saja sibuk dengan ponselnya ketika seseorang berdiri dihadapannya. Ia mendongakkan wajahnya melihat siapa yang berdiri dihadapannya. "Nanti aku ke rumah kamu jam 7 malem Ya. Kamu kirimin alamatnya." Ujar Jeje. Tanpa menunggu jawaban Dari Laysha, Jeje pun berlalu Dari hadapan Laysha. Lelaki itu benar² gugup jika harus dihadapkan dengan wanita idamannya. Dengan cekatan Laysha pun mengirimkan alamatnya ke Jeje melalui via SMS. Ia melanjutkan aktivitasnya lagi. Kali ini Laysha benar² merasakan ada hal aneh ketika ia harus berhadapan dengan Jeje. "Ah tidak mungkin." Gumam Laysha nenepis bahwa ia menyayangi Jeje.

**********

Diliriknya jam itu berkali-kali. Sudah hampir jam 7. Tapi Jeje belum mengabarinya. Laysha pun tak peduli. Ia kembali fokus pada aktivitasnya. Belajar. Tepat jam 7 Jeje telah sampai di rumah Laysha. Ia pun turun ke bawah untuk menemui Jeje dan mengajak Jeje untuk pergi ke taman belakang rumahnya.

"Mau belajar apa?." Tanya Laysha
"Fisika sama kimia." Jawab Jeje jutek. Laysha hanya mengangguk mendengar jawaban Jeje. Namun sebelum Laysha sempat memulai belajarnya bersama Jeje, ia mengernyitkan dahinya saat Jeje sibuk berkutat dengan ponselnya.

"Kalau Mau main ponsel jangan disini." Ucap Laysha ketus.
"Sorry. Tadi masih bales pesan Dari pacarku." Ucap Jeje yang merasa bersalah.
"Keizha?". Tanya Laysha.
"Bukan. Cewek baru gue." Jawab Jeje dengan cueknya. Laysha tak menanggapi. Ia hanya perlu konsentrasi untuk mengajari Jeje.

**********

Tepat pukul 9 malam, Jeje berpamitan pulang. Laysha mengangguk tanda menpersilahkan. "Ah, akhirnya selesai juga. Tapi baru hari pertama." Ucap Laysha penuh kelegaan tetapi juga sedikit penderitaan. Mengapa harus Jeje. Ia merasa sedikit sakit, saat Jeje mengatakan bahwa ia telah mempunyai wanita lagi setelah Keizha. Apakah secepat itu Jeje melukai wanita lalu mendapat wanita lagi. Ah, semua ketidakpastian itu membuat Laysha benar² lelah. Ia harus banyak² istirahat. Karena besok ia masih harus sekolah.

**********

Thanks udah sempetin buat baca novel ini. 😁 Next? Vote + comment.

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang