CHAPTER 14

209 10 0
                                    

Seminggu sudah berlalu. Kini saatnya Laysha kembali masuk sekolah. Seperti kebiasaan sebelumnya, Jeje akan menjemput Laysha untuk berangkat sekolah bersama. Hari ini, hari pertama masuk sekolah. Kini Laysha telah menjadi siswa kelas 12.

"Sha, walaupun dari sekolah udah ada IB, kamu tetep mau kan nge-bimbing aku?" Tanya Jeje khawatir.

"Iya je. Kan kepsek bilangnya sampai kamu lulus." Jawab Laysha sembari memberikan senyum terindah.

Di dalam mobil pun tak henti²nya Jeje & Laysha bercanda gurau. Selalu saja Laysha mampu membuat Jeje bahagia.

Selang 15 menit dari waktu keberangkatan, Jeje & Laysha sudah sampai di sekolah. Mereka pun segera masuk ke kelas masing². Namun ditengah perjalanan mereka menuju kelas, seseorang memeluk Jeje dari belakang. Sontak hal itupun membuat Jeje maupun Laysha menengok.

"Lo apaan sih sa. Lepasin. Disini ada Laysha pacar gue." Ujar Jeje dengan emosi lalu melepas tangan Salsa dengan kasar.

"Je, gue tuh sayang sama lo. Laysha tuh cuman jadi PHO diantara kita."

"Yang jadi PHO itu elo. Bukan Laysha." Ucap Jeje dengan penuh penekanan.

Salsa hanya tersenyum sinis melihat Jeje berlalu begitu saja. Tak ingin jadi pusat perhatian, Salsa pun pergi dari tempat itu. Dengan penuh emosi Salsa masuk ke kelasnya.

"Sekarang lo jadi cewek murahan ya sa." Ucap seorang wanita sembari tersenyum sinis.

"Lo diem aja deh zha." Ujar Salsa yang sangat malu.

"Jeje itu cuman sayang sama Laysha. Bukan Salsa." Ujar wanita itu lagi.

Salsa sudah tak tahan lagi. Ia menghampiri wanita itu lalu, 'plak' satu tamparan mendarat mulus dipipi Keizha. Salsa berlalu. Ia begitu membenci Laysha apapun alasannya.

*****KPTL*****

Laysha sudah sampai didepan kelasnya. Tentu saja Jeje yang mengantarnya. Saat Jeje hendak berlalu, Laysha mencegahnya.

"Salsa itu masih sayang sama kamu ya?." Tanya Laysha ragu.

"Iya. Dia masih sayang sama aku. Tapi aku cuman sayang sama Laysha bukan Salsa." Ujar Jeje sembari mengelus pucuk kepala Laysha.

Dengan hati yang berbahagia, Laysha membenamkan wajahnya di bidang datar dada milik Jeje.

"Aku sayang sama kamu je." Ucap Laysha.

"Aku lebih sayang sama kamu sha." Balas Jeje.

Laysha pun melepaskan pelukannya.

"Masuk gih." Ujar Jeje.

Laysha hanya mengangguk sembari tersenyum lalu masuk ke kelasnya. Hari ini hari senin. Sebelum memulai pelajaran, para murid melakukan upacada bendera. Saat Laysha hendak menuju lapangan tiba² seseorang menarik tubuhnya dan menghempaskannya kasar ke tembok.

"Salsa. Kamu ngapain?." Tanya Laysha khawatir.

"Gue Lexa. Cewek yang selama ini udah neror lo buat mutusin Jeje. Lo gak dikasih tau sama Jeje?. Lo gak ada takut² nya ya sama gue. Lo lihat aja, kalau hari ini atau besok, lo belum belum mutusin Jeje. Hidup lo gak bakal tenang. Camkan itu." Ucap Salsa penuh emosi.

Laysha sangat ketakutan. Sebisa mungkin ia menutupi rasa takutnya itu. Ia tak mau bila Jeje mengkhawatirkannya.

*****KPTL*****

Saatnya istirahat.

Semua murid berhamburan keluar. Begitupun dengan Jeje. Ia belum nampak Laysha keluar dari kelasnya. Dengan perasaan khawatir. Jeje pun menghampiri Laysha di kelasnya. Benar saja. Jeje melihat Laysha menangis. Dengan penuh kecemasan Jeje langsung saja memeluk Laysha.

"Kamu kenapa sha?." Tanya Jeje khawatir.

Laysha melepaskan pelukan Jeje. Lalu menghapus air matanya.

"Ternyata Lexa itu Salsa?." Tanya Laysha balik.

Jeje menganguk lemah.

"Maaf ya sha. Aku baru mau kasih tau kamu. Sebenarnya Lexa yang neror kamu itu adalah Salsa. Salah satu mantan aku. Saat kamu cerita aku belum sadar kalau Lexa itu ternyata Salsa. Namanya Lexa Salsabella. Yang tau nama lengkapnya cuman keluarga, aku, dan temen sekelasnya doang. Maaf ya sha. Aku nggak kasih tau kamu." Ucap Jeje penuh penyesalan.

Laysha masih menangis sesenggukan.

"Kamu kenapa sha. Cerita dong sama aku." Pinta Jeje.

"Aku diancam lagi sama Salsa, je." Ucap Laysha.

Jeje membulatkan matanya tak percaya. Dengan penuh emosi Jeje pun beranjak dari duduknya lalu pergi berlalu dari Laysha.

"Salsa." Panggil Jeje.

Salsa pun menengok. Ia bahagia sekali Jeje memanggilnya. Dengan langkah bahagiaanya, Salsa menghampiri Jeje lalu memeluknya. Jeje yang tak suka dengan perlakuan Salsa menghempaskan tubuh Salsa kasar.

"Jangan pernah sekali-kali lo ngancam Laysha lagi. Atau hidup lo, yang gue bikin gak tenang." Ujar Jeje penuh emosi.

*****KPTL*****

Hari ini pulang lebih awal karena baru hari pertama masuk. Jeje dan Laysha hanya hening didalam mobil. Mungkin Laysha masih trauma.

"Maafin aku sha nggak bisa ngelindungin kamu dari iblis kayak Salsa. Aku bakal coba buat lebih protect lagi sama kamu. Aku janji sha." Ucap Jeje memecah keheningan.

Laysha masih saja diam. Jeje paham betul apa yang dirasakan gadisnya itu. Ketika turun dari mobilpun Laysha tak mengucapkan satu kata pun. Jeje akan memberikan waktu untuk Laysha agar ia lebih tenang.

*****KPTL*****

Maaf ya kalau chapter ini pendek. Tetep tinggalin vote + comment ya. Thank you. 😘

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang