SKIP
"Ah, akhirnya sampai Bali juga." Ujar Laysha sembari merentangkan kedua tangannya.
Menikmati suasana yang ada. Jeje hanya tersenyum melihat gadisnya itu. Ia benar² bahagia, berada disini bersama orang² yang sangat ia sayangi.
"Sha balik ke hotel yuk." Ajak Jeje.
Laysha pun mengangguk pertanda setuju. Disepanjang perjalanan menuju hotel, Jeje terus saja menggenggam tangan Laysha. Seakan-akan Jeje tak rela Laysha lepas darinya. Tiba² Laysha berhenti melangkah.
"Kenapa berhenti sha?." Tanya Jeje. Laysha terdiam sejenak.
"Je, kamu kenal sama cewek yang namanya Lexa?." Tanya Laysha bimbang.
"Enggak. Emangnya kenapa sha?."
"Kemarin dia SMS aku. Katanya aku suruh mutusin kamu. Kalau nggak dia bakal bikin hidup aku nggak tenang. Dia bilang kalau dia itu salah satu mantan kamu." Ujar Laysha penuh ketakutan.
"Aku nggak punya mantan yang namanya Lexa. Beneran deh." Ucap Jeje meyakinkan.
"Tapi aku takut je." Jeje langsung memeluk erat Laysha sembari berbisik.
"Aku nggak akan biarin siapapun ngelukain kamu. Ada aku sha disini. Kamu nggak perlu takut?." Ucap Jeje sembari memeluk Laysha erat.
Suasana seperti ini mampu membuat Laysha terharu. Ia menangis bahagia. Kekasih yang ia miliki ternyata benar² mencintainya.
"Tetaplah disini je. disampingku. Dampingi aku disaat aku takut. Lindungi aku saat aku merasa dalam bahaya. Kamulah lelaki yang sangat² aku cintai setelah papaku." Ucap Laysha.
Jeje mengangguk dalam pelukan Laysha. Ia semakin mengeratkan pelukannya.
*****KPTL*****
Saatnya makan malam. Di hotel tempat mereka menginap merupakan hotel berbintang. Pelayanan yang diberikan tidak main². Selain itu, hotel yang mereka pilih juga langsung berhadapan dengan pantai. Makan malam kali ini benar² hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. Selesai makan mereka sedikit berbincang. Begitupun dengan Laysha & Jeje.
"Sha, ke pantai bentar yuk." ajak Jeje. Laysha mengangguk.
Berjalanlah mereka menuju pantai. Dalam keheningan Laysha & Jeje tetap berjalan-jalan disekitaran pantai.
"Sha." Panggil Jeje memecah keheningan.
"Iya."
"Sebenarnya kamu masih sayang nggak sih sama Sehan?." Tanya Jeje ragu.
Laysha menatap Jeje. Lalu ia tertawa terbahak-bahak.
"Lucu ya?!. Aku tanyanya serius sha."
"Ya nggak lah je. Aku sayangnya cuman sama kamu kok. Kenapa kamu tiba² nanya gitu?."
"Aku takut aja sha, kalau kamu jatuh cinta lagi sama Sehan."
"Tenang aja je. Aku udah nggak ada rasa lagi sama Sehan." Ucap Laysha.
Dengan penuh cinta Jeje memeluk Laysha. Ia tau bahwa dirinya mencintai gadisnya itu. Sangat² mencintai. Bahkan Jeje tak ingin kehilangan Laysha.
"Udah dong je meluknya. Dari tadi meluk terus." Ucap Laysha.
Jeje tersenyum. Ia sedikit malu. Tapi tak apa. Ia bersikap berlebihan seperti ini karena ia tak ingin kehilangan Laysha.
Tiba² ponsel Laysha bergetar. Satu panggilan masuk. Dilihatnya no yang tak ia kenal. "No ini kan no yang neror aku." Gumam Laysha.
Jeje yang melihat wajah takut Laysha langsung merebut ponsel Laysha dan mengangkat panggilan itu.
"Denger ya, lo harus mutusin Jeje. Karena Jeje itu cuman punya gue. Sekali lagi lo mesra²an sama Jeje, hidup lo nggak bakal tenang." Ucap wanita itu di telepon.
Laysha dengan wajah takutnya berusaha menenangkan dirinya.
"Dia bilang apa je?."
"Katanya dia, kamu harus mutusin aku. Kamu tenang aja. Aku tau Lexa itu siapa. Lebih kita kembali ke hotel. Ini udah malem. Yuk." Ajak Jeje
Laysha hanya mengekor dibelakang Jeje.
*****KPTL*****
Pagi menyambut. Laysha bangun dengan ceria nya. ia ingin menikmati pagi ini. Langkah Laysha tertuju pada balkon kamarnya. Dari sana, Laysha dapat melihat pantai yang terhampar begitu indahnya. Sembari menikmati keindahan yang ada, Laysha berusaha sedikit melupakan tentang siapa itu Lexa. Sebenarnya ia risih dengan itu. Namun ia bisa apa. Laysha melamun. Entah apa yang ia lamunkan. Hingga Laysha tak sadar bahwa sudah ada Jeje disampingnya.
"Ehm."
"Sejak kapan kamu disini je?." Tanya Laysha terkejut.
"Sejak kamu ngelamun." Jawab Jeje.
Laysha hanya tersenyum kikuk.
"Kamu ngelamunin apa sih?. Masalah Lexa?." Tanya Jeje.
Laysha membelalakkan matanya. "Bagaimana Jeje bisa tau." Gumam Laysha
"Iya je. Aku khawatir kalau Lexa itu bener² bikin hidup aku nggak tenang."
"Nggak usah khawatir sha. Ada aku disini. Mendingan kamu buruan mandi terus siap². Kita kan mau jalan²." Ucap Jeje.
"Siap bos." Ucap Laysha sembari mengangkat tangannya seperti memberi hormat.
Jeje yang gemas dengan Laysha mengacak sedikit rambut Laysha.
*****KPTL*****
Disini lah mereka sekarang. Di tempat tari barong. Salah satu destinasi saat berkunjung ke Bali. Jeje & Laysha menikmati pertunjukan tari barong. Tak terasa 1 jam berlalu begitu saja.
"Ma, habis ini kita kemana?" Tanya Jeje lada mamanya.
"Kita ke salah satu desa adat sayang." Jawab mama Jeje penuh kelembutan.
Lalu Jeje menghampiri Laysha kembali. Selama di perjalanan menuju desa adat Laysha & Jeje bersenda gurau. Seperti tak ada masalah yang berarti. Laysha memang berusaha untuk sejenak melupakan masalahnya. Masalah yang ia hadapi, Lexa.
*****KPTL*****
Hayo kira² Lexa itu siapa? Ada yang tau? 😊 Maaf ya update nya lama. Terus nggak ada feel-nya lagi. Habisnya author bingung. (Curhat 😌). Makasih yang udah terus ngikutin cerita sampai chapter ini. Tetep tinggalin vote + comment kalian ya. Thank you. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Pergi Tinggalkan Luka
Roman d'amourAku berjalan keluar bandara. Masih dengan isak tangis yang sama. Ku dengar seseorang memanggil namaku. Aku mendongak, mencoba mencari siapa yang memanggil namaku. Ternyata dia Sehan. Aku segera berlari ke arah Sehan dan memeluknya. Tangisku lagi² pe...