CHAPTER 8

256 8 1
                                    

"Sorry Je, aku nggak bisa......." ucap Laysha menggantung.

Jeje tertunduk lesu.

"Iya sha. Aku tau ini udah jadi resiko aku. Aku juga sadar diri."

"Aku belum selesai ngomong Je. Dengerin aku dulu." Ujar Laysha.

Jeje mendongak. Menatap lekat² kedua bola mata Laysha. Jujur, Jeje khawatir bila Laysha akan menolaknya. Ia benar² menyayangi Laysha. Apapun alasannya.

"Sorry ya Je. Aku gak bisa.....nolak kamu." Jeje membelalakkan matanya.

Ucapan Laysha barusan membuat Jeje benar² bahagia. Lantas dengan reflek, Jeje langsung memeluk Laysha penuh cinta.

"Jadi kamu nerima aku jadi pacar kamu?." Tanya Jeje tak percaya. Laysha hanya mengangguk di pelukan Jeje.

Ia benar² bahagia. Bagaimana mungkin Jeje juga mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya. Candle light malam itu, terasa sempurna.

"Makasih ya Je. Udah nganterin aku pulang." Ucap Laysha.

"Iya sama². Ini udah jadi salah satu tugas aku, sebagai pacar kamu. Kamu masuk setelah itu cuci muka terus tidur ya sayang." Ujar Jeje sembari mengelus pucuk rambut Layhsa.

Laysha hanya mengangguk. Jeje berlalu dari rumahnya. Malam itu Laysha benar² bahagia. Seseorang yang sangat ia harapkan kini telah menjadi miliknya. Ia berharap semoga saja Jeje benar² menyayangi dan mencintai dirinya dengan setulus hati.

*****KPTL*****

Pagi ini Layhsa bangun dengan wajah sumringah. Ia mengambil handuk lalu berniat mandi. Niat itu urung dilakukan Laysha karena ponselnya bergetar tanda satu pesan masuk.

'Aku jemput ya sayang. Kita berangkat sekolah sama². Aku otw rumah kamu jam setengah 7 kurang 5 menit. Oke?!.' Pesan Jeje disana.

Dengan hati berbunga-bunga Laysha pun membalas pesan Jeje.

'Iya sayang.' senyuman kebahagiaan itu mengembang dengan sempurna.

Tepat pukul setengah 7 kurang 5 menit Jeje sudah sampai dirumah Laysha.

"Nunggu lama ya Je?!." Ucap Laysha tiba²

"Nggak kok sha. berangkat yuk." Ajakan Jeje yang diangguki Laysha.

Di perjalanan menuju sekolah, mereka tertawa bersama. Seolah dunia milik mereka berdua

Jeje POV

Laysha benar² cantik. Aku beruntung memilikimu sha. Kamu adalah wanita yang aku idam²kan. Tawamu membuatku bahagia. Aku terus menatapnya lekat². Kau tau sha, aku bersyukur memiliki gadis sepertimu. Dia bercerita tanpa henti. Oh Tuhan, jika waktu dapat berhenti sebentar, aku ingin seperti ini saja bersama Laysha.

Pukul 7 kurang 15 menit, aku sudah memarkirkan kendaraanku. Ku gandeng tangan Laysha. Aku tau dia terkejut. Tapi aku ingin, dunia mengetahui bahwa Laysha Leanonarda kini milik Jeje Prabu Hastara. Ku antar dia hingga ke kelas. Lalu ku pastikan dia duduk di bangkunya. Setelah itu aku berlalu dan menuju ke kelasku. Aku berjalan menuju ke kelas dengan santainya. Tiba² seseorang menabrakku. Aku menangkap tubuhnya yang hampir jatuh ke lantai. Beberapa saat mata kami bertemu. Kau tau sepertinya wanita itu berbeda.

"Makanya hati² kalau jalan." Ucapku sembari mencibir.

"Iya Jeje. Kamu ke kelas?."

"Iyalah." balasku ketus

"Barengan yuk je. Kita kan sekelas."

"Gue males jalan barengan elo sa." Gumamku dalam hati.

Karena tak ingin menyakiti perasaannya aku pun berlalu begitu saja dari hadapannya. Sepertinya dia mengejarku. Aku pun tak peduli. Dia berteriak memanggil namaku. Aku tetap tak peduli. Aku tetap melangkahkan kakiku. Tiba² saja dia mencegatku.

"Lo kenapa sih je jutek amat ama gue?. Gini² gue juga mantan lo keles." Ucapnya.

"Eh, lo tuh cuman MANTAN ya. Dan mantan gue bukan cuma lo doang." Ucapku sembari menekankan kata² mantan.

Ya, namanya Salsa. Dia juga salah satu mantanku sebelum Keizha dan Nasya. Perasaan mantan gue banyak amat ya. Ah gue gak peduli. Gue kan terkenal, cool, ganteng. Pasti banyak yang mau lah sama gue.

*****KPTL*****

Author POV

Hari ini pulang lebih awal. Karena setelah UKK disekolah memang tak ada pelajaran. Jeje berniat menghampiri Laysha. Ia berjalan menuju kelas Laysha. Saat hendak masuk ke kelas Laysha, ia melihat Sehan tengah berbincang-bincang dengan Laysha. Hanya berdua saja.

Dengan hati yang panas, Jeje pun mengirim SMS pada Laysha untuk buru² keluar dari kelasnya, karena ia sudah menunggu di parkiran. Laysha yang tengah berbincang-bincang dengan Sehan terhenyak mendapati Jeje mengiriminya SMS. Laysha pun dengan buru² pamit pada Sehan lalu keluar kelas menuju parkiran. Benar saja Jeje sudah menunggunya disana. Dengan nafas tersengal-sengal Laysha menghampiri Jeje. Namun Jeje tak menyambut Laysha. Ia tampak kesal. Laysha menyadari bahwa Jeje sepertinya sedang kesal. Namun ia tak tau Jeje sedang kesal dengan siapa. Didalam mobil pun Jeje nampak mendiamkan Laysha.

"Je kamu kenapa?." Tanya Laysha hati².

"Aku nggak apa² sha." Jawab Jeje jutek.

Laysha tau Jeje benar² kesal.

"Apakah ia melihatku bersama Sehan tadi?." Gumam Laysha.

*****KPTL*****

Makasih udah sempetin baca novel ini. Next? Vote + comment.  Thank you 😘

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang