CHAPTER 5

380 16 0
                                    

Laysha menggeliat di atas ranjangnya. Kemarin tepat pukul 22.00 acara baru selesai. Untungnya hari ini hari minggu. Laysha masih berusaha mengerjap-kerjapkan matanya ketika ponselnya bergetar. Bukan pesan yang masuk, tetapi panggilan. Ia mengernyitkan dahinya. No nya tak ia simpan sebagai kontak di ponselnya. Dengan malas ia mengangkatnya.

"Hallo."

"Hay, sha. Ini aku Bella. Aku udah ada di depan kamar kamu nih. Bukain dong pintunya."

Tanpa membalas ucapan wanita diseberang sana, Laysha buru² turun dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya. Benar saja ada Bella disitu. Tanpa isyarat, dengan penuh kerinduan Laysha langsung memeluk Bella. Membuat Bella memekik karena tak bisa bernafas. Saking rindunya ia pada sahabatnya itu Laysha memeluknya erat². Dengan kerinduan yang masih sama, Laysha mempersilahkan Bella untuk masuk kamarnya.

"Gak ada yang berubah ya." Ucap Bella sembari mengedarkan seluruh pandangannya mengamati kamar Laysha.

Sedangkan Laysha hanya tersenyum. Ia berniat mandi dulu sebelum mengajak Bella untuk jalan². Bella berjalan ke arah balkon kamar Laysha. Ia dapat melihat pekarangan rumah Laysha dari balkon kamar Laysha. Ia menghirup dalam² aroma pagi ini. Sembari memejamkan matanya ia merentangkan kedua tangannya. Menikmati keindahan alam yang ada.

**********

Hari ini hari minggu. Jeje tak berniat melakukan aktivitas apapun. Ia hanya ingin bermalas-malasan. Namun pesan singkat dari Nasya tak bisa membuat Jeje untuk bermalas-malasan. Bagaimana tidak. Hari ini Nasya mengajaknya untuk hangout di salah satu mall paling terkenal di kotanya. Mau tak mau ia harus menuruti permintaan Nasya.

Jeje tak mau kekasih hatinya itu merajuk lagi. Dengan langkah pasti Jeje menuruni anak tangga dan melirik jam yang diletakkan di ruang tamu.

"Ah, masih pukul 9. Berangkat nanti saja." Ucap Jeje sembari membaringkan tubuhnya di sofa depan televisi di ruang keluarga.

Lagi² Laysha memenuhi pikirannya. Wajahnya yang cantik, sikapnya yang lembut, senyumnya yang manis, mampu membuat Jeje selalu memikirkan Laysha. Padahal ia tak pernah semenarik ini pada wanita. Namun Laysha berbeda. Ia sangat berbeda, menurut Jeje. Tak terasa sudah satu jam ia memikirkan Laysha terus-menerus. Tak ingin Nasya merajuk, Jeje pun langsung menuju ke mobilnya dan beranjak pergi dari rumahnya menuju rumah Nasya.

**********

"Sha ayo cepetan. Udah Mau setengah sebelas nih." Ucap Bella merajuk.

"Iya bel, bentar." Ujar Laysha santai sembari menata rambutnya yang membuat ia terkesan sangat anggun.

Laysha tersenyum geli melihat Bella, sahabatnya merajuk seperti itu.

"Ayo bel." Ucap Laysha lalu berlalu dari Bella.

Dengan hati senang Bella mengekor di belakang Laysha. Di sepanjang perjalanan mereka saling tukar cerita. Tertawa lepas bersama. Seakan-akan mereka sudah lama tak bertemu. Memang lama tak bertemu. Hingga Laysha merindukan Bella. Sangat sangat merindukan. Hanya butuh waktu 30 menit bagi mereka untuk sampai di mall.

Yap, mall tempat pilihan mereka untuk hangout minggu ini. Dengan langkah tak sabarnya, Bella menarik-narik lengan Laysha.

"Ayo buruan Sha." Ucap Bella sembari menarik-narik tangan Laysha.

Mau tak mau ia harus menyamai langkah Bella, supaya tangannya tak ditarik terus menerus.

"Kita masuk toko yang mana nih?." Tanya Bella kebingungan.

Laysha tampak berpikir sejenak.

"Kita ke toko tas brended aja yuk." Ajak Laysha.

Ajakan Laysha langsung saja diangguki Bella. Mereka Memang suka sekali berbelanja. Apalagi berbelanja tas, sepatu, baju, dan parfum brended. Ya, Memang hobi wanita kebanyakan. Saat asik memilih, tiba² pundak nya di tepuk oleh seseorang. Laysha pun menoleh. Lelaki itu. Menatap Laysha dalam². Penuh cinta.

"Laysha." Ucapnya.

"Jeje. Kamu ngapain disini?." Ucap Laysha kikuk.

"Nemenin Nasya belanja. Ini siapa?." Tanya Jeje sembari menunjuk Bella.

"Kenalin aku Bella. Bella Ragazza Graziosa. Sahabatnya Laysha." Ujar Bella Penuh kelembutan.

Jeje mengangguk tanda mengerti.

"Je, udah dapet nih. Ke kasir yuk." Ucap seorang wanita memecah keheningan.

"Eh Laysha." Sapa Nasya lembut. Laysha hanya tersenyum. Senyum luka yang ia keluarkan. Jeje dan Nasya berlalu dari hadapan Laysha dan Bella. Laysha hanya termenung.

**********

Tak cukup memasuki satu toko, Laysha dan Nasya memilih masuk dari satu toko ke toko yang lainnya. Hingga tepat jam 12 siang mereka baru memutuskan untuk istirahat di salah satu foodcourt yang ada.

"Eh Sha, cowok yang namanya Jeje itu ganteng juga Ya." Ucap Bella sembari senyum² tak jelas.

"Apaan. Orang biasa aja dibilang ganteng. Kayaknya kamu perlu periksa mata deh." Balas Laysha mampu membuat Bella mengerucutkan bibirnya.

Tak Mau berdebat dengan Laysha, Bella pun memutuskan untuk fokus pada makanannya.

"Bener juga kata Bella. Jeje itu kalau diperhatiin emang ganteng juga ya?!." Gumam Laysha.

Bella yang melihat Laysha senyum² tak menentu menyenggol sikut Laysha. Laysha terhenyak. Ia salah tingkah.

"Lo ngapain sih. Senyum² sendiri. Mikirin Jeje Ya?!." Ucap Bella yang terkesan menggoda Laysha.

"Eng....eng...enggak. Ngapain juga gue Mikirin Jeje." Ucap Laysha salah tingkah. Bella hanya tersenyum mengejek. Blush! Pipi Laysha merona. Benar saja. Laysha memikirkan Jeje. Entah kapan, sosok Jeje diam² mengendap-endap masuk ke dalam pikirannya.

**********

Jangan lupa tinggalkan vote + comment ya. Thank you 😘

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang