"Biar Laysha bareng sama gue aja." Ucap lelaki tersebut.
Laysha masih diam di tempat. Ia bingung, harus menuruti ajakan lelaki itu, atau menuruti perintah Jeje. Ia kembali menatap Jeje. Meminta persetujuan, sepertinya.
"Entar ngerepotin lo lagi. Mendingan nggak usah." Ujar Jeje.
Sepertinya Jeje tidak terlalu suka bila Laysha terlalu dekat dengan lelaki yang satu ini. Lelaki yang dulu pernah membuat Laysha benar² bahagia. Lelaki yang mengajaknya pulang bersama adalah Sehan. Jeje tak ingin bila gadisnya itu jatuh cinta lagi dengan mantannya. Bisa² mereka CLBK. Jeje jadi ngeri sendiri.
"Ya nggak lah. Lagian Laysha bakalan lebih aman bareng gue daripada dia naik taksi sendirian." Ujar Sehan.
Jeje mempertimbangkan perkataan Sehan. Sepertinya benar juga apa yang dikatakan Sehan. Pikir Jeje.
"Kamu mau nggak pulang bareng sama Sehan?." Tanya Jeje pada Laysha.
Jeje berharap Laysha menolak. Sungguh ia tak ingin Laysha terlalu dekat dengan Sehan. Ia tak terima.
"Mau sih. Kalau kamu ngebolehin."
Ya sudahlah. Ini semua kan demi kebaikan gadisnya juga. Ia percaya pada Sehan. Jeje menghela napas beratnya.
"Ya udah deh. Kamu pulangnya bareng Sehan ya. Aku kedalem dulu. Takut anak² udah pada nungguin." Ujar Jeje pada akhirnya.
"Iya. Semangat ya rapatnya."
"Iya sayang." Ujar Jeje sembari mengecup pucuk kepala Laysha singkat.
Laysha terpaku ditempat. Bisa²nya pacarnya itu bersikap romantis didepan mantannya. Laysha tersipu malu dihadapan Sehan. Mungkin sekarang pipinya sudah seperti kepiting rebus.
"Kita ke parkiran dulu ya?!. Ambil mobil." Ujar Sehan tiba².
Laysha hanya mengangguk dan mengikuti Sehan saja. Setelah sampai diparkiran, Sehan segera membuka kunci mobil dan membukakan pintu untuk Laysha. Dilajukannya mobil setelah ia sudah memakai sabuk pengaman.
Didalam mobil pun. Laysha hanya diam saja. Sehan pun tak tau harus memulai pembicaraan dari mana.
***~***
Sesampainya didepan rumah Laysha, Sehan memberhentikan mobilnya dan turun untuk membukakan pintu untuk Laysha.
"Makasih ya Sehan, udah nganterin aku pulang." Ujar Laysha sembari tersenyum.
"Iya Laysha. Sama²."
"Mampir dulu yuk?!." Ajak Laysha.
"Nggak usah sha. Aku mau langsung pulang aja."
"Hati² dijalan ya Sehan."
"Iya Laysha."
Setelah berpamitan pada Laysha, Sehan segera memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya menuju jalan raya.
Saat hendak masuk kedalam rumah, ponsel Laysha berdering. Satu panggilan. Dari Jeje. Laysha mengangkatnya.
"Halo sha, udah sampek rumah belum?." Tanya Jeje ditelepon.
"Sudah Jeje. Baru aja sampek."
"Ya udah. Kalau gitu, kamu buruan istirahat ya?!. Oh ya, selama acara diesnatalis, aku nggak bisa bimbingan dulu, gimana?."
"Ya gak apa². Kan kamu repot pastinya."
"Iya. Ya udah, kamu mandi,setelah itu istirahat ya?!."
"Iya Jeje." Ujar Laysha lembut.
★★★♡★★★
Sehan's POV
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Pergi Tinggalkan Luka
RomanceAku berjalan keluar bandara. Masih dengan isak tangis yang sama. Ku dengar seseorang memanggil namaku. Aku mendongak, mencoba mencari siapa yang memanggil namaku. Ternyata dia Sehan. Aku segera berlari ke arah Sehan dan memeluknya. Tangisku lagi² pe...