CHAPTER 19

236 9 0
                                    

"Ehm.....ya....." Ucap Laysha menggantung.

Jeje masih menunggu jawaban Laysha.

"Ya enggak lah je." Jeje bernafas lega mengetahui gadisnya tidak mengagumi kakaknya.

"Lagian kenapa sih kamu nanya kayak gitu?." Tanya Laysha.

"Tatapan mata kamu sama kak Bahru itu beda sha. Ya aku takutnya kamu suka sama kak Bahru."

"Ya mana mungkin sih je aku suka sama kak Bahru. Dia itu kan kakak kamu."

"Iya sih sha. Tapi kan nggak menutup kemungkinan."

"Iya je. Cuman......"

"Laysha, Jeje masuk nak." Panggil mama Jeje tiba².

Dengan tatapan Jeje yang seperti mengajak Laysha masuk pun hanya ditanggapi dengan anggukan. Tak lama keluarga Leanonarda berpamitan pulang.

"Terima kasih pak Hastara atas undangan perjamuannya." Ucap papa Laysha.

"Sama² pak Bryan. Saya juga berterima kasih karena anda sekeluarga sudah berkenan hadir dalam acara ini."

"Iya. Kalau begitu saya beserta keluarga pamit pulang pak Hastara."

"Iya. Hati² dijalan ya pak Bryan."

"Iya. Permisi." Mobil keluarga Leanonarda pun sudah melenggang pergi meninggalkan pekarangan rumah keluarga Hastara.

Bahru POV

Malam ini ada perjamuan makan malam di rumahku. Yang diundang adalah keluarga Leanonarda. Secara otomatis Laysha pasti ikut. Hah, aku benar² merindukan gadis itu. Jangan salah, walaupun Laysha adalah pacar Jeje, namun aku kagum padanya. Dia cantik, pendiam, lemah lembut, sifat nya feminim. Benar² wanita idamanku. Aku harus bersiap-siap. Dan penampilanku harus memikat Laysha.

Tak lama setelah aku selesai bersiap-siap, suara deru mobil sudah terdengar. Sepertinya dia sudah datang. Akupun ikut menyambut kedatangan keluarga Leanonarda. Papa sepertinya begitu bahagia bertemu keluarga ini. Tapi tunggu, mana Laysha?. Ah, itu dia. Benar² cantik. Maaf je jika aku mengagumi gadismu.

Aku duduk sedikit jauh darinya. Dan dia berseberangan dengan Jeje. Andai saja Laysha belum punya pacar, aku akan jadi pertama yang mendaftar menjadi pacarnya. Ku perhatikan dia selama perjamuan ini. Namun Laysha sepertinya tak menyadari itu. Aku tidak boleh jatuh cinta pada pacar Jeje, pacar adikku sendiri.

Setelah acara makan selesai dilanjut dengan acara bincang² keluarga. Ah, lihat Jeje & Laysha berjalan menuju taman belakang. Aku harus ngikutin mereka. Jangan sampai mereka bisa bermesraan didepanku. Benar saja, Laysha & Jeje duduk berdua. Akupun memutuskan untuk duduk disamping Laysha. Gadis itu tersenyum padaku. Betapa indahnya senyummu Laysha. Andai aku bisa memilikimu.

Jeje sepertinya geram melihat Laysha terpesona akan diriku. Kurang ajar sekali dia mengusirku. Karena aku tidak ingin dicurigai, akupun memilih untuk masuk saja. Tapi masih mengintip sedikit². Betapa beruntungnya Jeje bisa memiliki Laysha.

*****KPTL*****

Author POV

Hari ini hari senin. Sebenarnya Laysha malas untuk beranjak dari ranjangnya. Namun ia harus nelakukannya. Mengingat ia susah kelas 3 SMA, tak ada kata bolos sekolah. Benar² menyebalkan. Pikir Laysha. Selesai mandi, seperti biasa, Laysha turun untuk kebawah. Namun ia tak menemukan mamanya didapur. "Mungkin udah kekantor." Batin Laysha.

Tak ingin bosan menunggu kedatangan Jeje, Laysha lebih memilih untuk berkutat dengan ponselnya sembari duduk cantik disofa ruang tamu. Sepuluh menit sudah Laysha menunggu Jeje. Tiba² terdengar suara pintu diketuk. Dengan semangatnya Laysha melangkahkan kakinya untuk membukakan pintu. Benar saja, Jeje menjemputnya. Namun ekspresi Laysha berubah.

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang