CHAPTER 31

203 4 2
                                    

"Saya akan mempersembahkan lagu ini untuk kekasihku......Laysha Leanonarda." ujar seseorang diatas panggung.

Sontak Laysha pun melihat ke arah panggung. Disana sudah ada Jeje yang duduk di depan piano. Laysha terharu. Air matanya jatuh begitu saja. Jeje mulai bernyanyi.

Tlah ku temukan
Indah dirimu
Disaat ku mulai menyerah
Mengerti artinya cinta

Kini kau datang
Dengan sayapmu
Mengajak kaki kecilku
Menari diatas awan

Satu persembahan
Bukti cintaku
Ku kenakan cincin
Dijari manismu

Aku kan bertahan
Dalam suka dan duka
Menjaga cinta kita
Walau jarak memisahkan

Hanya kamu
Yang slalu ku jaga
Dan semoga bahagia
Aku dan kamu
Untuk selamanya

Riuh tepuk tangan penonton menggema di seluruh ruangan. Selesai bernyanyi, Jeje turun dari panggung dan berjalan menghampiri Laysha.

Tak tau harus bagaimana, Laysha hanya diam dan sesekali mengelap air mata harunya. Sekarang, Jeje sudah berdiri tepat didepannya. Dari balik punggungnya, Jeje mengeluarkan se-bucket bunga mawar merah. Tentu saja untuk Laysha.

"Untukmu...Layshaku." ujar Jeje sembari tersenyum.

"Terima kasih Jeje." ujar Laysha berterima kasih dan diambil bunga itu dari tangan Jeje.

Suara riuh lagi² menggema diseluruh ruangan. Laysha benar² bahagia. Ia sangat² menyayangi & mencintai Jeje. Acara terakhir pun sudah selesai. Kini para wisudawan-wisudawati sudah membubarkan diri.

Jeje mendekati Laysha yang tengah berdiri bersama orang tuanya.

"Tante, om, Jeje mau minta izin sama om & tante buat ajak Laysha pulang bareng." ujar Jeje hati².

"Ya udah, kalau seperti itu, Laysha pulang bareng Jeje ya, papa sama mama pulang dulu." ucap papa Laysha mengiyakan.

Jeje pun berterima kasih. Sungguh Laysha bangga memiliki kekasih seperti Jeje. Sudah tampan, sopan santun pula terhadap orang tua.

Setelah berbincang-bincang cukup lama, Jeje pun mengajak Laysha pulang. Rona bahagia masih terpancar jelas di wajah cantik Laysha.

***~***

"Je." panggil Laysha.

"Iya sha. Ada apa?." tanya Jeje balik.

Saat ini mereka tengah berada di tengah perjalanan menuju rumah Laysha. Jeje masih fokus menyetir. Sesekali diliriknya Laysha.

"Makasih ya atas kejutannya."

Jeje tersenyum.

"Apapun untukmu sayang."

Wajah Laysha merona. Entah mimpi apa dia, hingga rasanya ia ingin berteriak. Bangga mempunyai lelaki seperti Jeje.

Sesampainya dirumah Laysha, Jeje pamit pulang. Laysha pun masuk kedalam rumahnya.

"Cie, yang dikasih kejutan sama pacarnya."

Laysha menengok ke asal suara. Mama & papanya sudah duduk disofa ruang tamu.

"Mamaaa. Apaan sih?."

Mereka pun berbincang sejenak. Lalu memutuskan untuk beristirahat.

❇❇❇⭐❇❇❇

Satu minggu setelah wisuda.

Laysha sibuk kesana kemari mengurusi pendaftaran universitas. Waktu untuk bertemu dan berkencan dengan Jeje jadi berkurang banyak. Untung saja hari ini ia sudah tak sibuk lagi. Rencananya malam ini, ia & Jeje akan bertemu. Kata Jeje, ada sesuatu yang harus dibicarakan.

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang