CHAPTER 30

130 4 4
                                    

"Jika Laysha benar² mencintai & menyayangi Jeje, jodohkan mereka Tuhan." Ujar seseorang itu.

Bagaimana pun juga, Laysha adalah orang yang dia cintai. Kemudian dia pergi meninggalka cafe itu dengan perasaan…sakit. Jeje & Laysha masih disana, dengan tawa bahagianya.

***~***

Bahru's POV

Ku lihat Jeje akhir² ini suka sibuk. Entah ada apa. Ku putuskan untuk bertanya, daripada aku menahan penasaran.

"Gue lihat lo suka sibuk sih je?."

"Iya nih bang. Hari ini gue sama Laysha mau ngerayain anniversary hubungan kita yang pertama."

Apa?!. Sudah satu tahun. Kau tau je, aku menyukai gadismu.

"Oh. Congrats ya. Semoga lo langgeng terus sama dia."

Jeje hanya mengangguk. Rasa sakit ini terus saja menjalari hatiku. Ku putuskan untuk duduk disofa depan TV. Ku renungkan nasibku sebentar. Tak lama, ku lihat Jeje bergegas mengambil kunci mobil. Mau kemana dia?.

"Mau kemana lo?."

"Ngerayain annive gue lah bang." Jawabnya.

Aku tersentak. Ah ya, aku lupa. Padahal baru beberapa menit yang lalu.

"Sekarang banget ya berangkatnya?."

"Ya iyalah. Kan Laysha datengnya jam 7, jadi aku udah harus dilokasi sekarang."

"Sukses ya?!." Harapku.

Ku lihat dia berjalan menjauhiku. Ada ide yang muncul dipikiranku secara mendadak. Ku ikuti saja Jeje. Aku sedikit menjaga jarak dengannya. Hal ini kulakukan supaya Jeje tak curiga. Sesampainya disebuah…cafe, Jeje masuk begitu saja.

Aku memutuskan untuk menunggunya dari luar. Sudah 15 menit. Ku lihat seorang wanita berjalan mendekat. Aku harus sembunyi.

Dia Laysha. Gadis yang ku sayangi. Tiba² lampu didalam cafe padam. Apakah ini salah satu rencana Jeje?. Selang waktu 5 menit, Jeje keluar dan terjadilah hal yang sangat aku benci. Mereka bahagia.

"Jika Laysha benar² mencintai & menyayangi Jeje, jodohkan mereka Tuhan." Ujarku.

Bagaimana pun juga, Laysha adalah orang yang ku cintai. Kemudian aku pergi meninggalkan cafe itu dengan perasaan…sakit. Jeje & Laysha masih disana, dengan tawa bahagianya.

❇❇❇⭐❇❇❇

Author's POV

Sepulangnya Laysha dari cafe, Jeje benar² lega. Saat ini ia baru merasakan namanya cinta yang sesungguhnya. Mencintai & dicintai.  Dulu, Jeje selalu mempermainkan perasaan wanita. Mengingat hal itu, Jeje sangat merasa bersalah.

Tak terasa kini mobil Jeje sudah berada di carpot samping teras rumahnya. Ia pun turun dan mengunci mobil, lalu masuk kedalam rumah.

"Baru pulang lo?." Suara barito Bahru mengagetkan Jeje.

"Iya. Gue ke kamar dulu ya bang."

Bahru tak menjawab. Ia sibuk dengan ponselnya. Jeje pergi ke kamarnya. Hari ini ia benar² lelah.

***~***

Pagi ini raut wajah Jeje sangat bahagia. Ia selalu teringat kejadian semalam. Saat Laysha tertawa bahagia karenanya. Buru² ia turun untuk sarapan. Dilihatnya Bahru, kakaknya sudah rapi dengan...koper disampingnya?. Mau kemana dia?. Pikir Jeje.

"Mau kemana lo bang?." Tanya Jeje.

"Mau ke Amerika."

"Sekarang banget ya?!."

Kau Pergi Tinggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang