Dua minggu berlalu. Liburan di Bali sudah usai. Saatnya Laysha dan Jeje menghabiskan sisa libur akhir semester di rumah masing².
"Makasih ya nak Jeje, udah nganterin kami sampai rumah." Ujar mama Laysha.
"Sama² tante. Kalau gitu saya mau pamit pulang tante." Ucap Jeje sembari mencium tangan mama Laysha.
"Iya. Hati² ya sayang. Sering² main kesini ya?!."
"Iya tante." Ujar Jeje sembari mengumbar seulas senyum ketulusan.
Setelah Jeje berlalu, Laysha dan keluarganya memutuskan untuk segera beristirahat. Mereka terlalu lelah. Berada di Bali memang menyenangkan. Hanya saja perjalanan yang sedikit panjang, mampu membuat mereka kelelahan.
Laysha yang telah selesai mandi memutuskan untuk segera beristirahat. Namun niat itu urung dilakukan ketika ponselnya bergetar. Satu pesan masuk.
Dengan ke khawatiran, Laysha membuka pesan tersebut. Betapa leganya ia ketika mengetahui siapa yang mengirimkan pesan.
"Selamat malam Laysha ku. Selamat tidur. Semoga mimpi indah ya sayang. Aku sayang kamu." Pesan Jeje disana.
"Selamat malam juga Jeje ku. Selamat tidur. have a nice dream too ya sayang. Aku lebih sayang kamu." Balas pesan Laysha.
Jeje hanya tersenyum bahagia mendapat balasan pesan seperti itu dari Laysha.
"Semoga hubungan kita tetap baik² saja." Harap Jeje.
*****KPTL*****
Pagi menyambut. Hari ini masih libur akhir semester. Namun liburan tinggal seminggu lagi. Laysha terbangun dari tidurnya. Ia langsung memutuskan untuk mencuci muka lalu berjogging ria disekitar kompleks. Sebelum pergi Laysha berpamitan pada mamanya.
"Ma, Laysha mau jogging bentar ya?!." Pamit Laysha.
"Iya sayang." Ujar mama Laysha memberi izin.
Sebelum mulai jogging disekitar kompleksnya, Laysha terlebih dahulu melakukan pemanasan kecil di depan rumahnya. Setelah ia rasa cukup pemanasannya, Laysha pun bergegas jogging disekitar kompleks. Dengan handuk yang tersampir di lehernya, sesekali Laysha mengelap keringatnya yang jatuh.
Tiga puluh menit sudah Laysha ber-jogging ria di sekitar kompleks, ia memutuskan untuk pulang. Ketika Laysha sudah sampai di rumah, ia langsung memutuskan untuk mandi. Badannya kini sudah dipenuhi keringat.
Selesai mandi, Laysha turun untuk kebawah. Sekedar menonton TV. Tiba² terdengar suara pintu diketuk. Dengan senang hati Laysha membukakan pintu utama. Ternyata Jeje yang bertamu.
"Masuk dulu je." Ajak Laysha.
Jeje hanya mengekor saja di belakang Laysha.
"Mama sama papa kamu mana sha?." Tanya Jeje
"Papa udah dari pagi ke kantor. Mama ke kantor juga."
Jeje hanya mengangguk tanda mengerti.
"Kamu nggak hangout?." Tanya Jeje
"Enggak. Mau hangout sama siapa?."
"Sama aku lah."
"Enggak ah. Pengen dirumah. Kamu yang sering² ya kesini. Biar aku nggak kesepian." Ucap Laysha sembari bergelayut manja dilengan Jeje.
"Iya Laysha." Ujar Jeje sembari mencium kening Laysha cukup lama.
Laysha yang merasakan kenyamanan memejamkan matanya.
"Aku sayang banget sama kamu sha." Bisik Jeje.
"Aku lebih sayang sama kamu je." Balas Laysha.
Keduanya bercanda gurau. Sesekali pipi Laysha merona karena digoda oleh Jeje. Tak terasa sudah sore. Jeje pun berpamitan pulang.
*****KPTL*****
Malam telah menyapa. Laysha sedang berdiri dibalkon menatap indahnya malam. Ia masih saja mengkhawatirkan Lexa. Ia tak ingin Lexa menganggu hidupnya. Ponsel Laysha begetar. Satu panggilan masuk. Dari Jeje.
"Halo Je. Ada apa?."
"......"
"Kamu sekarang dimana?. Aku kesana sekarang." Ujar Laysha panik
"......"
"Iya. Aku kesana sekarang. Tunggu aku."
Tanpa menunggu aba² langsung saja Laysha mengambil tas lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tibalah ia disuatu tempat.
"Tempatnya kok sepi." Gumam Laysha.
Perlahan-lahan Laysha masuk. Ia coba untuk membuka pintu. Tidak dikunci ternyata.
"Je." Panggil Laysha.
"Rumah Jeje gelap sekali." Gumam Laysha.
Ia pun terus masuk. Dan tiba² lampu menyala.
"Happy birthday Laysha." ucap Jeje memberi kejutan.
Sudah ada Sehan, mama Jeje, dan orang tua Laysha.
"Jeje." Teriak Laysha sembari memukul pelan lengan Jeje.
"Maaf ya sayang aku harus bohong. Supaya bisa kasih surprise ini ke kamu." Ujar Jeje lalu dengan singkat ia mencium pipi Laysha.
Laysha terkejut. Pipi Laysha merona.
"Ih main cium² aja."
Laysha mengerucutkan bibirnya sembari mengelap pipinya.
"Make a wish lalu tiup lilinnya ya sayang."
Laysha make a wish dalam hati. Lalu ia meniup lilin. Laysha lupa kalau hari ini ia berulang tahun. Pantas saja. Laysha bahagia mendapat kejutan seperti ini. Kejutan yang tak terduga.
"Kamu kenapa bohong bawa² mama kamu coba." Tanya Laysha sebal.
"Biar kamu panik aja." Ujar Jeje sambil nyengir tanpa dosa.
Setelah acara tiup lilin, mereka makan bersama-sama. Acara selesai tepat pukul 9 malam.
"Thank you ya je atas surpsrisenya." Ucap Laysha berterima kasih.
"Sama² sha. Apapun yang buat kamu bahagia." Balas Jeje.
Sebelum Laysha pulang Jeje mencium singkat kening Laysha. Ia sering sekali melakukan ini. Mencium kening Laysha. Ia sangat mencintai Laysha apapun alasannya.
*****KPTL*****
Sorry ya kalau chapter ini agak gaje. Maklum authornya ngetiknya SKS. Tetep tinggalin vote + comment ya. Thank you. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Pergi Tinggalkan Luka
RomanceAku berjalan keluar bandara. Masih dengan isak tangis yang sama. Ku dengar seseorang memanggil namaku. Aku mendongak, mencoba mencari siapa yang memanggil namaku. Ternyata dia Sehan. Aku segera berlari ke arah Sehan dan memeluknya. Tangisku lagi² pe...