[BAB 15] Second Kiss?

75.4K 4.7K 113
                                    

Guys! Sebelum kalian baca part ini, aku pengen ngasih tahu bahwa aku publish cerita baru yang judulnya FIRST LOVE yang kalian bisa langsung cek di work ku! Di tunggu ya apresiasinya!! Terimakasih!! Selamat membaca!!

----++++----

Kini Reysa sedang berbaring di kasur sambil memikirkan sesuatu.

Ini tentang hubungannya dengan Reyhan. Rasanya banyak sekali hal yang membuat Reysa takut kepada cowok itu. Takut kenapa?

Takut jatuh cinta.

Pasalnya Reyhan begitu manis kepadanya, selain itu sikap cowok itu berubah semenjak kejadian di loteng tempo dulu. Tak ada lagi teriakan kesalnya karena sikap Reysa. Namun, Reysa juga bingung. Apa itu hanya sekedar akting atau perbuatan tulus? Reysa tidak tau.

Helaan nafas lolos dari bibirnya.

Reysa juga memikirkan pandangan orang banyak. Harus di ketahui bahwa Reyhan memiliki banyak fans dan hal itu membuatnya semakin tidak mudah untuk berjalan seperti biasa di depan banyak orang saat di sekolah. Reysa yakin, besok akan menjadi hari yang berat. Selain mendapat tatapan sinis, Reysa juga harus bersiap diri untuk mendengar ucapan ucapan tidak enak yang keluar dari mulut fans-fans cowok itu.

Reysa menggelengkan kepalanya keras lalu bangkit berdiri dan menatap dirinya dari cermin. Dia kini mendengus. Rambutnya yang sudah terlalu panjang terlihat begitu..

Em, ya entahlah. Menurut orang rambutnya cantik bak rapunzel, but untuk dirinya. Mempunyai rambut super panjang itu butuh tenaga ekstra.

"Gue potong aja kali ya?"

Bertepatan dengan Reysa yang bergumam seperti itu. Bel apart nya berbunyi.

Dia melirik jam, 20:58

Ini waktunya untuk istirahat, bukan bertamu. Walau dengan setengah hati, dia tetap membuka pintu.

Betapa kagetnya Reysa saat melihat Reyhan sudah berdiri di hadapannya sambil menjinjing kresek dengan logo mini market tertera disana.

Reysa menatap Reyhan dari atas ke bawah.

Celana pendek, kaos, jaket, dan sendal jepit.

Reysa yakin kalau cowo di hadapannya itu sedang tak punya kerjaan sekarang.

"Lo gak nyuruh gue masuk?"

Reysa tersentak lalu menatap Reyhan "Eh, emang gue ngundang?"

Reyhan memutar bola matanya jengah lalu menerobos masuk kedalam apartment Reysa.

Reysa hanya bisa pasrah dan menutup pintu lalu mengikuti Reyhan yang sekarang sudah duduk diatas kasurnya sambil memainkan remote tv.

"Gue laper." Ucap Reyhan sambil membaringkan tubuhnya di kasur Reysa yang terlampau empuk.

"Ya makan, bukannya curhat." Jawab Reysa polos sambil duduk di samping Reyhan dan membuka bungkusan yang tadi di bawa cowok​ itu.

"Dih, pacar macam apa sih lo? Gak peka banget." Rancu Reyhan sambil menyimpan kepalanya di paha Reysa.

Reysa terdiam sebentar. Dia merasakan kalau detak jantungnya sudah tidak normal sekarang. Reyhan ini, apa dia tak merasakan hal yang aneh? Kenapa cowok itu bisa dengan santainya berbuat?

Reysa akhirnya memutuskan untuk menyibukkan diri dengan coklat greentea kesukaannya yang terdapat di dalam kresek. Reysa dengan santai membuka coklat itu tanpa permisi kepada Reyhan.

Reyhan menatap Reysa tak percaya. Cewek​ pemilik bantal paha ini memang unik. Belum pernah Reyhan mendapat pengabaian dari gadis itu. Dan sekarang malah dijadikan kacang.

2 REYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang